11 diperlukan modal fund yang dapat berasal dari modal sendiri asset ataupun
modal pinjaman loan. Menurut Fahmi, et al 2009 terdapat empat tujuan dari investasi yaitu : 1
Terciptanya keberlanjutan continuity dalam investasi tersebut, 2 Terciptanya keuntungan maksimum yang diharapkan profit actual, 3 Terciptanya
kemakmuran bagi para pemegang saham, 4 Turut memberikan andil bagi pemangunan bangsa. Investasi terbagi dalam dua bentuk, yaitu investasi langsung
sektor riil dan investasi portofolio sektor finansial. Investasi langsung adalah mereka yang memiliki dan dapat langsung berinvestasi dengan membeli secara
langsung suatu aktiva keuangan dari suatu perusahaan. Investasi jenis ini membutuhkan sejumlah besar sumber daya material dan menyerap tenaga kerja
dalam jumlah besar. Investasi portofolio adalah pembelian investasi berupa pembelian saham di pasar modal, pembelian obligasi pemerintah, bisnis dipasar
uang, dan sebagainya Subagyo, 2007.
Setiap melakukan keputusan investasi diperlukan proses investasi yang mampu memberikan gambaran yang akan ditempuh oleh perusahaan. Secara
umum proses manajemen investasi meliputi lima langkah Fahmi, et al 2009: 1.
Menetapkan sasaran investasi, 2.
Membuat kebijakan investasi, 3.
Memilih strategi portofolio, 4.
Memilih asset, 5.
Mengukur dan mengevaluasi kinerja investasi.
2. Studi Kelayakan Bisnis
Raymond E Glos 1976 dalam Umar 2002 mengungkapkan bahwa bisnis merupakan seluruh ltegiatan yang diorganisasikan oleh orang-orang yang
berkecimpung di dalam bidang perniagaan produsen,pedagang, konsumen, dan industri tempat perusahaan berada dalam rangka memperbaiki standar serta
kualitas hidup mereka. Menurut Nurmalina, et al 2009 bisnis merupakan suatu kegiatan yang mengeluarkan biaya-biaya dengan harapan akan memperoleh hasil
benefit dan secara logika merupakan wadah untuk melakukan kegiatan-kegiatan perencanaan, pembiayaan, dan pelaksanaan dalam satu unit. Sedangkan menurut
John M. Echols dalam Subagyo 2007 bisnis berarti perusahaan. Perusahaan adalah sebuah unit kegiatan produksi yang mengolah sumber daya ekonomi untuk
menyediakan barang dan jasa bagi masyarakat dengan tujuan memperoleh keuntungan dan memuaskan kebutuhan masyarakat. Bisnis sangat erat kaitannya
dengan kegiatan investasi. Menurut Grey, et a1 1992 dalam Nurmalina, et a1 2009 mengungkapkan bahwa kegiatan investasi merupakan kegiatan yang
direncanaakan dan dilaksanakan dalam satu bentuk kesatuan dengan mempergunakan sumber-sumber untuk memperoleh benefit. Pihak-pihak yang
ingin melakukan investasi pada suatu bisnis hendaknya melakukan kajian terlebih dahulu terhadap bisnis yang ingin diinvestasikannya. Oleh karena itu, setiap bisnis
yang akan dijalankan perlu dianalisis dengan menggunakan studi kelayakan bisnis.
Penilaian investasi pada studi kelayakan bisnis bertujuan untuk menghindari terjadinya keterlanjuran investasi yang tidak menguntungkan karena usaha yang
tidak layak atau feasible Subagyo, 2007. Studi kelayakan bisnis merupakan penelaahan atau analisis tentang apakah suatu kegiatan investasi memberikan
manfaat atau hasil bila dilaksanakan Nurmalina, et al 2009. Sedangkan menurut Umar 2002 studi kelayakan bisnis merupakan penelitian terhadap rencana bisnis
12 yang tidak hanya menganalisis layak atau tidak layaknya bisnis dibangun, tetapi
juga saat dioperasionalkan secara rutin dalam rangka pencapaian keuntungan yang maksimal untuk waktu yang tidak ditentukan. Sedangkan menurut Subagyo
2007, studi kelayakan adalah penelitian mendalam terhadap suatu ide bisnis tentang layak atau tidaknya ide tersebut dilaksanakan.
Ide bisnis memiliki bermacam-macam bentuk antara lain Subagyo, 2007: 1.
Pendirian usaha baru 2.
Pengembangan usaha yang sudah ada, seperti merger, penambahan permodalan, penggantian teknologi, pembukaan kantor
barucabangperwakilan, dan sebagainya.
3. Pembelian perusahaan secara akuisisi.
Hasil dari studi kelayakan bisnis berupa laporan tertulis. Isi laporan dari studi kelayakan bisnis merupakan gambaran bahwa suatu rencana bisnis tertentu
dapat dilaksanakan atau tidak. Hal ini bermanfaat untuk memberikan keyakinan Kepada pihak-pihak yang berkepentingan terhadap bisnis yang akan dijalankan.
Adapun pihak-pihak yang akan memperoleh manfaat dari analisis ini antara lain Nurmalina et al, 2009:
1. Investor, dengan adanya analisis kelayakan bisnis maka investir dapat menilai
apakah dana yang ditanamkan memberikan keuntungan sehingga investor dapat membuat keputusan investasi secara obyektif.
2. Kreditor bank, hasil analisis yang diperoleh dapat dijadikan acuan apakah dana yang dipinjamkan pada suatu bisnis dapat dikembalikan. Selain itu,
payback period dari bisnis tersebut juga sangat diperhatikan oleh kreditor
bank. 3. Analis, hasil yang diperoleh dari analisis studi kelayakan digunakan untuk
dapat menunjang tugas-tugasnya dalam melakukan penilaian suatu bisnis baru atau pengembangan bisnis atau menilai bisnis yang sudah ada.
4. Masyarakat, hasil analisis ini diharapkan dapat meningkatkan perekonomian serta kesejahteraan masyarakat baik secara langsung maupun tidak langsung
melalui nilai tambah yang muncul akibat bisnis tersebut. 5. Pemerintah, diihat dari sudut pandang mikro, analisis ini diharapkan mampu
mengembangkan pemanfaatan sumberdaya manusia maupun sumberdaya alam, peningkatan pemasukan pemerintah melalui pajak dan retribusi,
sedangkan secara makro, analisis ini diharapkan mampu mempercepat pertumbuhan ekonomi daerah maupun nasional sehingga terjadi pertumbuhan
PDRB dan pendapatan perkapita.
3. Aspek-Aspek Studi Kelayakan Bisnis