32 Pada Gravity Model, aliran perdagangan bilateral ditentukan oleh tiga
kelompok variabel yaitu Tarigan, 2005 : 1. Variabel-variabel yang mewakili total permintaan potensial negara pengimpor.
2. Variebel-variabel indikator total penawaran potensial negara pengekspor. 3. Variabel-variabel pendukung atau penghambat aliran perdagangan antar
negara pengekspor dan negara pengimpor. Konsep gravitasi dalam bentuk persamaan yang paling umum dapat
dirumuskan sebagai berikut : ………………………………………………………………….. 3.9
dimana : Iij
= taksiran tingkat interaksi antara wilayah I dengan j Ai, Aj = besarnya daya tarik wilayah i dan j
dij = ukuran jarak antar wilayah i dan j
k = konstanta
a, b, c = parameter dugaan Interaksi antara i dan j Iij menginterpretasikan nilai dari aliran
perdagangan suatu komoditas dari wilayah i ke wilayah j yang meliputi arus perdagangan keseluruhan wilayah dalam satu negara tersebut juga penerapannya
pada perdagangan antar negara seperti dalam WTO, ASEAN, APEC, EU. Pada umumnya variabel-variabel yang digunakan untuk mengukur daya tarik wilayah
A meliputi, jumlah penduduk, Produk Domestik Bruto, nilai tukar, harga komoditas yang diperdagangkan dan variabel jarak dij yang diukur melalui
pendekatan biaya transportasi.
1. GDP ;
Gross Domestik Product GDP adalah ukuran kapasitas untuk memproduksi komoditi ekspor negara tersebut. GDP merupakan pendapatan total
nasional pada output barang dan jasa. Lipsey 1995 menyatakan bahwa GDP merupakan nilai dari total produksi barang dan jasa suatu negra yang dinyatakan
sebagai produksi nasioanal dan nilai total produksi tersebut juga menjadi pendapatan total negara yang bersangkutan atau dengan kata lain produk nasional
33 sama dengan pendapatan nasional. Produk atau pendapatan nasional ini juga dapat
diukur dalam bentuk pendapatan nasional bruto PNB atau PDB. GDP sering dianggap sebagai cerminan kinerja ekonomi dan sebagai perekonomian total dari
setiap orang di dalam perekonomian Mankiw, 2000. GDP menunjukkan besarnya kemampuan perekonomian suatu negara,
dimana semakin besar GDP yang dihasilkan oleh suatu negara semakin besar pula kemampuan negara tersebut untuk melakukan perdagangan. Bagi negara importir,
semakin besar GDP maka akan meningkatkan impor komoditi negara tersebut atau sering disebut absortive capacity. Sedangkan bagi negara eksportir, GDP
akan menentukan jumlah produksi komoditi ekspor product capacity.
2. Populasi
Pertambahan populasi dapat mempengaruhi ekspor melalui dua sisi yaitu, penawaran dan permintaan. Pada sisi penawaran, pertambahan populasi dapat
diartikan penambahan tenaga kerja untuk melakukan produksi komoditi ekpor. Pertumbuhan dari sisi permintaan, akan menyebabkan bertambah besarnya
permintaan domestik Salvatore, 1997.
3. Jarak
Variabel jarak adalah indikasi dari biaya transportasi yang dihadapi oleh suatu negara dalam melakukan ekspor Salvatore, 1997. Jarak tersebut
mengurangi aliran perdagangan yang diwakilkan oleh biaya transportasi. Semakin jauh jarak, semakin besar biaya transportasi, dan semakin rendah aliran
perdagangan dari suatu produk tertentu.
4. Kurs =1
Kurs diantara dua negara adalah harga dimana penduduk kedua negara saling melakukan perdagangan. Kurs terbagi menjadi dua yaitu kurs nominal dan
kurs riil. Kurs nominal adalah harga relatif dari mata uang dua negara. Kurs riil adalah harga relatif dari barang-barang kedua negara. Jika mengacu pada kurs di
antara dua negara, maka biasanya menggunakan kurs nominal Mankiw 2000. Menurut Mankiw 2000, jika kurs riil rendah atau terjadi depresiasi mata
uang domestik terhadap mata uang asing yang mengakibatkan barang-barang
34 domestik relatif lebih murah, maka penduduk domestik akan membeli sedikit
barang impor. Dengan demikian, orang-orang asing akan membeli beraneka macam produk domestik. Sehingga jumlah ekspor neto akan meningkat. Hal
sebaliknya jika terjadi depresiasi mata uang domestik terhadap mata uang asing kurs riil tinggi.
5. Harga