Teknik Penetapan Responden Pengambilan Sampel Udara Metode Analisis Data

65 Adapun format pengumpulan data yang dilakukan pada saat mengumpulkan data primer dan sekunder dapat dilihat pada Tabel 5: Tabel 5. Format pengumpulan data Lapangan Tugu Barat. No. Uraian Data Satuan Keterangan 1 Produksi gas bumi MMSCFD 2 Jumlah sumur produksi Buah 3 Limbah cair – air terproduksi BOPDhari 4 Limbah padat non-B3 m3 tahun 5 Limbah B3 m3 tahun 6 Limbah padat m3 tahun 7 Jumlah cerobong stack buah 8 Emisi udara NO x Hasil pengukuran Tontahun 9 Gas Rumah Kaca CO 2 Tontahun 10 Gas Rumah Kaca NO x Hsl perhitungan Tontahun 11 Biaya pengelolaan lingkungan Rptahun 12 Biaya pengelolaan lingkungan sosial Rptahun 13 Luas areal fasilitas operasi produksi Hektar Data sekunder sosial ekonomi akan diperoleh dari berbagai instansi terkait yang meliputi jumlah dan komposisi penduduk, jumlah keluarga, tingkat kesehatan, tingkat pendidikan, pola pekerjaan, kesempatan kerja, jumlah tenaga kerja, kegiatan sosial, luas wilayah, kondisi perumahan, status pemilikan lahan, tingkat aksesibilitas masyarakat di lokasi penelitian.

3.2.2. Teknik Penetapan Responden

Dalam rangka menggali informasi dan pengetahuan atau pendapat pakar digunakan metode expert judgment. Untuk keperluan ini pakar ditentukan secara purposive sampling. Dalam menentukan pakar mana yang dijadikan responden ada beberapa persyaratan yang diberlakukan yakni keterjangkauan dan kesediaan responden untuk diwawancarai, mempunyai reputasi, kedudukan dan telah menunjukkan kredibilitasnya sebagai pakar pada bidang yang diteliti, dan telah berpengalaman di bidangnya, minimal dalam waktu dua tahun. Responden pakar mewakili sebagian stakeholders seperti Manajemen Perusahaan, Kepala Bagian Pengembangan di Depperindag, Ketua Bapedalda, Kepala Dinas Tenaga Kerja, Kepala Dinas Pertambangan, Kepala Dinas Lingkungan Hidup, pengusaha, akademisi, dan LSM. Dengan demikian maka 66 pakar yang terpilih diharapkan dapat mewakili unsur birokrasi, akademisi, pelaku usaha, dan organisasi yang peduli terhadap lingkungan

3.2.3. Pengambilan Sampel Udara

Pengambilan sampel udara dilakukan pada titik-titik tertentu yang dianggap mewakili lokasi penelitian, dan akan dilakukan tiga kali ulangan bulan I, II dan III. Adapun lokasi pengambilan sampel udara dilakukan pada sekitar tempat proyek berada, yakni: 1. Desa Amis, Kecamatan Cikedung Kabupaten Indramayu. 2. Desa Cemara, Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu. 3. Desa Losarang, Kecamatan Losarang Kabupaten Indramayu.

3.2.4. Metode Analisis Data

Metode analisis yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif dan kuantitatif melalui studi kasus dengan menggunakan pendekatan sistem. Metode deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran kondisi dan keragaman pembangunan subsektor pertambangan gas bumi di Provinsi Jawa Barat dan di Lapangan Tugu Barat, PT. Pertamina EP - PT. SDK. Metode analisis kuantitatif digunakan untuk menentukan apakah sektor pertambangan gas bumi termasuk basis ekonomi serta bagaimana dampaknya terhadap pembangunan wilayah di Kabupaten Indramayu. Metode yang akan digunakan untuk analisis tersebut adalah NPV, IRR, PBP dan Probability Index PI . Metode analisis data disesuaikan dengan pendekatan dan tujuan penelitian yang ingin dicapai. Secara keseluruhan, tujuan, jenis dan sumber data dan analisis data serta alat bantu analisis yang digunakan dirangkum dalam Tabel 6.

3.3. Definisi Operasional