kerang berjumlah 45 orang. Dengan demikian, nilai ekonomi kerang adalah Rp.
853.200.000,00.
7.1.4 Kepiting
Manfaat langsung dari ekosistem mangrove di Pabean Udik berikutnya adalah kepiting. Alat tangkap yang digunakan oleh nelayan untuk menangkap kepiting adalah
caduk sehingga tidak ada biaya yang diperhitungkan. Perhitungan nilai ekonomi kepiting disajikan pada Tabel 24.
Tabel 24. Nilai ekonomi kepiting tahun 2013 No.
Uraian Nilai
1. Harga kepiting per ekor Rp
55.500 2.
Produksi kepiting ekortahunnelayan 120
3. Jumlah nelayan orang
68
Nilai ekonomi kepiting per tahun Rp. 452.880.000,00
Berdasarkan Tabel 24 harga kepiting rata-rata sebesar Rp. 55.500ekor. Produksi kepiting rata-rata adalah sebesar 120 ekortahunnelayan. Jumlah nelayan
kepiting adalah 68 orang. Sehingga, nilai ekonomi kepiting adalah sebesar Rp. 452.880.000,00.
7.1.5 Sirop Mangrove
Berdasarkan hasil wawancara dengan Kelompok Tani Jaka Kencana diperoleh bahwa Kelompok Tani Jaka Kencana sudah menghasilkan produk mangrove dalam
bentuk sirop. Sirop sudah diproduksi semenjak akhir tahun 2012, pemasaran sirop baru sampai ke daerah Indramayu dan Cirebon. Perhitungan nilai ekonomi sirop mangrove
dapat dilihat pada Tabel 25.
Tabel 25. Nilai buah mangrove sebagai bahan baku sirop tahun 2013 No.
Uraian Nilai
1. Harga sirop per botol Rp
18.000 2.
Biaya Produksi per botol 10.500
4. Pendapatan Rupiah
7.500 5.
Asumsi keuntungan per botol 50 dari pendapatan
6. Hasil produksi botoltahun
3.600
Nilai ekonomi sirop dari mangrove Rp. 13.500.000, 00
Tabel 25 menunjukkan bahwa sirop diproduksi sebanyak 3.600 botol tahun, harga jual 1 botol mangrove adalah Rp. 18.000,-00botol, biaya satu botol adalah Rp.
10.500. Pendapatan dari penjualan satu botol sirop mangrove adalah Rp. 7.500. Asumsi keuntungan satu botol sirop mangrove adalah 50 kali pendapatan. Nilai buah
mangrove sebagai bahan baku sirop adalah Rp. 3.750 per botol. Sehingga nilai ekonomi
produksi sirop dari ekosistem mangrove per tahun adalah Rp. 13.500.000. 7.2
Manfaat Tidak Langsung Indirect Use Value
7.2.1 Pemecah gelombang Manfaat tidak langsung hutan mangrove di Desa Pabean Udik yang pertama
adalah sebagai pemecah gelombang. Fungsi fisik sebagai pemecah gelombang ini didekati dengan cara menghitung biaya yang diperlukan untuk membangun pemecah
gelombang disepanjang pantai yang dilindungi hutan mangrove. Perhitungan nilai ekonomi ekosistem mangrove sebagai pemecah gelombang dapat dilihat pada Tabel 26.
Tabel 26. Nilai ekonomi ekosistem mangrove sebagai pemecah gelombang tahun 2013
No. Uraian
Jumlah Harga
Rp Nilai
1. Bahan untuk membuat
pemecah gelombang Ban buah
Waringparanet m
Bambu batang Tali
800 400
1.400 30
2.000 5.000
4.000 30.000
1.600.000 2.000.000
5.600.000 900.000
2. Panjang garis pantai yang
terlindung mangrove adalah 1200 meter, yang
akan digunakan untuk membangun pemecah
gelombang adalah 400 meter
400
3. 4.
Biaya untuk membuat pemecah gelombang
Daya tahan pemecah gelombang
10 tahun 10.100.000,00
Nilai ekonomi
ekosistem mangrove
sebagai pemecah gelombang per tahun Rp. 1.010.000,00
Berdasarkan Tabel 26 terlihat bahwa bahwa harga ban Rp. 2.000,00buah, dibutuhkan sebanyak 800 buah, waringparanet Rp. 5.000,00 dibutuhkan sebanyak 400
buah, bambu Rp. 4.000,00batang, dibutuhkan sebanyak 1.400 batang, tali Rp.
30.000,00, dibutuhkan sebanyak 30. Semua bahan ini dibutuhkan untuk membangun pemecah gelombang sepanjang 4.00 meter. Dengan demikian, biaya yang dibutuhkan
untuk membangun pemecah gelombang adalah sebesar Rp. 10.100.000,00. Dengan daya tahan 10 tahun, maka nilai per tahunnya menjadi Rp. 1.010.000,00.
7.2.2 Tempat Pemijahan
Manfaat tidak langsung kedua dari ekosistem mangrove adalah sebagai tempat pemijahan. Perhitungan nilai ekonomi ekosistem mangrove sebagai tempat pemijahan
dapat dilihat pada Tabel 27.
Tabel 27. Nilai ekonomi ekosistem mangrove sebagai tempat pemijahan tahun 2013
No. Uraian
Nilai
1. Tingkat mortalitas
20 2.
Produksi udang kg 5.079,41
4. Harga benih udang Rupiah
26.000 5.
Luas mangrove ha 58,05
Nilai ekonomi sebagai tempat pemijahan per tahun Rp. 158.477.592,00
Berdasarkan Tabel 27 dapat dilihat bahwa perhitungan nilai ekonomi ekosistem mangrove sebagai tempat pemijahan dengan asumsi mortalitas benih udang sebesar 20
, produksi udang h sebesar 5.079,41 kg, harga benih udang sebesar Rp. 26.000 per kg dan luas ekosistem mangrove adalah 58,05 ha, sehingga nilai ekonomi ekosistem
mangrove sebagai tempat pemijahan adalah Rp. 158.477.592,00.
7.2.3 Penyimpan Karbon
Salah satu manfaat tidak langsung dari mangrove adalah sebagai penyimpan karbon. Berdasarkan Suprayogi, 2012 menjelaskan bahwa karbon dapat tersimpan
dalam hutan mangrove sebesar 46.67 ton per ha per tahun, sesuai dengan penelitian yang dilakukannnya di Propinsi Pantai Timur Kota Banda Aceh, kab. Aceh Besar, Kab.
Pidie, Kab. Bireun dan Kab. Tamian serta Kab. Langkat, Kota Medan dan Kab. Deli Serdang-Propinsi Sumatera Utara. Perhitungan nilai ekonomi ekosistem mangrove
sebagai penyimpan karbon disajikan pada Tabel 28.
Tabel 28. Nilai ekonomi ekosistem mangrove sebagai penyimpan karbon tahun 2013
No. Uraian
Nilai
1. Karbon dalam ekosistem mangrove ton per
ha per tahun 46.67
2. Harga karbon per ton
6,1 4.
Kurs 1 US = Rp 11.000
5. Luas mangrove ha
58,05
Nilai ekonomi sebagai penyimpan karbon per tahun Rp. 181.786.884,00
Berdasarkan Tabel 28 dapat dilihat bahwa nilai per ton karbon pada Juli, 2013 adalah sebesar 6,1 per ton FAO, 2012. Bila diperhitungkan 1 US sebesar Rp.
11.000,00 maka nilai ekonomi ekosistem mangrove sebagai penyimpan karbon adalah Rp. 181.786.884,00.
7.3
Non Use Value
Selah satu nilai non guna dari ekosistem mangrove berupa nilai keanekaragaman hayati. Menurut Ruitenbeek 1992 ekosistem mangrove di Irian Jaya
mempunyai nilai biodiversity sebesar US 15 per ha. Nilai US 1 sama dengan Rp. 11.000,00 BI, 2013 dan luas ekosistem mangrove Desa Pabean Udik pada tahun 2013
sebesar 58,05 ha. Perhitungan nilai non guna ekosistem mangrove dapat dilihat pada Tabel 29.
Tabel 29. Nilai ekonomi biodiversity ekosistem mangrove tahun 2013
No. Uraian
Nilai
1. Nilai biodiversity Pabean Udik per ha US
111 2.
Kurs 1 US = Rp 11.000
3. UMK Kota Papua Rp
2.100.000 4.
UMK Kota Indramayu Rp 1.125.000
5. Luas mangrove ha
58,05
Nilai ekonomi biodiversity per tahun Rp. 37.974.190,00
Tabel 29 menunjukkan bahwa untuk mnghitung nilai ekonomi biodiversity ekosistem mangrove maka perlu menentukan nilai compound biodiversity Irian Jaya
dari tahun 1992 ke tahun 2013. Nilai compound dikalikan luas ekosistem mangrove dan Upah Minimum Kota UMK Indramayu sebesar Rp. 1.125.000 dibagi dengan UMK
Irian Jaya sebesar Rp. 2.100.000. Sehingga nilai biodiversity ekosistem mangrove sebesar Rp. 37.974.190,00.
Hasil analisis direct use value, indirect use value dan non use value dapat di rekapitulasi seperti pada Tabel 30 yang merupakan nilai ekonomi total ekosistem
mangrove di Desa Pabean Udik.
Tabel 30. Rekapitulasi nilai ekonomi total ekosistem mangrove di Desa Pabean Udik tahun 2013 dengan Luas Mangrove 58,05 ha
No Tipologi Nilai
Klasifikasi Fungsi dan Manfaat
Nilai Ekonomi Total Rp
1 Direct use value
Udang 609.525,00
Ikan belanak sebagai umpan 588.900,00
Kerang 853.200.000,00
Kepiting 452.880.000,00
Sirop mangrove 13.500.000,00
2 Indirect use value
Pemecah gelombang 1.010.000,00
Tempat pemijahan 158.477.592,00
Penyimpan karbon 181.786.884,00
3 Non Use Value
Keanekaragaman hayati hutan mangrove
37.974.190,00
Nilai Ekonomi Total tahun 2013 Rp. 2.288.388.191,00
Berdasarkan Tabel 30 nilai ekonomi total ekosistem mangrove di Desa Pabean
Udik adalah Rp. 2.288.388.191,00 artinya apabila ekosistem mangrove di Desa Pabean
Udik tetap dikelola secara berkelanjutan maka nilai yang tetap terpelihara sebesar Rp. 2.288.388.191,00. Oleh karena itu, nilai ekonomi total ekosistem mangrove ini
semestinya dijadikan dasar oleh pemerintah daerah untuk membuat kebijakan supaya ekosistem mangrove di Desa Pabean Udik tetap lestari dan pengelolaannya
berkelanjutan secara ekologi, ekonomi dan sosial. Selanjutnya, nilai ekonomi total ekosistem mangrove akan dimasukkan ke dalam analisis dinamik sebagai struktur sub
model ekonomi