Gambar 10. Status keberlanjutan dimensi ekologi pada ekosistem mangrove
Selanjutnya, analisis Rap-Mforest juga menghasilkan nilai stress dan nilai R
2
. Nilai stress yang diperoleh adalah 15,6. Nilai stress sebesar 15,6 diperbolehkan,
karena menurut Kavanagh nilai stress yang diperbolehkan adalah apabila dibawah nilai 25 . Menurut Fauzi dan Anna 2004 nilai stress atau yang dilambangkan dengan S
yang semakin rendah menunjukkan good of fit begitu pula sebaliknya. Nilai stress yang didapat sudah memenuhi kondisi fit atau hasil analisis yang didapat cukup baik karena
S25 . Nilai selang kepercayaan yang diperoleh pada penelitian ini adalah 94,4 yang artinya model dengan menggunakan peubah-peubah saat ini sudah menjelaskan
94,4 dari model yang ada. Nilai statistik yang diperoleh dengan metode MDS dapat di lihat pada Tabel 32.
Tabel 32. Nilai statistik yang diperoleh dari hasil analisis rap-m forest pada dimensi
ekologi No
Atribut Statistik Nilai Statistik
Persentase
1 Stress
0,1564 15,6
2 R
2
0,9444 94,4
Sumber : Hasil Analisis Data, 2014
Rap-Mforest juga dapat digunakan untuk mengetahui atribut-atribut yang sensitif mempengaruhi indeks keberlanjutan ekosistem mangrove melalui analisis
leverage sensivitas dari pengurangan atribut terhadap skor keberlanjutan, selain
mengetahui indeks dan status keberlanjutan. Apabila nilai atribut berada pada rentang dua persen dan enam persen serta tidak ada faktor pengaruh yang bernilai lebih dari
delapan persen maka tidak ada atribut yang dominan dalam dimensi tersebut Pitcher
dan Preiskhot, 2001. Nilai leverage analisis pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 11. Gambar 11 menunjukkan atribut sensititivitas pada dimensi ekologi.
Gambar 11. Analisis sensitivitas atribut pada dimensi ekologi
Berdasarkan Gambar 11, nilai atribut tidak ada yang melebihi delapan, maka disimpulkan atribut dimensi ekologi tidak ada yang dominan mempengaruhi
keberlanjutan ekosistem mangrove dari dimensi ekologi. Hasil analisis Monte Carlo untuk ekosistem mangrove pada dimensi ekologi disajikan pada Gambar 12.
Gambar 12. Hasil analisis Monte Carlo untuk ekosistem mangrove pada dimensi ekologi
Gambar 12 menunjukkan bahwa kondisi ekologi ekosistem mangrove banyak mengalami gangguan perturbation yang ditunjukkan oleh plot biru yang menyebar.
8.2 Dimensi Ekonomi
Dimensi ekonomi merupakan dimensi yang sangat berpengaruh terhadap keberlanjutan ekosistem mangrove. Masyarakat Desa Pabean Udik sebagian besar
sangat tergantung hidupnya terhadap ekosistem mangrove. Sehingga terjadi berbagai interaksi dalam pemanfaatan ekosistem mangrove untuk keberlanjutan hidup
masyarakat. Oleh karena itu penting untuk mengetahui atribut apa saja yang berpengaruh terhadap keberlanjutan dimensi ekonomi dalam pengelolaan eksosistem
mangrove yang berkelanjutan. Adapun atribut yang akan dianalisis pada dimensi ekonomi adalah:
1. Pemanfaatan mangrove oleh masyarakat
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, bahwa pemanfaatan ekosistem mangrove untuk memenuhi kegiatan hidup dan kegiatan lainnya sangat tinggi.
Pemanfaatan ini dalam bentuk ekosistem mangrove dikonversi menjadi tambak, memetik buah mangrove untuk dibuat sirup, makanan dan obat-obatan. Sebagian ada
nelayan yang menangkap kepiting dan kerang disekitar areal mangrove. Oleh karena itu skor untuk atribut ini adalah 3 artinya pemanfaatan terhadap ekosistem mangrove
sangat tinggi. 2.
Rencana pengelolaan hutan mangrove Kelompok Tani Jaka Kencana sudah membuat rencana dalam pengelolaan hutan
mangrove, sehingga saat ini mangrove di Desa Pabean Udik yang masih tersisa 58,8 ha. Peraturan yang ada sekarang melarang semua masyarakat untuk menebang
mangrove dan mengambil kayu untuk bagunan, hanya diperbolehkan mengambil kayu bakar. Tetapi masih minimnya perhatian dari pemerintah, walaupun ada
kerjasama dengan pemerintah tapi belum terlaksana dengan baik. Oleh karena itu skor untuk atribut ini adalah 3 artinya ada dan dilaksanakan.
3. Keuntungan dari pemanfaatan ekosistem mangrove
Berdasarkan hasil wawancara dengan responden, bahwa keuntungan dari pemanfaatan ekosistem mangrove untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat
Pabean Udik sangat tinggi. Keuntungan yang diperoleh dari sirop yang terbuat dari buah mangrove, keuntungan yang diperoleh dari penangkapan udang disekitar area
mangrove, penangkapan kepiting dan penangkapan kerang. Oleh karena itu skor untuk atribut ini adalah 3 artinya keuntungan dari pemanfaatan ekosistem mangrove
sangat tinggi. 4.
Zonasi pemanfaatan lahan mangrove Informasi yang diperoleh dari data sekunder bahwa zonasi pemanfaatan lahan
mangrove sesuai dengan peraturan pemerintah yaitu zona pemanfaatan dan tidak boleh di zona inti, mulai tahun 2002 peraturan tersebut sudah dipatuhi oleh
masyarakat Pabean Udik. Sehingga, skor yang diberi 2 artinya zonasi pemanfaatan lahan mangrove tersedia dan terpenuhi.
5. Pendapatan masyarakat dari pemanfaatan ekosistem mangrove
Informasi yang diperoleh hasil wawancara bahwa pendapatan masyarakat dari pemanfaatan ekosistem mangrove semakin meningkat. Pendapatan yang diperoleh
dari penjualan sirop mangrove dan hasil tambak yang berada disekitar area mangrove. Sehingga, skor yang diberi 3 artinya Pendapatan masyarakat dari
pemanfaatan ekosistem mangrove sangat bervariasi. 6.
Hasil inventarisasi pemanfaatan hutan mangrove Hasil inventarisasi pemanfaatan hutan mangrove di pabean udik tersedia, hal ini
dilakukan oleh anggota Kelompok Tani Jaka Kencana. Hal-hal yang dicatat adalah apa saja yang sudah diambil oleh masyarakat dari hutan mangrove mangrove
tersebut, contohnya buah mangrove yang dipanen sekali dalam tiga bulan. Skor untuk atribut ini adalah 2 artinya tersedia hasil inventarisasi pemanfaatan hutan
mangrove di Pabean Udik. 7.
Peran mangrove dalam pembangunan wilayah Berdasarkan hasil wawancara dengan pakar dinas kehutanan Indramayu bahwa peran
mangrove dalam pembangunan wilayah masih berada dalam kondisi sedang, karena mangrove di Desa Pabean Udik sudah banyak berubah jadi tambak dan kurangnya
pemahaman masyarakat terhadap pentingnya mangrove bagi keseimbangan alam dan menjaga lingkungan. sehingga, skor untuk atribut ini adalah 2 artinya sedang untuk
peran mangrove dalam pembangunan wilayah.
8. Produktivitas Marjinal dari mangrove area MP
M
Produktivitas marjinal dari mangrove area MP
M
diperoleh dari analisis ekonomi keterkaitan hutan mangrove terhadap udang di area mangrove. Sehingga skor untuk
atribut ini adalah 3 artinya nilai MP
M
nya tinggi dan berkelanjutan. Pemberian skor untuk dimensi ekonomi berdasarkan modus yang diperoleh
setelah wawancara dengan key person, dapat di lihat pada Lampiran 10. Nilai skor setiap atribut pada dimensi ekonomi dapat dilihat pada Tabel 33.
Tabel 33. Nilai skor setiap atribut pada dimensi keberlanjutan ekonomi untuk ekosistem mangrove di Desa Pabean Udik
No Dimensi dan Indikator
Skor Baik
Buruk Keterangan
1 Pemanfaatan mangrove oleh
masyarakat 3
3 1
Nilai Modus 2
Rencana pengelolaan hutan mangrove 3
3 1
Nilai Modus 3
Keuntungan dari pemanfaatan ekosistem mangrove
3 3
1 Nilai Modus
4 Zonasi pemanfaatan lahan mangrove
2 3
1 Nilai Modus dan Data Sekunder
5 Pendapatan Masyarakat dari
pemanfaatan ekosistem mangrove 3
3 1
Nilai Modus 6
Hasil inventarisasi pemanfaatan hutan mangrove
2 3
1 Nilai Modus
7 Peran mangrove terhadap
pembangunan wilayah 2
3 1
Nilai modus 8
Marjinal produktivitas dari area mangrove MP
M
3 3
1 Analisis keterkaitan ekosistem
mangrove dengan udang
Tabel 33 merupakan skor yang menunjukkan realita di lapang untuk dimensi ekonomi. Berdasarkan Tabel 33 terlihat bahwa atribut dimensi ekonomi yang memiliki
skor 3 adalah pemanfaatan mangrove oleh masyarakat, rencana pengelolaan ekosistem mangrove, keuntungan dari pemanfaatan ekosistem mangrove, pendapatan masyarakat
dari pemanfaatan ekosistem mangrove, dan marjinal produktivitas dari area mangrove MP
M
, sedangkan atribut yang memiliki skor 2 terdiri dari zonasi pemanfaatan lahan mangrove, hasil inventarisasi pemanfaatan ekosistem mangrove, dan peran mangrove
terhadap pembangunan wilayah. Nilai status keberlanjutan dimensi ekonomi dapat dilihat pada Gambar 13.