Tabel 2 Tahapan, prosedur, dan parameter pengamatan penelitian pendahuluan No kegiatan
Prosedur parameter
pengamatan 1
Aklimatisasi lobster air tawar
pengadaptasian lobster dalam akuarium
mortalitas lobster air tawar
2 Persiapan ekstrak biji
pala penghancuran biji pala
kemudian dilakukan perebusan remahan biji
pala, setelah itu air rebusan disaring untuk
memisahkan endapan dan cairan biji pala, biji
pala ini selanjutnya digunakan sebagai bahan
anestesi karakteristik air
rebusan biji pala, misalnya warna
dan endapan
3 Persiapan media
penyimpanan persiapan styrofoam dan
media kapasitas
styrofoam dan
suhu media spons
4 Pengujian konsentrasi
ambang ekstrak biji pala pendedahan 5 ekor
lobster air tawar uji selama 48 jam pada
beberapa konsentrasi bahan anestesi yang
berbeda mortalitas lobster
air tawar.
Penelitian pendahuluan dilakukan untuk memperoleh pedoman untuk penelitian utama. Tahap penelitian utama terdiri dari pengujian toksisitas letal
akut ekstrak biji pala terhadap lobster, pengujian daya anestesi ekstrak biji pala pada lobster, serta pengujian penyimpanan lobster. Tahapan, prosedur, serta
parameter yang diamati dapat dilihat pada Tabel 3.
3.3.1 Aklimatisasi lobster air tawar Cherax quadricarinatus
Lobster air tawar diadaptasikan dalam akuarium sebelum dilakukan pengujian. Akuarium yang digunakan untuk adaptasi berukuran 60x30x30 cm
3
. Air yang digunakan adalah air tanah air sumur yang telah diendapkan selama
dua hari untuk menghilangkan klorin dan endapan racun lainnya. Selama aklimatisasi, lobster juga diberi aerasi dengan tujuan meningkatkan kandungan
oksigen terlarut dalam media uji.
Tabel 3 Tahapan, prosedur, dan parameter pengamatan penelitian utama No
kegiatan Prosedur
parameter pengamatan
1 Pengujian toksisitas letal
akut ekstrak biji pala pendedahan 4 ekor
lobster air tawar uji selama 48 jam pada 5
konsentrasi uji yaitu 3 ppt; 4 ppt; 5 ppt; 6
ppt; 7 ppt; dan 8 ppt mortalitas lobster
air tawar pada waktu dedah 24
dan 48 jam berdasarkan
perubahan konsentrasi
2 Pengujian daya anestesi
ekstrak biji pala 5 ekor lobster air
tawar uji dipingsankan dengan
5 konsentrasi kemudian dibugarkan
kembali waktu pingsan
menit, waktu pemulihan menit,
dan perubahan kondisi fisiologis
saat pemingsanan maupun saat
pembugaran
3 Pengujian penyimpanan
lobster 5 ekor lobster uji
dipingsankan dengan tiga konsentrasi
berbeda, yakni 5 ppt; 7 ppt; dan 8 ppt
kemudian diuji penyimpanan dengan
lama waktu; 12 jam ; 24 jam; 36 jam ; dan
48 jam jumlah lobster air
tawar yang sadar kembali setelah
dilakukan pembugaran.
3.3.2 Persiapan ekstrak biji pala
Ekstrak biji pala merupakan hasil dari perebusan remahan biji pala. Sebelum dilakukan perebusan, biji pala ditimbang terlebih dahulu, kemudian
ditumbuk hingga menjadi remahan. Remahan biji pala ditimbang kembali kemudian direbus dalam air hingga mendidih dalam 100 ml air terdapat ± 6 g
remahan biji pala. Setelah mendidih, kemudian diangin-anginkan pada suhu ruang. Setelah itu dilakukan pemisahan antara air dengan endapan dengan cara
penyaringan. Saringan yang digunakan adalah saringan teh. Filtrat kemudian dimasukkan dalam botol tempat penyimpanan bahan yang terbuat dari kaca.
Filtrat ekstak biji pala digunakan sebagai bahan anestesi untuk uji selanjutnya. Ekstrak biji pala yang dihasilkan dari proses tersebut ± 90 ml.
3.3.3 Persiapan wadah dan media pengisi