58 tidak memenuhi syarat validasi, pemodel harus kembali memformulasikan
masalahnya secara benar. Jika hasil validasi memenuhi syarat, baru kemudian dilakukan implementasi komputer, baik melalui optimisasi maupun simulasi,
harus diverifikasi terlebih dahulu sebelum diinterpretasikan dan diimplementasikan. Keseluruhan proses tersebut baru dapat digunakan untuk
mengimplementasikan permasalahan awal yang telah dibangun sebelumnya Fauzi dan Anna 2005. Tahapan simulasi model sebagai alat bantu dalam
analisis kebijakan dapat dilihat pada Gambar 21.
a. Pembuatan Konsep
Tahap pertama adalah mengenali permasalahan, mencari siapa yang menanganinya, dan mengapa masalah tersebut terjadi. Salah satu yang menarik
dari system dynamics ini adalah mempelajari ulang permasalahan untuk mendapatkan solusi. Pada tahap ini suatu kejadian dipelajari sehingga
mendapatkan suatu pola. Setelah mendapatkan suatu pola maka dapat merumuskan suatu permasalahan. Pola tersebut dinamakan mental model
Muhammadi et al., 2001.
Gambar 21. Tahap-tahap pembuatan simulasi model Sumber: Muhammadi et al., 2001
Setelah memahami permasalahan, maka mental model yang dihasilkan dijabarkan dalam sebuah model diagram yang disebut dengan diagram simpal
Masalah
Diagram Simpal Kausal
GrafikTabel
Data Model
Pembuatan Konsep
Validasi Tidak
Valid Valid
Pembuatan Model
Uji Simulasi
Uji Sensitivitas Analisis Kebijakan
59 kausal atau causal loop diagram CLD. Causal loop diagram adalah
pengungkapan tentang kejadian hubungan sebab-akibat ke dalam bahasa gambar tertentu. Panah yang menggambarkan hubungan, saling mengait
sehingga membentuk sebuah causal loop, dimana hulu panah mengungkapkan sebab dan ujung panah mengungkapkan akibat Muhammadi et al., 2001.
b. Pembuatan Model
Setelah CLD terbentuk, kemudian dibangun sebuah model komputer yang disebut dengan diagram alir atau stock flow diagram SFD. Pada tahap ini
dapat dipilih satu dari beberapa perangkat lunak yang tersedia misalnya Powersim 2.5. CLD diterjemahkan lebih luas dengan menggunakan simbol-
simbol komputer sesuai dengan perangkat lunak yang dipilih. Simbol-simbol tersebut meliputi simbol yang menggambarkan stock level, flow rate, auxiliary,
dan konstanta Muhammadi et al., 2001.
c. Memasukkan Data Ke Dalam Model Data Input
Untuk dapat menganalisis sebuah model, maka data yang diperoleh dari observasi lapangan baik data primer maupun data sekunder diinput ke dalam
diagram alir SFD. Metode memasukkan data ke dalam model sangat bergantung pada jenis data dan sebagai unsur apa data tersebut dimasukkan.
Data dapat dimasukkan ke dalam model sebagai stock, sebagai flow, sebagai auxiliary, dan dapat pula sebagai konstanta Muhammadi et al., 2001.
d. Simulasi Model