37 lembaga pemasaran serta fungsi-fungsi pemasaran. Analisis kualitatif juga
digunakan dalam mengiterpretasikan hasil pengolahan data dengan menggunakan analisis kuantitatif, tabulasi dan gambar. Analisis kuantitatif yang dilakukan
berupa analisis struktur biaya pemasaran, analisis margin pemasaran, analisis farmer’s share,
dan analisis rc rasio.
4.5.1. Analisis Lembaga Pemasaran dan Saluran Pemasaran
Analisis lembaga pemasaran dilakukan dengan penelusuran dan partisipasi aktif dalam kegiatan lembaga yang terlibat, serta mengamati fungsi-fungsi yang
dilakukan. Kegiatan ini dilakukan terhadap pelaku pemasaran di lokasi penelitian, baik yang berperan sebagai produsen, perantara hingga konsumen. Sehingga akan
terbentuk saluran pemasaran. Hal ini digunakan untuk mengetahui fungsi-fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga-lembaga pemasaran tersebut. Selain itu,
lembaga-lembaga ini juga berperan sebagai sumber informasi dalam sistem pemasaran tersebut.
Analisis saluran pemasaran dilakukan dengan penelusuran kegiatan penyaluran jeruk siam Nabire, dimulai dari petani hingga konsumen akhir.
Analisis ini bertujuan untuk mengetahui berapa banyak jumlah lembaga yang terlibat dalam sistem pemasaran tersebut. Semakin panjangnya saluran pemasaran
yang terjadi, maka marjin pemasaran yang ada juga akan semakin tinggi.
4.5.2. Analisis Fungsi-fungsi Pemasaran
Analisis ini dilakukan dengan mengamati kegiatan pokok yang dilakukan oleh masing-masing lembaga pemasaran. Fungsi-fungsi pemasaran tersebut
terbagi menjadi tiga yaitu fungsi pertukaran, fungsi fisik, dan fungsi fasilitas. Aktivitas lembaga pemasaran yang menjalankan fungsi pertukaran dapat berupa
pembelian atau pengumpulan dan penjualan. Fungsi fisik berupa kegiatan penyimpanan atau gudang, pengangkutan dan pengolahan. Sedangkan fungsi
fasilitas berupa standarisasi, pembiayaan, penanggungan risiko dan intelijen pemasaran. Analisis fungsi pemasaran dapat digunakan dalam mengevaluasi biaya
pemasaran. selain itu juga dapat berguna untuk membandingkan biaya yang dikeluarkan oleh dua lembaga pemasaran yang saling berhubungan.
38
4.5.3. Analisis Struktur, Perilaku dan Keragaan Pasar 4.5.3.1. Analisis Struktur Pasar
Struktur pasar merupakan pola, bentuk atau cara yang dilakukan oleh lembaga pemasaran yang saling terkait. Analisis struktur pasar dilakukan dengan
mengacu kepada Dahl dan Hammond 1977 dalam Sumardi 2009, yaitu analisis struktur pasar ditentukan berdasarkan hasil identifikasi dari jumlah dan ukuran
lembaga pemasaran, sifat produk, serta hambatan keluar masuk pasar. Karakteristik struktur pasar berdasarkan sudut pandang penjual dan pembeli dapat
dilihat pada Tabel 9.
Tabel 9.
Karakteristik Struktur Pasar berdasarkan Sudut Penjual dan Pembeli
No Karakteristik
Struktur Pasar Jumlah
Penjual Pembeli
Sifat Produk
Hambatan keluar
masuk pasar Sudut Penjual
Sudut Pembeli 1
Banyak Homogen
Rendah Persaingan
murni Persaingan
murni 2
Banyak Diferensiasi
Tinggi Monopolistik
Monopolistik 3
Sedikit Homogen
Tinggi Oligopoli murni
Oligopsoni murni
4 Sedikit
Diferensiasi Tinggi
Oligopoli diferensiasi
Oligopsoni diferensiasi
5 Satu
Unik Tinggi
Monopoli Monopsoni
Sumber: Dahl dan Hammond 1977 dalam Sumardi 2009
Jumlah penjual merupakan ditribusi dan banyaknya lembaga pemasaran yang memperdagangkan jenis komoditas tertentu di pasar. Jumlah pembeli
merupakan distribusi jumlah dan ukuran pembeli untuk komoditas tertentu di pasar. Sifat produk merupakan perbedaan suatu komoditas atau produk yang
dimiliki oleh lembaga pemasaran yang berbeda. Sedangkan hambatan keluar masuk pasar menunjukkan seberapa mudahnya lembaga pemasaran baru
bergabung dalam pasar yang telah ada.
4.5.3.2. Analisis Perilaku Pasar
Analisis perilaku pasar dilakukan dengan mengamati beberapa aktivitas yang terjadi pada sistem pemasaran. Aktivitas tersebut dilakukan oleh lembaga-
lembaga pemasaran yang terlibat melalui penyesuaian diri dengan keadaan pasar
39 yang dihadapi agar dapat mencapai tujuan masing-masing. Aktivitas tersebut yaitu
kegiatan penjualan dan pembelian yang terjadi diantara petani atau produsen, pedagang pegumpul, pedagang grosir, hingga pedagang pengecer; sistem
penentuan harga serta sistem pembayaran; dan kerjasama yang dilakukan antar lembaga pemasaran.
4.5.4. Analisis Struktur Biaya Pemasaran
Analisis struktur biaya pemasaran dilakukan dengan mengidentifikasi komponen-komponen biaya yang dikeluarkan oleh para lembaga pemasaran.
Menurut Mulyadi 1999 dalam Herawati 2005, biaya pemasaran dapat digolongkan berdasarkan fungsi pemasaran sebagai berikut:
1. Fungsi penjualan, terdiri dari akivitas yang dilakukan untuk memenuhi pesanan yang diterima dari pelanggan atau konsumen. Biaya fungsi penjualan
terdiri dari gaji karyawan fungsi penjualan, biaya depresiasi kantor, biaya sewa kantor, dll.
2. Fungsi periklanan, terdiri dari aktivitas perancangan dan pelaksanaan kegiatan untuk mendapatkan pesanan melalui kegiatan periklanan dan
promosi. Biaya fungsi advertensi terdiri: gaji karyawan, biaya iklan, biaya pameran, biaya promosi, biaya contoh atau sampel.
3. Fungsi pergudangan, terdiri dari aktivitas penyimpanan produk jadi yang siap untuk dijual. Biaya fungsi pergudangan terdiri: gaji karyawan gudang, biaya
depresiasi gudang, dan biaya sewa gudang. 4. Fungsi pembungkusan dan pengiriman, terdiri dari aktivitas pembungkusan
produk dan pengiriman produk kepada pembeli. Fungsi pembungkusan dan pengiriman terdiri: gaji karyawan pembungkusan dan pengiriman, biaya
bahan pembungkus, biaya pengiriman, biaya depresiasi kendaraan, biaya operasi kendaraan.
5. Fungsi kredit dan penagihan, terdiri dari aktivitas pemantauan kemampuan keuangan pelanggan dan penagihan piutang dari pelanggan. Biaya fungsi
kredit dan penagihan terdiri: gaji karyawan bagian penagihan, kerugian penghapusan piutang, potongan tunai.
6. Fungsi akuntansi pemasaran, terdiri dari kegiatan pembuatan faktur dan penyelenggaraan catatan akuntansi penjualan.
40
4.5.5. Analisis Margin Pemasaran