Definisi dan Jenis Ekosistem Mangrove

2.2 Konsep Pembangunan Berkelanjutan

Menurut Kusumastanto 2006, potensi sumberdaya kelautan yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia terdiri atas sumberdaya yang dapat diperbaharui seperti sumberdaya perikanan perikanan tangkap, budidaya dan sumberdaya yang tidak dapat diperbaharui seperti minyak dan gas bumi serta berbagai jenis mineral. Selain dua jenis sumberdaya tersebut, juga terdapat berbagai macam potensi kelautan yang dapat dikembangkan untuk pembangunan seperti pariwisata bahari, industri maritim, dan jasa lingkungan. Pembangunan berkelanjutan pada dasarnya merupakan suatu strategi pembangunan yang memberikan ambang batas pada laju pemanfaatan ekosistem alamiah serta sumberdaya alam yang ada di dalamnya. Ambang batas ini tidaklah bersifat mutlak, melainkan merupakan batas yang luwes yang bergantung pada kondisi teknologi dan sosial ekonomi tentang pemanfaatan sumberdaya alam, serta kemampuan biosfir untuk menerima dampak kegiatan manusia Kusumastanto, 2006. Pembangunan berkelanjutan merupakan suatu strategi pemanfaatan ekosistem alamiah sedemikian rupa, sehingga fungsionalnya memberikan manfaat bagi kehidupan umat manusia tidak rusak. Kerangka segitiga pembangunan berkelanjutan environmentally sustainable development triangle disajikan sebagai berikut. Sumber: Munasinghe, 1993 Gambar 1. Segitiga konsep pembangunan berkelanjutan Pembangunan berkelanjutan juga didefinisikan sebagai upaya sadar dan terencana yang memadukan lingkungan hidup termasuk sumberdaya ke dalam proses Penanggulangan kemiskinan Pemerataan kelestarian Ekologi Sosial Ekonomi Assesmen lingkungan Valuasi lingkungan Kesempatan kerja Distribusi pendapatan Solusi konflik Nilai-nilaibudaya Partisipasi Sumberdaya alam termasuk lahan Keadilan pemerataan pendapatan Pertumbuhan pendapatan Efisiensi produksi Stabilitas suplai bahan baku pembangunan untuk menjamin kemampuan, kesejahteraan, dan mutu hidup generasi masa kini dan generasi masa depan UU No. 23, tahun 1997. Kegiatan manusia terkonsentrasi sebagian besar di pesisir yang menyebabkan pencemaran dan merusak ekosistem lainnya, sehingga penting pengembangan wilayah pesisir dengan memperhatikan konsep pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Konsep ini sebagaimana juga dijelaskan dalam UU No. 23, tahun 1997 tentang pengelolaan lingkungan hidup. Pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan PBBL adalah konsep untuk mengelola pengembangan wilayah pesisir agar lebih tertata dan tidak bertambah kacau dan membahayakan generasi mendatang Sugandhy dan Hakim, 2007. Konsep ini diperlukan untuk menjaga agar ambang batas tetap pada laju pemanfaatan ekosistem alamiah serta sumberdaya alam yang ada di dalamnya. Ambang batas ini tidak bersifat mutlak karena tergantung kepada kondisi teknologi dan sosial ekonomi tentang pemanfaatan sumberdaya alam, serta kemampuan biosfer untuk menerima dampak kegiatan manusia Peng et. al,. 2006. Sementara itu, Pengembangan Wilayah Pesisir PWP adalah pendekatan pengelolaan wilayah dengan ekosistem pesisir yang sangat kompleks, dinamis dan memiliki kerentanan tinggi, karena memiliki kekayaan sumberdaya alam yang multiple use dan berpotensi menimbulkan konflik serta masih berlakunya penguasaan ruang terbuka oleh kelompok tertentu.

2.3 Model Ekonomi Keterkaitan Ekosistem Mangrove dengan Produksi Udang

Ekosistem mangrove merupakan tempat asuhan berbagai jenis spesies ikan. Model bioekonomi diadaptasi untuk menghitung peranan dari ekosistem mangrove yang mendukung perikanan sebagai breeding ground tempat berkembang biakbertelurmemijah dan nursery ground tempat pembesaran. Digambarkan x sebagai ukuran stock ikan pada unit biomass, perubahan dari pertumbuhan stock setiap waktu digambarkan sebagai berikut Barbier dan Strand, 1998: X t+1 – X t = F X t, M t – h X t . E t , F x 0, F M 0 ...........................................................1 Keterangan : F X t , M t : Adalah peningkatan dari stok ikan yang terjadi sebagai hasil dari pertumbuhan biologi pada saat ini. h X t .E t : Hasil panen Effort Et : Fungsi dari stok