Investasi Pendidikan Rumahtangga Pekerja

7.2.3. Peningkatan Pendapatan Non Bekerja Rumahtangga Pekerja Industri

Kecil Kain Tenun Ikat Sebesar 2 Persen Berdasarkan Tabel 32 peningkatan pendapatan non bekerja akan berdampak pada peningkatan pendapatan pendapatan yang siap dibelanjakan sebesar 0.04 persen. Peningkatan pendapatan yang siap dibelanjakan, menyebabkan peningkatan konsumsi pangan sebesar 0.04 persen. Peningkatan konsumsi pangan selanjutnya akan menurunkan konsumsi non pangan rumahtangga pekerja sebesar 0.003 persen. Peningkatan konsumsi pangan rumahtangga pekerja yang masih lebih besar dari penurunan konsumsi non pangannya mengakibatkan konsumsi total rumahtangga pekerja meningkat sebesar 0.04 persen. Tabel 32. Hasil Simulasi Peningkatan Pendapatan Non Bekerja Rumahtangga Pekerja Industri Kecil Kain Tenun Ikat Sebesar 2 Persen No. Variabel Satuan Nilai Dasar Nilai Simulasi Perubahan Unit Presentase 1 CKDI jamtahun 2184.700 2185.100 0.400 0.018 2 CKLI jamtahun 105.400 105.300 -0.100 -0.095 3 CKT jamtahun 2290.100 2290.400 0.300 0.013 4 JPRO metertahun 781.700 781.700 0.000 0.000 5 PDI rupiahtahun 8213878.000 8214231.000 353.000 0.004 6 PLI rupiahtahun 19136723.000 19136032.000 -691.000 -0.004 7 PTP rupiahtahun 27933934.000 27945263.000 11329.000 0.041 8 PDSD rupiahtahun 27828517.000 27839847.000 11330.000 0.041 9 KPR rupiahtahun 14086067.000 14091799.000 5732.000 0.041 10 KNR rupiahtahun 652934.000 652917.000 -17.000 -0.003 11 KTR rupiahtahun 14739002.000 14744716.000 5714.000 0.039 12 IVP rupiahtahun 2213273.000 2213225.000 -48.000 -0.002 13 IVK rupiahtahun 993393.000 993535.000 142.000 0.014 14 IVS rupiahtahun 3206666.000 3206760.000 94.000 0.003 15 PSP rupiahtahun 3859600.000 3859677.000 77.000 0.002 16 PSNP rupiahtahun 17292733.000 17298559.000 5826.000 0.034 17 PTR rupiahtahun 21178334.000 21184142.000 5808.000 0.027 18 TAB rupiahtahun 8075579.000 8077084.000 1505.000 0.019 Peninngkatan konsumsi total rumahtangga pekerja akan mendorong para pekerja untuk meningkatkan curahan kerja dalam industri sebesar 0.02 persen. Peningkatan curahan kerja dalam industri akan meningkatkan jumlah produksi dengan presentase yang sangat kecil. Peningkatan curahan kerja dalam industri akan menurunkan curahan kerja luar industri serta pendapatan luar industri masing-masing sebesar 0.09 persen dan 0.003 persen. Peningkatan pendapatan di dalam industri pekerja lebih besar daripada penurunan pendapatan rumahtangga di luar industri sehingga pendapatan yang siap dibelanjakan meningkat. Peningkatan konsumsi total rumahtangga pekerja juga mengakibatkan invesatsi pendidikan turun sebesar 0.002 persen sehingga investasi kesehatan meningkat sebesar 0.02 persen. Peningkatan investasi kesehatan yang masih lebih besar dari penurunan investasi pendidikan mengakibatkan investasi sumberdaya manusia meningkat sebesar 0.003 persen. Peningkatan baik konsumsi total rumahtangga pekerja maupun investasi sumberdaya manusia mengakibatkan pengeluaran total rumahtangga pekerja meningkat sebesar 0.03 persen. Sehingga dapat disimpulkan peningkatan pendapatan non bekerja berdampak positif terhadap kesejahteraan rumahtangga pekerja wanita industri kecil kain tenun ikat.

7.2.4. Peningkatan Pengeluaran Lain Rumahtangga Pekerja Industri Kecil

Kain Tenun Ikat Sebesar 15 Persen Berdasarkan Tabel 33 peningkatan pengeluaran lain rumahtangga mengakibatkan curahan kerja di luar industri meningkat sebesar 7.97 persen. Peningkatan curahan kerja di luar industri selanjutnya akan meningkatkan pendapatan di luar industri sebesar 0.77 persen. Peningkatan curahan kerja di luar industri mengakibat curahan kerja di dalam industri turun sebesar 1.69 persen. Penurunan curahan kerja di dalam industri akan menurunkan jumlah produksi sebesar 0.38 persen yang selanjutnya akan menurunkan pendapatan di dalam industri sebesar 0.39 persen. Peningkatan pendapatan di luar industri lebih besar daripada penurunan pendapatan di dalam industri sehingga pendapatan yang siap dibelanjakan meningkat sebesar 0.42 persen. Peningkatan pengeluaran lain rumahtangga mengakibatkan konsumsi pangan rumahtangga pekerja turun sebesar 3.50 persen. Penurunan konsumsi pangan selanjutnya akan meningkatkan konsumsi non pangan rumahtangga pekerja sebesar 3.01 persen. Penurunan konsumsi pangan rumahtangga pekerja yang masih lebih besar dari peningkatan konsumsi non pangann mengakibatkan konsumsi total rumahtangga pekerja turun sebesar 7.90 persen.