Dimensi Ekonomi ANALISIS KEBERLANJUTAN EKOSISTEM MANGROVE

Pemberian skor untuk dimensi sosial berdasarkan modus yang diperoleh setelah wawancara dengan key person, dapat di lihat pada Lampiran 11. Nilai skor setiap atribut dapat di lihat pada Tabel 35. Tabel 35. Nilai skor setiap atribut pada dimensi keberlanjutan sosial untuk ekosistem mangrove di Desa Pabean Udik No Dimensi dan Indikator Skor Baik Buruk Keterangan 1 Kebijakan dan perencanaan pengelolaan hutan mangrove 1 3 1 Nilai Modus 2 Koordinasi antar lembaga 3 3 1 Nilai Modus 3 Akses masyarakat lokal terhadap hutan mangrove 3 2 1 Nilai Modus 4 Kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sumberdaya hutan mangrove 2 3 1 Nilai Modus 5 Tingkat pendidikan masyarakat 1 3 1 Nilai Modus 6 Kerusakan sumberdaya hutan oleh masyarakat 1 2 1 Nilai Modus 7 Pola hubungan antar stakeholder 2 2 1 Nilai modus 8 Pengetahuan masyarakat tentang hutan mangrove 2 3 1 Nilai modus 9 Peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove 2 3 1 Nilai modus Tabel 35 merupakan skor yang menunjukkan realita di lapang untuk dimensi sosial. Berdasarkan Tabel 35 terlihat bahwa atribut dimensi sosial yang memiliki skor 3 adalah koordinasi antar lembaga, akses masyarakat lokal terhadap ekosistem mangrove. atribut yang memiliki skor 2 adalah kesadaran masyarakat terhadap pentingnya sumberdaya hutan mangrove, pola hubungan antar stakeholder, pengetahuan masyarakat tentang hutan mangrove, dan peran serta masyarakat dalam pengelolaan hutan mangrove. Atribut yang memiliki skor 1 terdiri dari kebijakan dan perencanaan pengelolaan hutan mangrove, tingkat pendidikan masyarakat, dan kerusakan sumberdaya hutan oleh masyarakat. Nilai skor dari dimensi sosial untuk ekosistem mangrove kemudian di analisis menggunakan alat analisis Rap-Mforest. Hasil yang diperoleh dengan metode MDS akan menunjukkan nilai indeks keberlanjutan ekosistem mangrove dari dimensi sosial, dapat dilihat pada Gambar 16. Gambar 16. Status keberlanjutan dimensi sosial pada ekosistem mangrove Berdasarkan Gambar 16 nilai indeks keberlanjutan untuk dimensi sosial adalah 52,43 termasuk dalam kategori cukup berkelanjutan. Nilai statistik hasil analisis Rap- Mforest dapat dilihat pada Tabel 36. Tabel 36. Nilai statistik yang diperoleh dari hasil analisis rap-m forest pada dimensi sosial No Atribut Statistik Nilai Statistik Persentase 1 Stress 0,1398 13,98 2 R 2 0,9494 94,94 Sumber: Hasil analisis data, 2013 Tabel 36 menunjukkan nilai stress adalah 13,98 . Nilai stress yang didapat sudah memenuhi kondisi fit atau hasil analisis yang didapat cukup baik karena S25 . Nilai selang kepercayaan yang diperoleh pada penelitian ini adalah 94,94 yang artinya model dengan menggunakan peubah-peubah saat ini sudah menjelaskan 94,94 dari model yang ada. Nilai leverage analysis pada penelitian ini dapat dilihat pada Gambar 17. Gambar 17 menunjukkan atribut sensititivitas pada dimensi sosial. Gambar 17. Analisis distribusi sensitivitas atribut pada dimensi sosial Berdasarkan Gambar 17 menunjukkan bahwa pada dimensi sosial tidak ada atribut yang sensitif dan nilai atribut tidak ada yang melebihi delapan, maka disimpulkan atribut dimensi sosial tidak ada yang dominan mempengaruhi keberlanjutan ekosistem mangrove dari dimensi sosial. Hasil analisis Monte Carlo dapat dilihat pada Gambar 18. Gambar 18. Hasil analisis Monte Carlo untuk ekosistem mangrove pada dimensi sosial Gambar 18 menunjukkan kondisi sosial ekosistem mangrove banyak mengalami gangguan perturbation yang ditunjukkan oleh plot biru yang menyebar.

8.4 Dimensi hukumkelembagaan

Penilaian atribut pada dimensi kelembagaan untuk ekosistem mangrove secara ringkas ditunjukkan pada Tabel 37. Nilai skor dari dimensi hukumkelembagaan untuk ekosistem mangrove kemudian di analisis menggunakan alat analisis Rap-Mforest. Pemberian skor untuk dimensi hukumkelembagaan berdasarkan modus yang diperoleh setelah wawancara dengan key person, dapat di lihat pada Lampiran 12. Nilai skor setiap atribut pada dimensi hukumkelembagaan dapat dilihat pada Tabel 37. Tabel 37. Nilai skor setiap atribut pada dimensi keberlanjutan hukumkelembagaan untuk ekosistem mangrove di Desa Pabean Udik No Dimensi dan Indikator Skor Baik Buruk Keterangan 1 Ketersediaan peraturan formal dan informal pengelolaan ekosistem mangrove 1 1 Nilai Modus 2 Ketersediaan personel penegak hukum di lokasi atau lembaga pengawas lokal 2 2 Nilai Modus 3 Keterlibatan Stakeholder 2 2 Nilai Modus 4 Peranan kelembagaan formal yang mendukung pengelolaan ekosistem mangrove 2 2 Nilai Modus 5 Ketersediaan dan peran tokoh masyarakat lokal 1 1 Nilai Modus 6 Ketersediaan dan peran tokoh masyarakat lokal 1 2 Nilai Modus 7 Peranan kelembagaan lokal informal yang mendukung pengelolaan sumberdaya mangrove 2 2 Nilai modus 8 Manfaat aturan formal untuk pemanfaat ekosistem mangrove 1 2 Nilai modus Berdasarkan Tabel 37 terlihat bahwa atribut dimensi hukumkelembagaan yang memiliki skor 2 adalah ketersediaan personel penegak hukum di lokasi atau lembaga pengawas lokal, peranan kelembagaan formal yang mendukung pengelolaan ekosistem mangrove dan peranan kelembagaan lokal informal yang mendukung pengelolaan sumberdaya mangrove. Atribut yang memiliki skor 1 adalah ketersediaan peraturan formal dan informal pengelolaan ekosistem mangrove, ketersediaan dan peran tokoh masyarakat lokal, ketersediaan dan peran tokoh masyarakat lokal, dan manfaat aturan formal untuk pemanfaat ekosistem mangrove. Atribut yang memiliki skor 0 hanya keterlibatan stakeholder. Hasil yang diperoleh dengan metode MDS akan menunjukkan nilai indeks keberlanjutan ekosistem mangrove dari dimensi hukumkelembagaan, dapat dilihat pada Gambar 19. Gambar 19. Status keberlanjutan dimensi hukumkelembagaan pada ekosistem mangrove Berdasarkan Gambar 19 nilai indeks keberlanjutan untuk dimensi sosial adalah 73,21 termasuk dalam kategori cukup berkelanjutan. Nilai statistik pada dimensi hukumkelembagaan dapat dilihat pada Tabel 38. Tabel 38. Nilai statistik yang diperoleh dari hasil analisis rap-mforest pada dimensi hukumkelembagaan No Atribut Statistik Nilai Statistik Persentase 1 Stress 0,1332 13,32 2 R 2 0,9442 94,42 Tabel 38 menunjukkan nilai stress adalah 13,32 . Nilai stress yang didapat sudah memenuhi kondisi fit atau hasil analisis yang didapat cukup baik karena S25 . Nilai selang kepercayaan yang diperoleh pada penelitian ini adalah 94,42 yang artinya model dengan menggunakan peubah-peubah saat ini sudah menjelaskan 94,42 dari model yang ada. Hasil analisis sensitifitas dapat dilihat pada Gambar 20. Gambar 20. Analisis sensitifitas atribut pada dimensi hukumkelembagaan Gambar 20 menunjukkan atribut sensititifitas pada dimensi hukumkelembagaan Atribut yang sensistif adalah keterlibatan stakeholder dengan nilai leverage lebih dari delapan, sehingga atribut ini perlu mendapat perhatian dari pemerintah agar adanya keterlibatan stakeholder dalam pengelolaan ekosistem mangrove yang berkelanjutan. Hal ini dapat dilihat dari nilai root mean square change atribut tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan atribut-atribut lainnya. Hasil analisis Monte Carlo dapat dilihat pada Gambar 21. Gambar 21. Hasil analisis Monte Carlo untuk ekosistem mangrove pada dimensi hukumkelembagaan