Aspek Manajemen Aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan Aspek Finansial

14 Menurut Nurmalina et a1 2009, terdapat beberapa hal yang berhubungan dengan aspek teknis, antara lain : 1. Lokasi Bisnis Variabel yang mempengaruhi pemilihan lokasi bisnis terdiri atas variabel utama dan variabel bukan utama. Variabel utama antara lain 1 ketersediaan bahan baku, bila suatu usaha memerlukan bahan baku dalam jumlah besar maka bahan baku menjadi variabel yang cukup penting dalam penentuan lokasi bisnis. 2 letak pasar yang dituju, informasi yang perlu diperoleh antara lain daya beli konsumen, pesaing dana analisis pasar lainnya. 3 Tenaga listrik dan air, pada perusahaan yang memerlukan tenaga listrik yang cukup besar tentu harus memperhatikan ketersediaan listrik pada lokasi bisnisnya. 4 Supply tenaga kerja. 5 Fasilitas transportasi, ha1 ini berkaitan dengan pertimbangan bahan baku dan pasar. Sedangkan variabel bukan utama antara lain 1 Hukum dan peraturan di indonesia maupun di tingkat lokal pada rencana lokasi, karena kemungkinan ada peraturan yang melarang pendirian suatu bisnis di lokasi. 2 Sikap masyarakat setempat yang mendukung atau tidak pendirian usaha. 3 Rencana masa depan perusahaan terkait dengan perluasan usaha.

2. Luas Produksi

Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan luas produksi yaitu permintaan, ketersediaan kapasitas mesin, jumlah dan kemampuan tenaga kerja pengelolaaan produksi, kemmapuan finansial dan manajemen perusahaan, dan kemungkinan adanya perubahan teknologi produksi di masa yang akan datang.

3. Proses Produksi

Proses produksi terdiri atas tiga jenis yaitu proses produksi yang terputus- putus, proses produksi yang kontinu, dan proses produksi kombinasi.

4. Layout

Layout mencakup layout site, layout pabrik, layout bangunan bukan pabrik, dan fasilitas-fasilitasnya. 5. Pemilihan jenis teknologi dan peralatan.

c. Aspek Manajemen

Menurut Umar 2007 aspek manajemen dilaksanakan pada dua macam. Pertama: manajemen saat pembangunan proyek bisnis. Kedua: manajemen saat bisnis dioperasionalkan secara rutin. Kemajuan dan kesuksesan suatu bisnis sangat ditentukan oleh manajemen atau pengaturan di dalam bisnis tersebut. Adapun telaah manajemen dalam pembangunan proyek meliputi penyusunan rencan kerja, pihak-pihak yang terlibat pada bisnis, dan pengawasan serta pengkoordinasian dalam pelaksanan proyek. Sedangkan telaah yang dilakukan dalam operasional bisnis meliputi penentuan bentuk badan usaha yang efektif dan efisien, penentuan jenis-jenis pekerjaan, struktur organisasi dalam bisnis serta pengadaan tenaga kerja yang dibutuhkan dalam bisnis yang dijalankan.

d. Aspek Sosial, Ekonomi dan Lingkungan

Titik tolak untuk melakukan analisis suatu studi kelayakan diperlukan informasi dari lingkungan luar perusahaan untuk mengetahui seberapa jauh lingkungan luar tersebut memberikan peluang sekaligus ancaman bagi bisnis yang akan dijalankan. Selain itu, untuk mengetahui seberapa besar manfaat bisnis yang 15 dijalankan untuk lingltungan luar baik dari segi makroekonorni maupun mikroekonomi.

e. Aspek Finansial

Studi tentang aspek finansial keuangan dilakukan bertujuan untuk mengetahui perkiraan pendanaan dan aliran kas proyek bisnis, sehingga dapat diketahui layak atau tidaknya rencana bisnis yang akan dijalankan. 1 Teori Biaya dan manfaat Analisis finansial diawali dengan menganalisis biaya dan manfaaat dari suatu usaha. Oleh karena itu, penyusunan arus biaya dan arus manfaat sangat penting untuk mengukur besarnya nilai tambah yang diperoleh dengan adanya proyek. Biaya merupakan pengeluaran atau pengorbanan yang dapat mengurangi manfaat yang diterima. Sedangkan manfaat adalah hasil dari suatu investasi yang ditanamkan. Biaya dan manfaat terdapat dua jenis yaitu biaya dan manfaat langsung tangible serta biaya dan manfaat tidak langsung intangible. Biaya dan manfaat langsung adalah biaya dan manfaat yang bisa dirasakan langsung dan dapat diukur sebagai akibat langsung dan merupakan tujuan utama dari suatu proyek, sedangkan biaya dan manfaat tidak langsung merupakan biaya dan manfaat yang dirasakan secara tidak langsung dan bukan tujuan utama dari suatu proyek. Biaya dan manfaat yang masuk ke dalam analisis proyek adalah biaya dan manfaat yang bersifat langsung. Biaya yang diperlukan untuk proyek terdiri dari biaya modal, biaya operasional dan biaya lainnya yang terlibat dalam pendanaan suatu proyek. Biaya modal merupakan dana untuk investasi yang penggunaannya bersifat jangka panjang, seperti tanah, bangunan dan perlengkapannya, pabrik dan mesin- mesinnya, biaya pendahuluan sebelum operasi, biaya-biaya lainnya seperti penelitian. Biaya operasional disebut biaya modal kerja karena biaya ini dikeluarkan untuk menutupi kebutuhan dana yang dibutuhkan pada saat proyek mulai dilaksanakan dan didasarkan pada situasi produksi, biasanya dibutuhkan sesuai dengan tahap operasi, seperti biaya bahan mentah, tenaga kerja, biaya perlengkapan serta biaya penunjang. Biaya lain yang dikeluarkan proyek diantaranya pajak, bunga pinjaman dan asuransi Kuntjoro, 2002. Menurut Kadariah, et a1 2001 benefit dari proyek terbagi menjadi direct benefit, indirect benefit dan intagible benefit. Direct benefit adalah peningkatan ouput produksi ataupun penurunan biaya. Indirect benefit merupakan keuntungan sampingan akibat adanya proyek, sedangkan intagible benefit merupakan keuntungan yang tidak dapat diukur dengan uang seperti perbaikan lingkungan hidup dan sebagainya. 2 Analisis Rugi Laba Laporan rugi laba merupakan laporan keuangan yang mencantumkan penerimaan dan pengeluaran suatu perusahaan selama periode akutansi yang menunjukan hasil operasi perusahaan selama periode tersebut gittinger, 1986. Laba merupakan selisih antara penerimaan dengan pengeluaran. Penerimaan diperoleh dari penjualan barang dan jasa dilturangi dengan potongan penjualan, baeang yang dikembalikan, dan pajak penjualan. Pengeluaran tunai untuk seluruh operasi mencangkup seluruh pengeluaran tunai yang timbul untuk memproduksi output, diantaranya yaitu biaya tenaga kerja dan biaya bahan baku. 16 Komponen lain dalam laporan rugi laba adalah biaya penjualan, biaya umum dan administrasi. Pengurangan komponen-komponen tersebut terhadap laba bruto akan menghasilkan laba operasi sebelum penyusutan EBIT. Penyusutan termasuk pengeluaran operasi non tunai yang merupakan alokasi biaya yang berasal dari harta tetap pada setiap periode yang menyebabkan nilai harta tersebut menjadi berkurang. Pengurangan penyusutan terhadap laba operasi sebelum penyusutan menghasilkan laba operasi sebelum bunga dan pajak. 3 Kriteria Investasi Laporan rugi laba mencerminkan perbandingan pendapatan yang diperoleh dengan biaya yang dikeluarkan perusahaan. Laporan rugi laba menunjukan hasil operasi perusahaan selama periode operasi. Namun dalam menganalisis suatu proyek investasi lebih relevan jika melihat aliran kas cashflow suatu perusahaan pada periode tertentu. kriteria investasi dapat dipakai sebagai pertimbangan dalam menentukan apakah suatu bisnis layak atau tidak untuk dilaksanakan. Selain itu, setiap kriteria kelayakan dapat dipakai untuk menentukan berbagai alternatif bisnis dari invetasi yang sama. Adapun metode pengukuran dari kriteria investasi antara lain : 1 Net Present Value Nilai Manfaat Netto adalah nilai kini dari keuntungan bersih yang ada diperoleh pada masa mendatang, yang merupakan selisih kini dari benefit dengan nilai kini dari biaya. 2 Net Benefit-Cost Ratio Rasio manfaat dan biaya adalah perbandingan antara manfaat bersih yang bernilai positif dengan manfaat bersih bernilai negatif. 3 Internal Rate Of Return Tingkat Pengembalian Internal adalah tingkat bunga dimana nilai kini dari biaya total sama dengan nilai kini dari penerimaan total. IRR dapat pula dianggap sebagai tingkat keuntungan atas investasi bersih dalam suatu proyek dengan syarat setiap manfaat yang diwujudkan, yaitu setiap selisih benejt Bt dan cost Ct yang bernilai positif secara otomatis ditanamkan kembali pada tahun berikutnya dan mendapatkan tingkat keuntungan yang sama selama sisa umur proyek. 4 Payback Period adalah pengukuran seberapa cepat investasi bisa kembali, karena itu hasilnya dinyatakan dalam perhitungan waktu berupa bulan atau tahun. 4 Analisis Sensitivitas Analisis sensitivitas digunakan untuk melihat dampak dari suatu keadaan yang berubah-ubah terhadap hasil suatu analisis kelayakan. Tujuan analisis ini adalah untuk menilai apa yang terjadi dengan hasil analisis kelayakan suatu kegiatan investasi atau bisnis apabila terjadi perubahan di dalam perhitungan biaya atau manfaat Nurmalina et a1,2009. Analisis sensitivitas dilakukan dengan cara mengubah variable-variabel penting dalam beberapa kombinasi dengan suatu persentase tertentu yang sudah diketahui atau diprediksi. Kemudian dinilai seberapa besar sensitivitas perubahan variabel-variabel tersebut berdampak pada hasil kelayakan NPV, IRR, Net BC. Perubahan-perubahan yang biasa terjadi dalam menjalankan bisnis umumnya dikarenakan oleh : a. Harga b. Keterlambatan pelaksanaan misal: mundurnya waktu implementasi 17 c. Kenaikan dalam biaya Cost Over Run d. Hasil produksi Faktor-faktor tersebut tentunya akan mempengaruhi kelayakan suatu aktivitas bisnis. Oleh karena itu, diperlukan analisis dan identifikasi kondisi yang mungkin akan terjadi dari informasi-informasi yang sesuai dengan bisnis yang akan dijalankan. Kerangka Pemikiran Operasional Usaha budidaya ikan hias merupakan salah satu bidang usaha yang memiliki prospek bagus dalam melakukan pengembangan. Hal ini dibuktikan dengan semakin meningkatnya permintaan ikan hias dalam jumlah yang besar, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Oleh sebab itu, peluang usaha ini banyak menarik masuk para penanam modal untuk terlibat di dalamnya. Salah satunya adalah Aquarium Jaya. Dalam penelitian ini, Aquarium Jaya bermaksud memanfaatkan peluang pasar yang ada. Berdasarkan permasalahan yang terjadi, maka perlu dilakukan analisis kelayakan untuk melihat apakah usaha pengembangan usaha ikan hias air tawar layak untuk dilaksanakan atau tidak, sehingga perlu dilakukan pembahasan mengenai aspek-aspek yang berkaitan seperti aspek teknis, aspek manajemen, aspek sosial, aspek pasar, aspek lingkungan, serta aspek finansial. Penilaian tersebut dilakukan dengan menggunakan analisis finansial untuk melihat nilai NPV, IRR, Net BC ratio, dan Payback Period . Aspek pasar menggunakan analisis kuantitatif deskriptif, sedangkan aspek sosial, aspek manajemen dan aspek teknis menggunakan analisis kualitatif deskriptif. Kriteria kelayakan yang digunakan untuk aspek pasar yaitu bahwa produk ikan hias yang dihasilkan mempunyai peluang pasar. Kriteria kelayakan pada aspek teknis ditunjukkan dengan adanya peningkatan produksi dan nilai penujalan. Aspek sosial ditunjukan dengan respon masyarakat sekitar yang tidak mempunyai keluhan apapun selama usaha berjalan, aspek manajemen menggunaltan kriteria kelayakan yang ditunjukkan dengan pengelolaan dan pemeliharaan manajeinen yang baik dan benar sesuai dengan kebutuhan usaha. Aspek finansial menggunakan kriteria kelayakan NPV 0 , Net BC 1, dan IRR tingkat diskonto yang ditetapkan. Jika NPV 0, maka proyek dikatakan layak atau bermanfaat karena dapat menghasilkan laba lebih besar dari modal opportunity cost faktor produksi modal. Apabila NPV=O, berarti proyek menghasilkan sebesar opportunity cost faktor produksi modal, dalam kondisi ini proyek tidak untung dan tidak rugi. Jika nilai NPV0, maka proyek tidak dapat menghasilkan senilai biaya yang digunakan sehingga menunjukkan bahwa proyek tersebut tidak layak dilakukan. Analisis sensitivitas juga digunakan dalam penelitian ini untuk menguji kepekaan suatu perubahan keadaan terhadap kelayakan investasi. Hasil dari analisis ini diharapkan dapat menjadi bahan pertin~bangan dalam pengambilan keputusan tentang rencana perluasan skala usaha yang akan dilakukan. Adapun alur kerangka pemikiran operasional dapat dilihat pada Gambar 1. 18 Gambar 1 . Kerangka Pemikiran Operasional Analisis Kelayakan Usaha Pengembangan Aquarium Jaya. Aspek Nonfinansial • Aspek pasar • Aspek hukum • Aspek teknis • Aspek manajemen • Aspek sosial • Aspek lingkungan Aspek Finansial • NPV • IRR • Net BC • Payback Period • Sensitivitas Layak Tidak Pengembangan tidak dijalankan Sensitivitas Prospek lkan Hias Air Tawar Aquarium Jaya • Permintaan ikan hias air tawar mengalami peningkatan setiap tahunnya • Kemudahan teknik budidaya ikan hias air tawar jenis tetra • Lokasi dan sumber air yang cocok untuk pengembangan budidaya ikan hias jenis Tetra • Bergabung dalam kelompok budidaya terbaik se-Indonesia • Kapasitas produksi saat ini sudah maksimal • Adanya bantuan pinjaman dari Bank BRI Pengembangan Usaha dengan memperluas lahan usaha sebesar 600 m 2 Analisis Kelayakan Usaha Rekomendasi Pengembangan 19 METODE Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan di lokasi Rumah Tangga Perikanan RTP Aquarium Jaya yang terletak di Desa Curug Jaya Bojongsari Kecamatan Bojongsari, Kota Depok Provinsi Jawa Barat pada bulan April hingga Juni 2012. Tempat penelitian ini dipilih berdasarkan pertimbangan bahwa Aquarium Jaya merupakan perusahaan yang bergerak di usaha budidaya ikan hias air tawar yang sangat prospektif karena usaha ini merupakan pionir usaha budidaya ikan hias air tawar jenis tetra yang ada di Kecamatan Bojongsari dan Depok pada umumnya. Selain itu, kemudahan perolehan informasi tentang data perusahaan sehingga penulis dengan mudah untuk melaksanakan penelitian. Jenis dan Sumber Data Data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dengan melakukan pengamatan langsung di perusahaan serta wawancara dengan pemilik perusahaan. Data primer tersebut antara lain adalah karakteristik penggunaan input dan output usaha ikan hias air tawar, teknik budidaya, luas lahan, dan aspek-aspek yang terkait dengan usaha ikan hias air tawar. Data sekunder sebagai data pelengkap dan penunjang diperoleh dari dokumen tertulis perusahaan yang berltaitan dengan penelitian, literatur yang diperoleh dari perpustakaan LSI IPB, Dinas Perikanan Kabupaten Depok dan internet. Metode Analisis Data Analisis data dilakukan dengan cara kualitatif dan kuantitatif. Analisis kualitatif dilakukan untuk mengetahui gambaran mengenai aspek-aspek yang dikaji dalam analisis kelayakan usaha pembesaran ikan hias air tawar Aquarium Jaya yang dijelaskan secara deskriptif. Aspek-aspek tersebut meliputi aspek pasar, aspek teknis, aspek manajemen, dan aspek sosial, ekonomi dan lingkungan. Analisis kuantitatif dilakukan untuk mengetahui kelayakan finansial usaha pembesaran ikan hias air tawar Aquarium Jaya berdasarkan dengan kriteria kelayakan investasi. Data kuantitatif dikumpulkan, kemudian diolah dengan menggunakan komputer software microsoft excel yang akan ditampilkan dalam bentuk tabulasi sehingga dapat dijelaskan secara deskriptif. Analisis Nonfinansial 1. Analisis Aspek Pasar Analisis aspek pasar dikaji dengan cara deskriptif untuk mengetahui berapa besar potensi pasar untuk masa yang akan datang. Untuk keperluan ini perlu diketahui tingkat permintaan pasar pada masa lalu, sekarang dan masa yang akan datang serta bagian dari keseluruhan potensi pasar yang dapat diserap oleh perusahaan Aquarium Jaya serta strategi pemasaran yang digunakan untuk mencapai market share yang telah diterapkan.

2. Analisis Aspek Teknis