Produksi Bersih TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Minyak Bumi

37

2.11. Produksi Bersih

Penerapan produksi bersih pada industri dapat dilakukan dengan aplikasi minimisasi limbah dan teknologi bersih. Penerapan teknologi bersih merupakan salah satu cara untuk meningkatkan kinerja perusahaan yang nantinya akan terkait dengan penilaian program PROPER environmental performance rating yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup Dana Mitra Lingkungan, 2005. Pengelolaan lingkungan berdasarkan end-of-pipe treatment terbukti hanya menambah biaya produksi dan tidak dapat menyelesaikan permasalahan buangan atau limbah produksi. Produksi Bersih merupakan strategi pengelolaan lingkungan yang bersifat preventif dan terpadu yang dapat diterapkan oleh perusahaan karena menggunakan pendekatan win-win antara bisnis dan lingkungan. Pendekatan produksi bersih ini akan menurunkan biaya produksi, meningkatkan efisiensi dan produktivitas serta memperbaiki citra image lingkungan dan hubungan dengan stakeholders lainnya. Dengan demikian tujuan perusahaan yaitu laba profit, pertumbuhan growth dan keberlanjutan usaha sustainable business akan tercapai Dana Mitra Lingkungan, 2005. Beberapa hal yang menyebabkan penerapan produksi bersih di indonesia tidak bergaung, antara lain: a. Pengertian produksi bersih yang belum sepenuhnya dipahami dengan baik sehingga terkesan kurang menarik karena keuntungan dan kesempatan potensial perbaikan belum diidentifikasi b. Piranti dan insentif keuangan terhadap penerapan produksi bersih belum tersebarluaskan. c. Akses terhadap teknologi keahlian produksi bersih di Indonesia masih terbatas pada komunitas tertentu. d. Kurangnya kebijakan yang mendukung penerapan produksi bersih dan pemberian penghargaan bagi perusahaan maupun lembaga yang telah berhasil melaksanakannya Dana Mitra Lingkungan, 2005. Produksi bersih cleaner production bertujuan untuk mencegah dan meminimalkan terbentuknya limbah atau bahan pencemar lingkungan pada seluruh tahapan produksi. Di samping itu, produksi bersih juga untuk meningkatkan efisiensi penggunaan bahan baku, bahan penunjang, dan energi. Dengan demikian, diharapkan sumberdaya alam dapat dimanfaatkan secara berkelanjutan Kompas, 2004 . 38 Bila kita melihat berbagai strategi yang diperlukan dalam pengelolaan lingkungan terutama dalam hal meminimasi maupun menghilangkan limbah maka terlihat ada empat strategi yakni pencegahan, daur ulang, perlakuan serta pembuangan. Pencegahan prevention strategy, merupakan strategi pengurangan limbah yang terbaik karena telah dilakukan berbagai usaha secara dini untuk mengurangi terbentuknya limbah selama proses produksi berlangsung. Daur ulang recycle strategy, strategi ini diimplementasikan bila terbentuknya limbah sudah tidak dapat dihindarkan lagi sehingga salah satu strategi untuk meminimasi terbentuknya limbah adalah dengan melakukan daur ulang maupun pemanfaatan kembali. Dalam beberapa kasus, pemanfaatan limbah ini dapat memberikan nilai komersial karena limbah dapat dijadikan produk yang bernilai ekonomi Sriharjo, 2001. Perlakuan treatment strategy, apabila limbah tidak dapat diminimisasi maupun dikurangi dengan strategi daur ulang maupun pemanfaatan kembali maka perlakuan terhadap limbah harus dilakukan dengan mengurangi baik secara kualitas maupun kuantitas dari limbah yang terbentuk. Namun demikian, implementasi strategi yang berdasarkan pada paradigma akhir pipa end pipe paradigm telah berhasil dalam mereduksi kuantitas limbah namun tidak seefektif bila menggunakan paradigma dalam pipa in pipe paradigm.

2.12. Clean Development Mechanism CDM