Validasi model Pemanfaatan Gas Ikutan di Lapangan Tugu Barat

160

7.3.2. Validasi model Pemanfaatan Gas Ikutan di Lapangan Tugu Barat

Kenyataan menunjukkan bahwa pertumbuhan penduduk Jawa Barat dan DKI mengalami peningkatan secara signifikan setiap tahun. Hal ini menunjukkan bahwa proses reinforcing terjadi jauh lebih besar jika dibandingkan dengan proses balancing. Berdasarkan data Propinsi Jawa Barat dalam Angka 2007 jumlah penduduk pada tahun 2002 adalah 3.6914.883 jiwa dan pada tahun 2006 menjadi 40.737.594 jiwa Tabel 19. Terdapat kecenderungan bahwa pertambahan jumlah penduduk yang terus meningkat yang kemungkinan disebabkan oleh faktor migrasi ke dalam wilayah Jawa Barat dan DKI. Pola pertumbuhan penduduk secara aktual seperti pada Gambar 48. Tabel 19. Hasil analisis uji validasi kinerja terhadap komponen jumlah penduduk di Jawa Barat dan DKI Jakarta Jumlah Penduduk Jawa Barat dan DKI Jakarta No Tahun Aktual Simulasi 1 2002 36.914.883 36.914.883 2 2003 38.132.356 37.850.229 3 2004 39.140.812 38.809.845 4 2005 39.960.869 39.794.457 5 2006 40.737.594 40.804.735 Rata-rata 38.977.302 38.834.829 Varian 2.26507E+12 2.3644E+12 AME Average Mean Error 0.004 0,4 AVE Average Variance Error 0.04 4 Berdasarkan hasil simulasi model dinamik dari struktur model yang telah dibangun sesuai dengan konsep teori empirik seperti uraian di atas, maka model pengelolaan gas ikutan dapat dikatakan valid secara empirik. Berdasarkan analisis validasi kinerja terhadap komponen jumlah penduduk di Jawa Barat dan DKI Jakarta diperoleh nilai AME sebesar 0,4 dan nilai AVE 4 sehingga dapat disimpulkan bahwa model tersebut memiliki kinerja yang baik, relatif tepat, dan dapat diterima secara ilmiah karena nilai kedua parameter lebih kecil dari 10 Tabel 19. Trend pertumbuhan penduduk Jawa Barat dan DKI Jakarta sejak tahun 2002 hingga tahun 2006 antara data simulasi dengan data aktual relatif sama. 161 34000000 36000000 38000000 40000000 42000000 2002 2003 2004 2005 2006 Tahun jiwa aktual simulasi Jika dilihat dari nilai AME dan AVE yang sangat rendah, maka dapat dikatakan bahwa dinamika pertumbuhan jumlah penduduk Jawa Barat dan DKI Jakarta dalam model telah dapat menggambarkan dinamika pentumbuhan penduduk secara aktual di lapangan. Oleh karena itu, model pengolahan gas ikutan berdasarkan validasi kinerja terhadap jumlah penduduk dapat dikatakan valid. Gambar 48. Pertumbuhan jumlah penduduk aktual dan hasil simulasi model di Jawa Barat dan DKI Jakarta periode 2002 – 2006

7.4. Kesimpulan