Model Ekonomi Keterkaitan Ekosistem Mangrove dengan Produksi Udang

2.4 Valuasi Ekonomi Ekosistem Mangrove

Total nilai ekonomi adalah nilai-nilai ekonomi total yang terkandung dalam suatu sumberdaya alam dan lingkungan, baik nilai guna maupun nilai fungsional yang harus diperhitungkan dalam menyusun kebijakan pengelolaannya sehingga alokasi dan alternatif penggunaannya dapat ditentukan secara benar dan mengenai sasaran. Sasarannya adalah sumberdaya alam natural resources dan jasa lingkungan environmental services. Secara garis besar nilai tersebut dibagi dua macam yaitu : a Nilai Manfaat use value dan b Nilai Non Manfaat Non Use Value. Use Value UV terdiri atas : 1 Nilai manfaat langsung direct use value, adalah output barang dan jasa yang terkandung dalam suatu sumberdaya yang secara langsung dapat dimanfaatkan. Nilai guna langsung mangrove bisa meliputi kegiatan komersial dan non komersial Bann, 2003. 2 Nilai tidak langsung, indirect use value IUV adalah barang dan jasa yang ada karena keberadaan suatu sumberdaya yang tidak secara langsung dapat diambil dari sumberdaya alam tersebut. 3 Nilai manfaat pilihan, option value OV adalah potensi manfaat langsung atau tidak langsung dari sumberdaya alam yang dapat dimanfaatkan diwaktu mendatang dengan asumsi sumberdaya tersebut tidak mengalami kemusnahan atau kerusakan yang permanen. Non Use Value NUV terdiri dari : 1 Nilai pewarisan, bequest value BV adalah nilai yang berkaitan dengan perlindungan atau pengawetan preservation suatu sumberdaya agar dapat diwariskan kepada generasi mendatang sehingga mereka dapat mengambil manfaat daripadanya sebagai manfaat yang telah diambil oleh generasi sebelumnya. 2 Nilai keberadaan, existence value EV adalah nilai keberadaan suatu sumberdaya alam yang terlepas dari manfaat yang dapat diambil daripadanya. Nilai ini lebih berkaitan dengan nilai subyektif yang melihat adanya hak hidup pada setiap komponen sumberdaya alam Kusumastanto, 2000. Setelah itu, setiap barang dan jasa lingkungan dinilai dan ditentukan nilai moneternya dengan Beaumont et. al, 2008.

2.5 Analisis Keberlanjutan

Rapid Appraisal Analysis adalah metode sederhana dan fleksibel yang menampung kreatifitas dalam pendekatannya terhadap suatu masalah. Metode ini memasukkan pertimbangan-pertimbangan melalui penentuan atribut yang akhirnya menghasilkan skala prioritas Fauzi dan Anna, 2005. Rapid Appraisal analysis adalah teknik yang dikembangkan oleh University of British Columbia untuk sumberdaya perikanan, untuk mengevaluasi keberlanjutan sumberdaya perikanan secara multidisipliner Pattimahu, 2010. Rapfish digunakan untuk menjelaskan dimensi ekologi, ekonomi, sosial, teknologi dan etikapengaturan governance yang mencakup atribut-atribut keberlanjutan. Dimensi-dimensi beserta atributnya berfungsi sebagai indikator kinerja pembangunan berkelanjutan perikanan tangkap disuatu wilayah. Rapfish didasarkan pada teknik ordinasi menempatkan sesuatu pada urutan atribut yang terukur dengan multi-dimensional scalling MDS. Indikator pembangunan berkelanjutan dari setiap dimensi dapat dianalisis dan digunakan untuk menilai secara cepat status keberlanjutan pembangunan sektor tertentu dengan menggunakan metode multi variabel non parametrik yang disebut multi-dimensional scalling MDS. Keluaran analisis Rapfish, yaitu status keberlanjutan perikanan ditinjau dari berbagai dimensi sebagai dasar untuk menyusun strategi pengelolaan sumberdaya berdasarkan atribut-atribut sensitif yang mempengaruhi status perikanan pada dimensi yang dianalisis. Kelebihan lain teknik rapfish adalah teknik ini dapat diaplikasikan pada setiap kondisi perikanan di suatu wilayah tanpa harus melihat kondisi-kondisi atau indikator prasyarat suatu metode analisis. Analisis data dalam rapid appraisal, dilakukan melalui beberapa tahapan, yaitu 1. Tahapan penentuan indikator deskriptor yang mencakup 3 dimensi ekologi, ekonomi, dan sosial; 2 tahapa penilaian setiap indikator dalam skala ordinal berdasarkan kriteria keberlanjutan setiap dimensi; 3 tahap analisis ordinasi indeks keberlanjutan dilakukan dengan menggunakan metode multi variabel non parametrik yang disebut mutidimensional scalling MDS. Selanjutnya analisis Monte Carlo untuk menentukan aspek anomali dari indikator yang dianalisis dan analisis leverage untuk mengukur sensitivitas yang telah dipadukan menjadi satu dalam perangkat lunak. Fauzi dan Anna 2005 menyatakan bahwa prosedur Rapid Appraisal indeks status keberlanjutan sumberdaya dilakukan melalui lima tahapan, yaitu: 1 analisis tehadap data sektor yang diteliti melalui data statistik, studi literatur dan pengamatan di lapangan; 2 melalui skoring dengan mengacu pada literatur dengan menggunakan Excell ; 3 melakukan analisis MDS dengan software SPSS untuk menentukan ordinasi dan nilai stress melalui ALSCAL Alogaritma; 4 melakukan rotasi untuk menentukan posisi sumberdaya pada ordinasi bad dan good dengan excell dan visual basic; 5 melakukan monte carlo analysis untuk memperhitungkan aspek ketidakpastian dan melakukan analisis sensitivitas leverage analysis.

2.6 Model Dinamik

Model adalah jembatan antara dunia nyata real world dengan dunia berpikir thinking untuk memecahkan suatu masalah. Secara umum model dapat dikategorikan berdasarkan skala waktu dan tingkat komplektisitas yang dicerminkan dari aspek ketidakpastian. Menurut Fauzi dan Anna 2005 jenis-jenis model terbagi : Model statik yaitu model yang tidak mempertimbangkan aspek waktu Model dinamik yaitu model yang mempertimbangkan aspek waktu intertemporal Model deterministik yaitu model yang dibangun dengan mempertimbangkan aspek ketidakpastian yang lebih menggambarkan realitas dunia nyata, Model stokastik yaitu model yang dibangun memasukkan unsur ketidakpastian, Model dinamik-stokastik yaitu model yang dibangun dengan interaksi antara skala waktu dan ketidakpastian, Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berinteraksi dan merupakan kerangka desain pemikiran untuk membantu dalam mencapai tujuan tertentu. Sehingga sistem dinamik merupakan sekumpulan komponen yang saling berinteraksi yang mempertimbangkan aspek waktu dalam mencapai tujuan tertentu. Holing 1973 menyatakan bahwa hampir semua sistem alam mempunyai karakteristik berubah sepanjang waktu dan bahwa jika manusia mencoba menstabilkan alam untuk kepentingannya akan menyebabkan kondisi stabil pada jangka pendek dan malapetaka pada jangka panjang. Pemodelan merupakan alat bantu dalam pengambilan keputusan. Model didefinisikan sebagai suatu penggambaran dari suatu sistem yang telah dibatasi. Model pendekatan sistem merupakan salah satu cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan-kebutuhan sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif. Pendekatan sistem umumnya ditandai dengan dua hal, yaitu: 1 mencari semua faktor penting yang ada dalam mendapatkan solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah; dan 2 dibuat suatu model kuantitatif untuk membantu keputusan rasional. Pengkajian dalam pendekatan sistem sebaiknya memenuhi tiga karakteristik, yaitu: 1 kompleks, dimana interaksi antar elemen cukup rumit; 2 dinamis, dalam arti faktor yang terlibat ada yang berubah menurut waktu dan ada pendugaan ke masa depan; dan 3 probabilistik, yaitu diperlukan fungsi peluang dalam inferensi kesimpulan maupun rekomendasi Eriyatno, 1999. Selanjutnya Eriyatno 1999 menyatakan bahwa model dapat dikategorikan menurut jenis, dimensi, fungsi, tujuan pokok kajian, atau derajat keabstrakannya. Pada dasarnya jenis model dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1. Iconic model model fisik, merupakan perwakilan fisik dari beberapa hal baik dalam bentuk ideal maupun dalam skala yang berbeda. 2. Analogy model model diagramatik, menyajikan transformasi sifat menjadi analoginya kemudian mengetengahkan karakteristik dari kejadian yang dikaji. Model ini bersifat sederhana namun efektif dalam menggambarkan situasi yang khas. 3. Symbolic model model matematik, menyajikan format dalam bentuk angka, simbol, dan rumus. Pada dasarnya ilmu sistem lebih terpusat pada penggunaan model simbolik dengan jenis yang umum dipakai adalah persamaan matematik equation. Analisis sistem dinamik dilakukan melalui dua tahap, yaitu pembuatan diagram simpal kausal dan diagram alir. Diagram simpal kausal menunjukkan hubungan antar variabel dalam proses sistem yang dikaji. Prinsip dasar pembuatannya adalah suatu proses sebagai sebab yang akan menghasilkan keadaan, atau sebaliknya suatu keadaan sebagai sebab akan menghasilkan proses sedangkan diagram alir dibuat berdasarkan persamaan model dinamik yang mencakup variabel keadaan level, aliran rate, auxiliary , dan konstanta constant. Variabel tersebut berupa lambang-lambang yang digunakan dalam pembuatan model dengan menggunakan piranti lunak software. Pada pelaksanaan metode pendekatan sistem diperlukan tahapan kerja yang sistematis. Tahapan analisis sistem dapat dilihat pada Gambar 2.