Fungsi dan Manfaat Ekosistem Mangrove

melakukan monte carlo analysis untuk memperhitungkan aspek ketidakpastian dan melakukan analisis sensitivitas leverage analysis.

2.6 Model Dinamik

Model adalah jembatan antara dunia nyata real world dengan dunia berpikir thinking untuk memecahkan suatu masalah. Secara umum model dapat dikategorikan berdasarkan skala waktu dan tingkat komplektisitas yang dicerminkan dari aspek ketidakpastian. Menurut Fauzi dan Anna 2005 jenis-jenis model terbagi : Model statik yaitu model yang tidak mempertimbangkan aspek waktu Model dinamik yaitu model yang mempertimbangkan aspek waktu intertemporal Model deterministik yaitu model yang dibangun dengan mempertimbangkan aspek ketidakpastian yang lebih menggambarkan realitas dunia nyata, Model stokastik yaitu model yang dibangun memasukkan unsur ketidakpastian, Model dinamik-stokastik yaitu model yang dibangun dengan interaksi antara skala waktu dan ketidakpastian, Sistem adalah sekumpulan komponen yang saling berinteraksi dan merupakan kerangka desain pemikiran untuk membantu dalam mencapai tujuan tertentu. Sehingga sistem dinamik merupakan sekumpulan komponen yang saling berinteraksi yang mempertimbangkan aspek waktu dalam mencapai tujuan tertentu. Holing 1973 menyatakan bahwa hampir semua sistem alam mempunyai karakteristik berubah sepanjang waktu dan bahwa jika manusia mencoba menstabilkan alam untuk kepentingannya akan menyebabkan kondisi stabil pada jangka pendek dan malapetaka pada jangka panjang. Pemodelan merupakan alat bantu dalam pengambilan keputusan. Model didefinisikan sebagai suatu penggambaran dari suatu sistem yang telah dibatasi. Model pendekatan sistem merupakan salah satu cara penyelesaian persoalan yang dimulai dengan dilakukannya identifikasi terhadap adanya sejumlah kebutuhan-kebutuhan sehingga dapat menghasilkan suatu operasi dari sistem yang dianggap efektif. Pendekatan sistem umumnya ditandai dengan dua hal, yaitu: 1 mencari semua faktor penting yang ada dalam mendapatkan solusi yang baik untuk menyelesaikan masalah; dan 2 dibuat suatu model kuantitatif untuk membantu keputusan rasional. Pengkajian dalam pendekatan sistem sebaiknya memenuhi tiga karakteristik, yaitu: 1 kompleks, dimana interaksi antar elemen cukup rumit; 2 dinamis, dalam arti faktor yang terlibat ada yang berubah menurut waktu dan ada pendugaan ke masa depan; dan 3 probabilistik, yaitu diperlukan fungsi peluang dalam inferensi kesimpulan maupun rekomendasi Eriyatno, 1999. Selanjutnya Eriyatno 1999 menyatakan bahwa model dapat dikategorikan menurut jenis, dimensi, fungsi, tujuan pokok kajian, atau derajat keabstrakannya. Pada dasarnya jenis model dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu: 1. Iconic model model fisik, merupakan perwakilan fisik dari beberapa hal baik dalam bentuk ideal maupun dalam skala yang berbeda. 2. Analogy model model diagramatik, menyajikan transformasi sifat menjadi analoginya kemudian mengetengahkan karakteristik dari kejadian yang dikaji. Model ini bersifat sederhana namun efektif dalam menggambarkan situasi yang khas. 3. Symbolic model model matematik, menyajikan format dalam bentuk angka, simbol, dan rumus. Pada dasarnya ilmu sistem lebih terpusat pada penggunaan model simbolik dengan jenis yang umum dipakai adalah persamaan matematik equation. Analisis sistem dinamik dilakukan melalui dua tahap, yaitu pembuatan diagram simpal kausal dan diagram alir. Diagram simpal kausal menunjukkan hubungan antar variabel dalam proses sistem yang dikaji. Prinsip dasar pembuatannya adalah suatu proses sebagai sebab yang akan menghasilkan keadaan, atau sebaliknya suatu keadaan sebagai sebab akan menghasilkan proses sedangkan diagram alir dibuat berdasarkan persamaan model dinamik yang mencakup variabel keadaan level, aliran rate, auxiliary , dan konstanta constant. Variabel tersebut berupa lambang-lambang yang digunakan dalam pembuatan model dengan menggunakan piranti lunak software. Pada pelaksanaan metode pendekatan sistem diperlukan tahapan kerja yang sistematis. Tahapan analisis sistem dapat dilihat pada Gambar 2.