Teori Investasi Analisis Kelayakan Pengembangan Usaha Ikan Hias Air Tawar pada Aquarium Jaya, Desa Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Depok, Jawa Barat

10 dijalankan. Sedangkan untuk nilai diskonto 15 persen diperoleh NPV sebesar Rp 324.433.731,00, Net BC 2,62 persen, IRR 22 persen, dan MPI 6 tahun 1 bulan. Hal ini menunjukan bahwa usaha tersebut dapat mengembalikan pinjaman beserta bunganya karena pengembalian internal usaha terebut lebih besar dari suku bunga kredit yang berlaku. Irsadi Alireja 2002 penelitian berjudul Analisis Kelayakan Ikan Hias Air Tawar di Kelurahan Bojongsari, Kecamatan Sawangan, Kota Dpok, Jawa Barat melakukan analisis terhadap dua usaha ikan hias air tawar pada daerah tersebut yaitu pembudidaya ikan hias skala besar dan pembudidaya skala kecil. Pada penelitian tersebut menujukan bahwa agribisnis ikan hias air tawar pada pembudidaya skala kecil menghasilkan NPV sebesar Rp 22.095.717,20, IRR sebesar 68,96 persen, Net BC 3,65 persen, dan Payback period PP 3 tahun 11 bulan. Sedangkan untuk pembudidaya ikan hias air tawar skala besar nilai NPV yang diperoleh sebesar Rp 51.950.058,23, IRR sebesar 84,28 persen, Net BC 4,52 persen, dan PP 3 tahun 1 bulan. Hal ini menunjukan bahwa agribisnis ikan hias air tawar skala besar atau kecil layak untuk dijalankan. Selain itu, hasil analisis sensitivitas menunjukan bahwa agribisnis ikan hias air tawar skala besar kurang sensitif terhadap perubahan harga output, harga input dan tingkat suku bunga. Setiap perubahan harga output 25 persen, harga input 15 persen, dan kenaikan tingkat suku bunga menjadi 26 persen, usaha skala besar tetap layak untuk dijalankan. Sedangkan agribisnis ikan hias air tawar skala kecil akan menjadi tidak layak jika terjadi penurunan harga output, harga input, dan kenaikan tingkat suku bunga. Penelitian - penelitian terdahulu merupakan acuan bagi peneliti dalam melakukan analisis kelayakan pengembangan usaha dilihat dari permasalahan meningkatnya permintaan eksportir dan besarnya biaya yang diperlukan dalam perluasan skala usaha, maka dari itu diperlukan analisis kelayakan investasi untuk mengetahui kelayakan pengembangan usaha dengan melihat suku bunga discount rate yang berlaku. Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya terletak pada tempat penelitian perusahaan, komoditas yang diproduksi, dan jenis usaha. Adapun penelitian yang dilakukan pada usaha pembudidaya ikan hias air tawar di Desa Curug Jaya, Kecamatan Bojongsari, Kota Depok, Jawa Barat. KERANGKA PEMIKIRAN Kerangka Pemikiran Teorititis

1. Teori Investasi

Investasi adalah aktivitas pembelian objek produktif yang bertujuan untk memperbesar kekayakaan asset. Aktivitas pembelian terjadi karena adanya kemampuan, kemauan, dan objek yang dapat memuaskan kebutuhan, baik untuk saat ini maupun untuk masa yang akan datang. Kemampuan diukur dengan kepemilikan terhadap alat tukar Subagyo,2007. Menurut Abdul Halim 2005 pada Fahmi, et al 2009 investasi pada hakekatnya merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Investasi dapat didefinisikan sebagai bentuk pengelolaan dana guna memberikan ekuntungan dengan cara menempatkan dana tersebut pada alokasi yang diperkirakan memberikan keuntungan. Untuk melakukan investasi 11 diperlukan modal fund yang dapat berasal dari modal sendiri asset ataupun modal pinjaman loan. Menurut Fahmi, et al 2009 terdapat empat tujuan dari investasi yaitu : 1 Terciptanya keberlanjutan continuity dalam investasi tersebut, 2 Terciptanya keuntungan maksimum yang diharapkan profit actual, 3 Terciptanya kemakmuran bagi para pemegang saham, 4 Turut memberikan andil bagi pemangunan bangsa. Investasi terbagi dalam dua bentuk, yaitu investasi langsung sektor riil dan investasi portofolio sektor finansial. Investasi langsung adalah mereka yang memiliki dan dapat langsung berinvestasi dengan membeli secara langsung suatu aktiva keuangan dari suatu perusahaan. Investasi jenis ini membutuhkan sejumlah besar sumber daya material dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar. Investasi portofolio adalah pembelian investasi berupa pembelian saham di pasar modal, pembelian obligasi pemerintah, bisnis dipasar uang, dan sebagainya Subagyo, 2007. Setiap melakukan keputusan investasi diperlukan proses investasi yang mampu memberikan gambaran yang akan ditempuh oleh perusahaan. Secara umum proses manajemen investasi meliputi lima langkah Fahmi, et al 2009: 1. Menetapkan sasaran investasi, 2. Membuat kebijakan investasi, 3. Memilih strategi portofolio, 4. Memilih asset, 5. Mengukur dan mengevaluasi kinerja investasi.

2. Studi Kelayakan Bisnis