26 absolut absolute disadventage terhadap negara lain yang memproduksi barang
sejenis. Teori ini menyatakan bahwa tingkat keunggulan diukur berdasarkan nilai tenaga kerja yang sifatnya homogen Tambunan 2005.
3.1.3. Teori Keunggulan Komparatif
Kemunculan teori keunggulan komparatif dari J.S Mill dan David Ricardo dianggap sebagai kritik dan penyempurna teori keunggulan absolut dari Adam
Smith yang menyatakan bahwa perdagangan internasional antar dua negara akan terjadi jika kedua negara itu memperoleh gains from trade dari masing-masing
keunggulan absolut yang mereka miliki. Menurut Tambunan 2005, J.S Mill beranggapan bahwa suatu negara akan mengkhususkan diri pada ekspor barang
tertentu bila negara tersebut memiliki keunggulan komparatif comparative advantage terbesar dan mengkhususkan diri pada impor barang bila negara
tersebut memiliki kerugian komparatif comparative disadvantage. Sedangkan David Ricardo mengemukakan bahwa perdagangan antar dua negara akan terjadi
bila masing-masing negara memiliki biaya relatif yang terkecil untuk jenis barang yang berbeda. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa dasar pemikiran kedua
tokoh ini pada prinsipnya tidak berbeda satu sama lain.
3.1.4. 7
ToT
ToT adalah harga relatif ekspor terhadap harga impor, atau rasio antara indeks harga X terhadap indeks harga M. Adapun secara matematis dapat ditulis
sebagai berikut : ………………………………………………………………… 3.1
dimana : harga relatif ekspor
harga impor
ToT terbentuk pada saat terjadi keseimbangan didalam perdagangan antara kedua negara, atau pasar internasional dalam kondisi ekuilibrium. Adapun
ilustrasi ToT dapat dilihat pada Gambar 7.
27 Keterangan : 1 Pasar Y di Indonesia, 2 Pasar Y di AS, 3 Pasar Y dunia
Gambar 7. Harga Relatif Ekulibrium Y di Pasar Internasional Analisis Ekuilibrium Parsial
Sumber : Salvatore 1997
Berdasarkan ilustrasi pada Gambar 7, misalnya untuk barang Y, pada saat pasar domestik di Indonesia seimbang internal equilibrium, yaitu pada titik E
y,RI
dimana kurva permintaanD berpotongan dengan kurva penawaran S sebelum ada impor Y. Pada saat harga Y di pasar dunia lebih rendah dibandingkan harga Y
di pasar Indonesia, P
y Indonesia
P
y dunia
, permintaan Y dipasar domestik meningkat, sedangkan suplainya berkurang. Garis lurus A adalah excess demand
di pasar Indonesia = jumlah impor Indonesia = excess supply di pasar AS = jumlah ekspor AS.
3.1.5. Teori H-O