Deskripsi dan Klasifikasi Pala Myristica sp.

eksoskeletonnya, dengan jumlah terbesar berada pada antennula. Antennula telah diidentifikasi sebagai mediator penerima rangsang yang bersifat kimia. Antena berfungsi sebagai pendukung beberapa perilaku pada kelas crustacea, termasuk mencari pasangan, pertahanan diri, pelipatan antennula, antennula grooming, penciuman terhadap makanan, dan kegiatan memanjat.

2.3 Deskripsi dan Klasifikasi Pala Myristica sp.

Tanaman ini berasal dari Pulau Banda dan sekarang sudah menyebar ke daerah-daerah lain di Indonesia, bahkan sampai di Grenada, Amerika Tengah dan lain-lain. Jenis ini sampai sekarang masih merupakan jenis yang unggul, tumbuh baik di daerah pegunungan dengan ketinggian kurang dari 700 meter dari permukaan laut Nurdjanah 2007. Terdapat enam jenis pala di Maluku, yaitu Myristica fragrans, M. argantea. M. fattua, M. specioga, M. sucedona, dan M. malabarica , namun yang memiliki nilai ekonomi adalah Myristica fragrans. Tanaman pala dengan umur 25 – 50 tahun dapat menghasilkan 160 kg buahpohontahun Bustaman 2008. Jenis ini membentuk pohon yang tingginya lebih dari 18 meter Nurdjanah 2007. Pala mempunyai beberapa nama seperti mace United Kingdom ; muscadier Prancis; nuez moscada Uruguay, Spanyol; dan nutmeg United Kongdom Leon 1991. Buah pala mengandung 8 - 10 komponen volatil myristica oleum, 30 - 40 lemak jenuh, 9 - 13 air, dan 5 mineral. Minyak biji pala memiliki 12 myristicin, gliceryn ester dari asam miristat C 14 H 28 O 2 Playfair 1841 diacu dalam Kartez 2011. Setiap 100 g daging buah pala mengandung 10 g air, 7 g protein, 33 g lemak, serta minyak yang menguap minyak atsiri dengan komponen utama monoterpen hidrokarbon 61 – 88 seperti alpha pinene, beta pinene, sabinene, asam monoterpenes 5-10, aromatik eter 2 – 18 misalnya myristicin, elemicin, safrole Nurdjanah 2007. Dosis oral sebanyak 24 mgkg berat badan merupakan dosis letal pada kucing. Toksisitas akut oral LD 50 pada tikus besar sebesar 2600 ± 220 mgkg berat badan. Sedangkan toksisitas akut oral LD 50 biji pala yang berasal dari Indian Timur pada tikus mencit sebesar 5620 ± 520 mgkg berat badan. Jenner et al. 1979 diacu dalam Pratiwi 2000. Menurut Kartez 2011 klasifikasi pala adalah sebagai berikut : Kingdom : Plantae Divisi : Magnoliophyta Kelas : Magnoliopsida Ordo : Magnoliales Famili : Myristicaceae Genus : Myristica Spesies : Myristica sp. Gambar 3 Buah pala kiri dan biji pala kering kanan Anonim 2010 dan Anonim 2011 b Buah untuk keperluan rempah biasa dipetik pada umur 9 bulan sejak persarian bunga. Buahnya berbentuk peer, lebar, dan ujungnya meruncing, kulitnya licin, berdaging dan cukup banyak mengandung air. Jika sudah masak petik, warnanya kuning pucat dan membelah dua kemudian jatuh. Biji pala tunggal, berkeping dua, dilindungi oleh tempurung, walaupun tidak tebal tapi cukup keras. Bentuk biji bulat telur hingga lonjong, mempunyai tempurung berwarna coklat tua, dan licin permukaannya. Bila sudah cukup tua setelah dikeringkan warnanya menjadi coklat muda di bagian bawah dan coklat tua di bagian atasnya dengan permukaan yang keriput dan beraluran. Biji dan fuli yang cukup tua dimanfaatkan sebagai rempah, sedangkan biji dan fuli yang berasal dari buah yang muda, dimanfaatkan sebagai bahan baku minyak pala karena kandungan atsirinya yang jauh lebih tinggi dibandingkan biji dan fuli yang tua. Pada buah pala muda umur 4 - 5 bulan kadar minyak atsiri berkisar 8-17 Nurdjanah 2007. Minyak pala dan fuli digunakan sebagai flavor pada produk- produk berbasis daging, pikel, saus dan sup, serta untuk menetralkan bau yang tidak menyenangkan pada rebusan kubis Librianto et al., 2004 diacu dalam Nurdjanah 2007. Senyawa yang terdapat dalam minyak atsiri pala pada spesies pala maba terdiri dalam beberapa golongan, yaitu senyawa yang tergolong monoterpen, monoterpen alkohol, seskiterpen, sikloterpen alkohol, dan fenil propena. Senyawa yang tergolong dalam monoterpen antara lain α-Pinena, β-Pinena, β-Mirsena, α-Felandrena, α-Terpinena, limonene, Osimena, senyawa yang tergolong monoterpen alkohol antara lain : β-Linalol, 4-Metil-1-1-metiletil-3-sikloheksen- 1-ol, isobonieol. Senyawa yang termasuk seskiterpena antara lain kopaena, isokariofilina, dan α-Kariofilina. Senyawa yang tergolong dalam sikloterpen alkohol antara lain elemol, gualol, dan guaiol. Senyawa yang tergolong fenil propena antara lain safrol, isoeugenol, metal eugenol, metil isoeugenol, miristisin, dan elemisin. Fenil propena merupakan senyawa yang tergolong dominan berada pada minyak atsiri pala, yaitu safrol 2,21 , metil eugenol 29,76 , myristicin 3,57 , dan elemicin 3,81 Agusta 2000. Dari buah dan biji pala dapat dihasilkan minyak yang menghasilkan senyawa myristicin yang berpotensi sebagai obat penenang Casarett 1975 diacu dalam Pratiwi 2000. Menurut Leon 1991 dua komponen utama dalam biji pala, yaitu myristicin dan elemicin, keduanya berpotensi sebagai obat pshycotropic penenang. Elemicin dapat mengoksidasi oleficin pada rantai molekulnya. Senyawa yang terbentuk akibat reaksi tersebut adalah vinil alkohol yang diduga dapat menyebabkan transaminasi untuk produksi TMA 3,4,5,-trimethoxy amphetamine . TMA diketahui berpotensi sebagai obat psychotropic. Elemicin C 12 H 16 O 3 mempunyai bobot molekul 208,26 Harborne dan Baxter 1996 diacu dalam Leon 1991. Shulgin 1966 diacu dalam Pratiwi 2000 menyatakan bahwa senyawa myristicin yang terdapat dalam minyak biji pala berpotensi sebagai substansi psychotropic untuk mengganti senyawa sintesis. Myristicin merupakan senyawa dengan rumus molekul C 12 H 16 O 3 dengan bobot molekul 192,21. Dalam tubuh, myristicin diubah menjadi MMDA 3-methoxy-4,5-methylenedioxy amphetamine. MMDA diketahui mempunyai potensi yang lebih besar dibandingkan TMA sebagai obat pshychotropic. TMA dan MMDA mempunyai efek halusinogen dan antimual Leon 1991. Selain myristicin dan elemicin, senyawa yang diduga bersifat anestetik adalah metil eugenol dan metil isoeugenol. Baik myristicin, elemicin , metil eugenol dan metil isoeugenol bekerja mempengaruhi kerja sistem saraf pusat. Pada dosis tinggi senyawa tersebut bersifat narkotik Agusta 2000.

2.4 Pembiusan Ikan