Demografi Kelurahan GAMBARAN UMUM DAN KARAKTERISTIK RUMAHTANGGA

pendapatan dari dalam industri yaitu sebesar 8 134 283.33 rupiahtahun 29.19 persen, dan rata-rata pendapatan dari bukan hasil bekerja yaitu sebesar 583 333.33 rupiahtahun 2.09 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa rata-rata pendapatan yang diterima pekerja dari dalam industri lebih kecil dibandingkan pendapatan yang diperoleh dari luar industri. Rendahnya pendapatan yang diterima di dalam industri dikarenakan upah yang diterima pekerja di dalam industri masih rendah sehingga pendapatan yang diperoleh juga kecil. Rata-rata pendapatan total rumahtangga pekerja wanita industri kecil kain tenun ikat berdasarkan curahan kerja total dapat dilihat pada Tabel 15. Tabel 15. Rata-Rata Pendapatan Total Rumahtangga Pekerja Wanita Industri Kecil Kain Tenun Ikat Berdasarkan Curahan Kerja Total di Kelurahan Bandar Kidul, Kota Kediri Tahun 2014 Curahan Kerja Total jamtahun Jumlah Pekerja Pendapatan Total rupiahtahun orang 900 - 1 800 7 22 518 171.43 19.44 1 801 - 2 800 26 27 389 215.38 72.22 2 801 - 3 800 3 44 501 600.00 8.33 Sumber: Data Primer diolah Keterangan: Angka dalam kurung menunjukkan presentase jumlah pekerja Rata-rata pendapatan total rumahtangga pekerja akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya curahan kerja total Tabel 15. Pendapatan total tertinggi sebesar 44 501 600.00 rupiah tahun dengan curahan kerja total berkisar antara 2 801 - 3 800 jamtahun, sedangkan pendapatan total terendah sebesar 22 518 171.43 rupiahtahun dengan total curahan kerja berkisar antara 900 - 1 800 jamtahun. Pengeluaran rumahtangga pekerja wanita industri kecil kain tenun ikat terdiri dari pengeluaran untuk konsumsi dan investasi. Pengeluaran untuk konsumsi terdiri dari konsumsi pangan dan konsumsi non pangan, sedangkan investas terdiri dari investasi pendidikan dan investasi kesehatan. Pada Tabel 16 menunjukkan rata-rata pengeluaran konsumsi rumahtangga pekerja selama satu tahun sebesar Rp 16 383 678.93. Berdasarkan Tabel 16 pendapatan yang siap dibelanjakan oleh rumahtangga pekerja sebagian besar pada selang pendapatan 8 000 000-23 000 000 rupiahtahun 44.44 persen memiliki rata-rata pengeluaran untuk konsumsi pangan, yaitu sebesar 11 702 362.50 rupiahtahun sedangkan rata- rata pengeluaran untuk konsumsi non pangann sebesar 543 775.00 rupiahtahun. Tabel 16. Rata-Rata Konsumsi Pangan Dan Non Pangan Rumahtangga Pekerja Wanita Industri Kecil Kain Tenun Ikat Berdasarkan Pendapatan Yang Siap Dibelanjakan di Kelurahan Bandar Kidul, Kota Kediri Tahun 2014 Pendapatan yang Siap Dibelanjakan ribu rupiah tahun Jumlah Pekerja orang Konsumsi Konsumsi Total rupiah tahun Pangan rupiah tahun Non Pangan rupiah tahun 8 000-23 000 16 11 702 362.50 543 775.00 12 246 137.50 44.44 23 001-38 000 14 16 264 714.29 525 342.86 16 790 057.14 38.89 38 001-53 000 3 12 369 800.00 1 484 800.00 13 854 600.00 8.33 53 001-68 000 2 16 665 000.00 1 150 200.00 17 815 200.00 5.56 68 001-83 000 1 20 512 800.00 699 600.00 21 212 400.00 2.78 Rata-Rata 15 502 935.36 880 743.57 16 383 678.93 Sumber: Data Primer diolah Keterangan: Angka dalam kurung menunjukkan presentase jumlah pekerja Total rata-rata konsumsi pangan dan non pangan rumahtangga pekerja industri kain tenun ikat berdasarkan pendapatan yang siap dibelanjakan yaitu sebesar 15 502 935.36 rupiahtahun dan 880 743.57 rupiahtahun. Hal tersebut menunjukkan bahwa para pekerja wanita industri kecil kain tenun ikat masih tergolong ekonomi rendah. Terbukti bahwa sebagian besar pekerja memiliki pengeluaran konsumsi total kecil. Pengeluaran konsumsi pekerja lebih diutamakan pada pengeluaran konsumsi pangan. Pangan merupakan sumber energi utama yang diperlukan para pekerja untuk menjalankan setiap aktivitas. Energi dibutuhkan pekerja kain tenun untuk menjalankan ATBM agar pekerjaan yang dilakukan dapat maksimal. Sehingga dapat meningkatkan kinerja dari pekerja itu sendiri. Rata-rata konsumsi pangan dan non pangan rumahtangga pekerja wanita dapat dilihat pada Tabel 17.