Investasi Kesehatan Rumahtangga Pekerja

masing-masing sebesar 0.09 persen dan 0.003 persen. Peningkatan pendapatan di dalam industri pekerja lebih besar daripada penurunan pendapatan rumahtangga di luar industri sehingga pendapatan yang siap dibelanjakan meningkat. Peningkatan konsumsi total rumahtangga pekerja juga mengakibatkan invesatsi pendidikan turun sebesar 0.002 persen sehingga investasi kesehatan meningkat sebesar 0.02 persen. Peningkatan investasi kesehatan yang masih lebih besar dari penurunan investasi pendidikan mengakibatkan investasi sumberdaya manusia meningkat sebesar 0.003 persen. Peningkatan baik konsumsi total rumahtangga pekerja maupun investasi sumberdaya manusia mengakibatkan pengeluaran total rumahtangga pekerja meningkat sebesar 0.03 persen. Sehingga dapat disimpulkan peningkatan pendapatan non bekerja berdampak positif terhadap kesejahteraan rumahtangga pekerja wanita industri kecil kain tenun ikat.

7.2.4. Peningkatan Pengeluaran Lain Rumahtangga Pekerja Industri Kecil

Kain Tenun Ikat Sebesar 15 Persen Berdasarkan Tabel 33 peningkatan pengeluaran lain rumahtangga mengakibatkan curahan kerja di luar industri meningkat sebesar 7.97 persen. Peningkatan curahan kerja di luar industri selanjutnya akan meningkatkan pendapatan di luar industri sebesar 0.77 persen. Peningkatan curahan kerja di luar industri mengakibat curahan kerja di dalam industri turun sebesar 1.69 persen. Penurunan curahan kerja di dalam industri akan menurunkan jumlah produksi sebesar 0.38 persen yang selanjutnya akan menurunkan pendapatan di dalam industri sebesar 0.39 persen. Peningkatan pendapatan di luar industri lebih besar daripada penurunan pendapatan di dalam industri sehingga pendapatan yang siap dibelanjakan meningkat sebesar 0.42 persen. Peningkatan pengeluaran lain rumahtangga mengakibatkan konsumsi pangan rumahtangga pekerja turun sebesar 3.50 persen. Penurunan konsumsi pangan selanjutnya akan meningkatkan konsumsi non pangan rumahtangga pekerja sebesar 3.01 persen. Penurunan konsumsi pangan rumahtangga pekerja yang masih lebih besar dari peningkatan konsumsi non pangann mengakibatkan konsumsi total rumahtangga pekerja turun sebesar 7.90 persen. Tabel 33. Hasil Simulasi Peningkatan Pengeluaran Lain Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Kain Tenun Ikat Sebesar 15 Persen No. Variabel Satuan Nilai Dasar Nilai Simulasi Perubahan Unit Presentase 1 CKDI jamtahun 2184.700 2147.700 -37.000 -1.694 2 CKLI jamtahun 105.400 113.800 8.400 7.970 3 CKT jamtahun 2290.100 2261.500 -28.600 -1.249 4 JPRO metertahun 781.700 778.700 -3.000 -0.384 5 PDI rupiahtahun 8213878.000 8181658.000 -32220.000 -0.392 6 PLI rupiahtahun 19136723.000 19284502.000 147779.000 0.772 7 PTP rupiahtahun 27933934.000 28049494.000 115560.000 0.414 8 PDSD rupiahtahun 27828517.000 27944077.000 115560.000 0.415 9 KPR rupiahtahun 14086067.000 13593515.000 -492552.000 -3.497 10 KNR rupiahtahun 652934.000 672564.000 19630.000 3.006 11 KTR rupiahtahun 14739002.000 14266079.000 -472923.000 -3.209 12 IVP rupiahtahun 2213273.000 2189614.000 -23659.000 -1.069 13 IVK rupiahtahun 993393.000 995053.000 1660.000 0.167 14 IVS rupiahtahun 3206666.000 3184667.000 -21999.000 -0.686 15 PSP rupiahtahun 3859600.000 3857231.000 -2369.000 -0.061 16 PSNP rupiahtahun 17292733.000 16778182.000 -514551.000 -2.976 17 PTR rupiahtahun 21178334.000 21168313.000 -10021.000 -0.047 18 TAB rupiahtahun 8075579.000 8608965.000 533386.000 6.605 Peningkatan investasi kesehatan yang masih lebih kecil dari penurunan investasi pendidikan mengakibatkan investasi sumberdaya manusia turun sebesar 0.69 persen. Penurunan baik konsumsi total rumahtangga pekerja maupun investasi sumberdaya manusia mengakibatkan pengeluaran total rumahtangga pekerja turun sebesar 0.05 persen. Sehingga dapat disimpulkan peningkatan pengeluaran lain rumahtangga pekerja berdampak negatif terhadap kesejahteraan rumahtangga pekerja wanita industri kecil kain tenun ikat.

7.2.5. Peningkatan Harga Jual Produksi Kain Tenun Ikat Sebesar 15 Persen

Berdasarkan Tabel 34 peningkatan harga jual produksi akan meningkatkan jumlah produksi sebesar 4.98 persen. Peningkatan jumlah produksi ini kemudian akan meningkatkan pendapatan di dalam industri sebesar 4.97 persen. Peningkatan pendapatan dalam industri akan mengakibatkan curahan kerja dalam industri meningkat sebesar 0.64 persen. Peningkatan curahan kerja dalam industri akan menurunkan curahan kerja luar industri serta pendapatan luar industri masing-masing sebesar 1.23 persen dan