∑
= Penjumlahan semua kategori k b. Analisis Regresi Linier Berganda
Menurut Rangkuti 2007, analisis regresi linier berganda digunakan jika jumlah variabel independennya minimal dua. Sedangkan
Myers 1990 berpendapat bahwa terdapat beberapa uji asumsi klasik yang harus dilakukan sebelum memulai analisis regresi linier berganda, seperti
uji Eε
i
= 0, uji autokorelasi, uji homoskedastisitas, uji multikolinearitas, dan uji normalitas sebaran. Tujuan analisis regresi linier berganda adalah
untuk mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen apabila dua atau lebih variabel independen sebagai faktor
prediktor dimanipulasi. Adapun persamaan regresi tersebut adalah: Y = a + b
1
x
1
+ b
2
x
2
+ ….. + b
n
x
n
……………………………………...5 Keterangan:
Y = variabel dependen
X
1
, X
2
, X
3,
…., X
n
= variabel independen a, b
1
, b
2
, b
3
, …., b
n =
koefisien regresi linier berganda Hipotesis-hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah
sebagai berikut: a H
: Tidak ada hubungan antara perceived credibilities konsumen terhadap endorser SIMcard IM3 yaitu Adli Fairuz dengan sikap yang
ditunjukkan konsumen terhadap produk SIMcard IM3. b H
1
: Ada hubungan antara perceived credibilities konsumen terhadap endorser SIMcard IM3 yaitu Adli Fairuz dengan sikap yang
ditunjukkan konsumen terhadap produk SIMcard IM3. Hasil perbandingan nilai r hitung tersebut dikonfirmasikan dengan
tabel r yang berguna pada proses keputusan pendapat dengan kriteria sebagai berikut:
a Tolak H , jika r hitung r tabel
b Tolak H
1
, jika r hitung r tabel 39
Setelah uji hipotesis dilakukan, maka selanjutnya dilakukan uji F dan uji T. Uji F dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel
independen perceived attractiveness terhadap endorser dan perceived expertise terhadap endorser secara simultan terhadap variabel dependen
sikap responden terhadap produk, sedangkan uji T dilakukan untuk mengetahui bagaimana pengaruh variabel independen perceived
attractiveness terhadap endorser dan perceived expertise terhadap endorser secara parsial terhadap variabel dependen sikap responden
terhadap produk. 40
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Profil Perusahaan
4.1.1. Sejarah PT. Indosat Tbk
PT. Indonesian Satellite Corporation Tbk. PT. Indosat Tbk. adalah sebuah perusahaan telekomunikasi dan multimedia terbesar
kedua di Indonesia untuk jasa selular. Perusahaan tersebut didirikan pada tahun 1967 sebagai Operator Stasiun Bumi Intelsat oleh
International Telephone and Telegraph Corporation ITT dan mulai beroperasi pada tahun 1969. Pada tahun 1980
,
PT. Indosat menjadi Badan Usaha Milik Negara dan Badan Penyelenggara Tunggal
Telekomunikasi Internasional yang seluruh sahamnya dimiliki oleh Pemerintah Indonesia. Hingga tahun 1990, PT. Indosat menyediakan
layanan telekomunikasi seperti SLI dan layanan transmisi televisi antarbangsa.
Pada tahun 1993, PT. Satelit Palapa Indonesia Satelindo didirikan di bawah pengawasan PT. Indosat dan beroperasi pada tahun
1994. Pendirian PT. Satelindo sebagai anak perusahaan PT. Indosat menjadikan PT. Satelindo sebagai operator GSM pertama di Indonesia
yang mengeluarkan kartu prabayar Mentari dan pascabayar Matrix. Dalam perjalanannya, PT. Indosat mulai memperdagangkan
sahamnya di Indonesia dan Amerika Serikat, yaitu di Bursa Efek Jakarta, Bursa Efek Surabaya, dan New York Stock Exchange pada
tanggal 19 Oktober 1994. Kemudian pada tahun 2001, PT. Indosat mendirikan PT. Indosat Multi Media Mobile IM3 yang menjadi
pelopor GPRS dan multimedia di Indonesia. Pada tahun yang sama, PT. Indosat juga memegang kendali penuh atas PT. Satelit Palapa
Indonesia Satelindo.
PT. Indosat merupakan perusahaan pertama yang menerapkan obligasi dengan konsep syariah pada tahun 2002. Namun pada akhir
tahun 2002, Pemerintah Indonesia menjual 41,94 persen saham PT. Indosat ke Singapore Technologies Telemedia Pte. Ltd, sebagai akibat
kebijakan pasar bebas. Dengan demikian, PT. Indosat kembali menjadi PMA.
PT. Indosat memperoleh lisensi nasional untuk lokal atau FWA pada tahun 2003, dan bulan November 2003 PT. Indosat mengakuisisi
PT. Satellindo, PT. IM3 dan Bimagraha. Selanjutnya, pada tanggal 1 Maret 2007 STT menjual kepemilikan saham PT. Indosat sebesar 25
persen ke Qatar Telecom di Asia Holdings Pte. Ltd. Pada tanggal 31 Desember 2008, Qatar Telecom Q.S.C. Qtel
memiliki saham PT. Indosat Qtel sebesar 40,81 persen secara tidak langsung melalui Indonesia Communication Limited ICLM dan
Indonesia Communications Pte Ltd ICLS, sementara Pemerintah Republik Indonesia dan Publik masing-masing memiliki 14,29 persen
dan 44,90 persen. Hingga tahun 2009, Qtel memiliki 65 persen saham PT. Indosat melalui tender offer memiliki tambahan 24,19 persen
saham seri B dari publik. Saat ini, PT. Indosat memberikan kemudahan bagi para
pelanggannya dengan menyediakan kantor pelayanan PT. Indosat yang dikenal dengan Galeri Indosat. Galeri Indosat sudah tersedia hampir di
seluruh wilayah Indonesia. Galeri Indosat tersebut dibagi dalam berbagai regional seperti Jabodetabek, Sumatra bagian utara, Sumatra
bagian selatan, Jawa Tengah, Jawa Barat, Banten, Kalimantan, dan Indonesia bagian timur. Kantor pusat PT. Indosat berkedudukan di
Jalan Medan Merdeka Barat No. 21, Jakarta Pusat 10110. 42