4.5.4.7. Pengeluaran Total Selain Pangan
Pengeluaran total selain pangan terdiri dari konsumsi non pangan dan investasi sumberdaya manusia. Hubungan tersebut dapat ditulis dalam persamaan
sebagai berikut: PSP
i
= KNR
i
+ IVS
i
........................................................................... 15 dimana:
PSP = pengeluaran total selain pangan rupiahtahun KNR = konsumsi non pangan rumahtangga pekerja rupiahtahun
IVS = investasi sumberdaya manusia rupiahtahun
i = sampel ke-i
4.5.4.8. Pengeluaran Total Selain Non Pangan
Pengeluaran total selain non pangan terdiri dari konsumsi pangan dan investasi sumberdaya manusia. Hubungan tersebut dapat ditulis dalam persamaan
sebagai berikut: PSNP
i
= KPR
i
+ IVS
i
.......................................................................... 16 dimana:
PSNP = pengeluaran total selain non pangan rupiahtahun KPR = konsumsi pangan rumahtangga pekerja rupiahtahun
IVS = investasi sumberdaya manusia rupiahtahun i
= sampel ke-i
4.5.4.9. Pengeluaran Total Rumahtangga Pekerja
Pengeluaran total rumahtangga pekerja merupakan jumalah keseluruhan pengeluaran yaitu konsumsi total, investasi sumberdaya manusia, dan pengeluaran
lain rumahtangga. Hubungan tersebut dapat ditulis dalam persamaan sebagai berikut:
PTR
i
= KTR
i
+ IVS
i
+ PLR
i
................................................................ 17 dimana:
PTR = pengeluaran total rumahtangga pekerja rupiahtahun KTR = konsumsi total rumahtangga pekerja rupiahtahun
IVS = investasi sumberdaya manusia rupiahtahun
PLR = pengeluaran lain rumahtangga rupiahtahun i
= sampel ke-i
4.5.4.10. Tabungan
Tabungan rumahtangga pekerja diduga dipengaruhi oleh pendapatan yang siap dibelanjakan, konsumsi total, dan investasi sumberdaya manusia.
Hubungan tersebut dapat ditulis dalam persamaan sebagai berikut: TAB = i
+ i
1
PDSD + i
2
KTR + i
3
IVS+ u
9i
........................................ 18 Tanda dugaan para meter yang diharapkan adalah: i
1
0 dan i
2,
i
3
dimana: TAB = tabungan rupiahtahun
PDSD = pendapatan yang siap dibelanjakan rupiahtahun KTR = komsumsi total rupiahtahun
IVS = investasi sumberdaya manusia rupiahtahun i
= sampel ke-i u = variabel pengganggu
4.6. Identifikasi dan Pendugaan Model
Masalah identifikasi merupakan masalah dalam menduga parameter persamaan structural structural form yang dapat diperoleh dari dugaan
parameter persamaan bentuk tereduksi reduced form. Apabila suatu model tidak dirumuskan dalam bentuk statistik yang tepat maka parameter parameter tidak
dapat ditaksir secara unik walaupun data yang diolah sudah sesuai dan akurat. Suatu model dikatakan diidentifikasi identified apabila model tersebut
dinyatakan dalam bentuk statistik unik yang hanya menghasilkan suatu nilai taksiran parameter dari data contoh. Apabila hal ini tidak dapat dilakukan berarti
persamaan yang sedang dibahas tidak dapat diidentifikasi unidentified atau kurang diidentifikasi under identified. Suatu persamaan yang diidentifikasi dapat
berupa tepat diidentifikasi exactly identified atau terlalu diidentifikasi over identified
. Persamaan dikatakan tepat diidentifikasi exactly identified apabila nilai yang unik dari parameter struktural dapat diperoleh. Persamaan dikatakan
terlalu diidentifikasi over identified apabila lebih dari satu nilai angka dapat diperoleh untuk beberapa parameter persamaan struktural. Identifikasi model ini
diperlukan untuk memperbaiki spesifikasi model dan untuk mencari metode penggunaan yang akan ditetapkan.
Proses identifikasi model struktural dapat dilakukan dengan cara mengetahui order condition Koutsoyiannis, 1977:
K - M = G - 1, maka persamaan tersebut dikatakan tepat diidentifikasi K - M G - 1, maka persamaan tersebut teridentifikasi secara berlebih
K - M G - 1, maka persamaan tersebut dikatakan tidak diidentifikasi dimana:
K = banyaknya peubah endogen dan eksogen dalam model M = banyaknya peubah endogen dan eksogen dalam suatu persamaan
G = banyaknya persamaan dalam suatu model banyaknya peubah endogen
Pada model ekonomi rumahtangga pekerja industri kecil kain tenun ikat Desa Bandar Kidul terdapat 18 peubah endogen dan 12 peubah eksogen, sehingga
jumlah peubah keseluruhan adalah 30 peubah. Berdasarkan hasil identifikasi dengan memperhatikan persyaratan order condition diatas, maka didapat bahwa
semua persamaan adalah terlalu diidentifikasi over identified, sehingga metode pendugaan yang digunakan adalah 2SLS Two Stage Least Squares.
4.7. Evaluasi Model
Terdapat tiga kriteria dalam mengevaluasi model ekonometrika, yaitu: 1 kriteria ekonomi, 2 kriteria statistik, dan 3 kriteri ekonometrik Koutsoyiannis
1977. Pada kriteria ekonomi, model dievaluasi dengan melihat apakah tanda dan besarnya parameter dugaan peubah-peubah penjelas dalam persamaan-persamaan
struktural sesuai dengan hipotesis. Pada kriteria statistik, akan dilihat besarnya nilai koefisien determinasi R
2
dan nilai uji-F. Koefisien determinasi R
2
digunakan untuk mengetahui seberapa besar proporsi keragaman peubah endogen yang dapat dijelaskan oleh peubah-peubah penjelasnya, sedangkan sisanya dapat
dijelaskan oleh peubah lain yang tidak dapat dimasukkan dalam persamaan Gujarati, 1997. Semakin tinggi nilai koefisien determinasi R
2
maka semakin baik, karena semakin besar keragaman dari peubah endogen yang dapat dijelaskan
oleh peubah –peubah penjelas. Melalui nilai statistik uji-F dapat diketahui nyata