66 Berdasarkan Tabel 15, dapat diketahui bahwa kondisi terjadinya apresiasi
atau depresiasi mata uang negara Indonesia IDR terhadap mata uang keempat negara mitra dagang utama INR,EUR,SGD,MYR mempengaruhi volume ekspor
CPO Indonesia ke empat negara mitra dagang utama tersebut sesuai dengan hipotesis sebelumnya. Kondisi apresiasi dengan penurunan ekspor CPO dapat
dilihat pada data tahun 2003 dimana terjadi apresiasi sebesar 3,88 persen diikuti dengan penurunan ekspor sebesar 0,32 persen. Sedangkan kondisi apresiai dengan
kenaikan ekspor CPO dapat dilihat pada data tahun 2004-2005 dan 2007-2008 dengan masing-masing kenaikan ekspor CPO sebesar 22,64, 9,58, 9,39, dan 31,26
persen.
4. Jarak Indonesia dengan Empat Negara Mitra dagang Utama Dij
Variabel jarak adalah variabel yang tidak signifikan pada hasil estimasi Tabel 12 dengan tanda koefisien positif, sehingga tidak sesuai dengan hipotesis
sebelumnya yang menyatakan bahwa variabel Dij berpengaruh negatif terhadap volume ekspor CPO ke empat negara mitra dagang utama. Hal tersebut dapat juga
dilihat pada perbandingan antara rata-rata pertumbuhan volume ekspor CPO Indonesia ke empat negara mitra dagang utama dan rata-rata pertumbuhan jarak
setelah dimodifikasi dengan memasukkan pengaruh harga minyak dunia US Barrel pada Tabel 16.
67
Tabel 16. Perbandingan Rata-rata Pertumbuhan Volume Ekspor CPO dan Jarak
antara Indonesia dengan Empat Negara Mitra Dagang Utama Tahun 2000-2010
Tahun Volume Ekspor
Kg Dij
US Barrel Pert. Volume
Ekspor Pert. Dij
2000 1,546,080,901
527,923 -
- 2001
1,461,543,685 450,558
-5.78 -17.17
2002 2,372,277,635
460,321 38.39
2.12 2003
2,364,666,688 531,423
-0.32 13.38
2004 3,056,733,835
704,757 22.64
24.59 2005
3,380,698,395 1,005,191
9.58 29.89
2006 3,686,545,177
1,200,261 8.3
16.25 2007
4,068,483,164 1,334,360
9.39 10.05
2008 5,918,739,210
1,785,655 31.26
25.27 2009
7,119,823,195 1,137,263
16.87 -57.01
2010 7,289,541,254
1,466,433 2.33
22.45 Rata-rata pertumbuhan 2000-2010
13.27 -
Rata-rata pertumbuhan 2000-2010 -
6.98
Sumber : Lampiran 1 diolah
Berdasarkan Tabel 16 dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan jarak sebesar 6,98 persen setelah dimodifikasi dengan memasukkan pengaruh harga
minyak dunia berpengaruh positif terhadap pertumbuhan volume ekspor CPO Indonesia ke empat negara mitra dagang utama sebesar 13,27 persen.
5. Harga CPO Indonesia ke Empat Negara Mitra dagang
Utama P
Berdasarkan hasil estimasi pada Tabel 12, variabel harga CPO dunia adalah variabel yang tidak signifikan selanjutnya dengan tanda koefisien positif.
Hal tersebut sesuai dengan hipotesis sebelumnya yang menyatakan bahwa berdasarkan konsep penawaran, jika harga suatu produk tinggi maka akan
meningkatkan jumlah produk yang ditawarkan seperti pada Tabel 17 berikut ini.
68
Tabel 17. Perbandingan Rata-rata Pertumbuhan Volume Ekspor CPO dan Harga
CPO Indonesia ke Empat negara Mitra Dagang Utama Tahun 2000-2010
Tahun Volume Ekspor
Kg Harga P
US Kg Pert. Volume
Ekspor Pert. P
2000 1,546,080,901
1.07 -
- 2001
1,461,543,685 0.88
-5.78 -21.33
2002 2,372,277,635
1.27 38.39
30.79 2003
2,364,666,688 1.47
-0.32 13.51
2004 3,056,733,835
1.53 22.64
4.12 2005
3,380,698,395 1.40
9.58 -9.34
2006 3,686,545,177
1.51 8.30
7.24 2007
4,068,483,164 2.62
9.39 42.31
2008 5,918,739,210
3.25 31.26
19.57 2009
7,119,823,195 2.39
16.87 -36.09
2010 7,289,541,254
3.27 2.33
26.85 Rata-rata pertumbuhan 2000-2010
13.27 -
Rata-rata pertumbuhan 2000-2010 -
7.76
Sumber : Lampiran 1 diolah
Tabel 17 menunjukkan komparasi antara rata-rata pertumbuhan volume ekspor CPO Indonesia ke empat negara mitra dagang utama dan harga CPO dunia
tahun 2000-2010. Berdasarkan informasi pada Tabel 17, dapat disimpulkan bahwa rata-rata peningkatan harga CPO dunia P sebesar 7,76 persen mempengaruhi
peningkatan volume ekspor ekspor Indonesia ke empat negara mitra dagang utama sebesar 13,27 persen.
5.2.4. Potensi Perdagangan CPO Indonesia ke Empat Negara Mitra Dagang Utama