67
6.3. Fungsi Pemasaran
Fungsi pemasaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaran terdiri dari tiga fungsi yaitu fungsi pertukaran pembelian dan penjualan, fungsi fisik
pengolahan, pengangkutan dan penyimpanan dan fungsi fasilitaspelancar pembiayaan, informasi harga dan pasar, sortasi, grading dan penanggungan
risiko. Setiap lembaga pemasaran yang terlibat dalam memasarkan jeruk mulai dari petani hingga sampai ke tangan konsumen melakukan fungsi-fungsi
pemasaran yang berbeda-beda. Lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran jeruk di Kampung Wadio tidak melakukan semua fungsi-fungsi
pemasaran yang ada. 6.3.1. Fungsi Pemasaran di Tingkat Petani
Petani jeruk di Kampung Wadio tidak melakukan semua fungsi-fungsi pemasaran yang ada. Petani melakukan fungsi pertukaran dengan melakukan
penjualan kepada pedagang pengumpul, pedagang pengecer lokal dan konsumen akhir. Pada saat panen raya atau panen besar, petani melakukan pemanenan
dengan menyewa tenaga kerja untuk memetik, mengemas, dan mengangkut hasil panen. Sedangkan pada saat panen kecil, biasanya petani sendiri yang melakukan
pemanenan dibantu oleh tenaga kerja keluarga. Pada saluran 1, setelah pemanenan dilkakukan, jeruk dikumpulkan dan diangkut oleh petani dengan menggunakan
sepeda motor ke tempat pengumpulan, kemudian dimasukkan ke dalam peti-peti kayu yang telah disediakan oleh pedagang pengumpul. Saat itu petani melakukan
fungsi fisik, yaitu pengemasan dan pengangkutan. Pada saluran 2, 3, 4 dan 5 jeruk tidak dimasukkan ke dalam peti-peti, akan tetapi hanya dikemas menggunakan
tas-tas nilon yang telah disediakan oleh pedagang pengecer. Setelah itu, jeruk- jeruk tersebut diantar oleh petani atau dibawa oleh pedagang pengecer tersebut
saluran 5. Pada saluran 6, fungsi fisik yang dilakukan oleh petani sedikit berbeda. Pada saluran ini fungsi fisik yang dilakukan petani hanya berupa fungsi
pengemasan. Setelah panen, buah jeruk hanya dikemas di dalam tas nilon dan langsung dibawa oleh konsumen.
Petani melakukan fungsi fasilitas dengan kegiatan sortasi, informasi pasar dan penanggungan risiko. Kegiatan sortasi dilakukan bersamaan saat melakukan
pemanenan dengan memisahkan buah jeruk yang tidak layak jual. Jeruk yang
68 tidak layak jual yaitu buah jeruk yang rusak karena terjatuh saat pemanenan,
terkena gigitan lalat buah atau hama lainnya, serta bentuk yang tidak sempurna. Umumnya para petani sudah mengetahui buah jeruk seperti apa yang diinginkan
oleh pedagang pengumpul, yaitu berukuran sedang tidak terlalu besar dan tidak terlalu kecil sehingga petani hanya memanen buah yang ukurannya sedang.
Selain itu, karena buah jeruk tersebut akan dikirim melalui transportasi laut dan memakan waktu paling cepat sehari, maka buah jeruk yang dipanen adalah buah
jeruk yang tidak terlalu matang agar tidak busuk selama perjalanan. Sedangkan pedagang pengecer biasanya tidak menentukan ukuran buah yang diinginkan,
sehingga petani dapat memanen buah jeruk dengan ukuran apapun. Hasil panen dijual kepada pedagang pengumpul, pedagang pengecer lokal dan konsumen
akhir berdasarkan harga yang berlaku di pasar pada saat itu. Informasi harga biasanya diperoleh petani dari lembaga pemasaran di tingkat sebelumnya dan juga
dari petani lainnya. Informasi pasar tersebut dijadikan acuan untuk menjual hasil produksinya. Namun, terkadang pedagang pengumpul memiliki kekuatan lebih
besar untuk menentukan harga karena petani tidak memiliki pilihan yang banyak untuk menjual ke pedagang pengumpul lainnya, khususnya pada saat musim
panen. Hal ini disebabkan oleh lemahnya kelembagaan pada Kelompok Tani serta Gapoktan yang ada di Kampung Wadio. Fungsi penanggungan risiko dilakukan
petani saat jeruk yang diterima oleh pedagang pengecer dalam kondisi tidak layak untuk dijual, maka petani akan mengganti sejumlah jeruk yang tidak layak
tersebut. Akan tetapi hal ini terjadi apabila jeruk yang rusak atau tidak layak tersebut berjumlah lebih dari lima kilogram.
6.3.2. Fungsi Pemasaran di Tingkat Pedagang Pengumpul
Pedagang pengumpul melaksanakan fungsi pertukaran dengan melakukan pembelian dan penjualan. Umumnya pedagang pengumpul melakukan pembelian
di tempat pengumpulan jeruk, tempat pengumpulan tersebut merupakan tempat yang dapat dilewati oleh truk. Pedagang pengumpul mengangkut jeruk tersebut
hingga ke Pelabuhan. Fungsi fisik yang dilakukan oleh pedagang pengumpul adalah
pengangkutan dan pengemasan. Pengangkutan dari tempat pengumpulan ke pelabuhan dilakukan dengan menggunakan truk. Setelah tiba di pelabuhan, peti-
69 peti yang berisi jeruk tersebut dikemas lagi dengan menggunakan container.
Kemudian kegiatan pengangkutan dilanjutkan dengan menggunakan kapal laut menuju daerah tujuan penjualan.
Gambar 12. Pedagang Pengumpul Melakukan Fungsi Pengangkutan
Fungsi fasilitaspelancar yang dilakukan oleh pedagang pengumpul adalah fungsi informasi pasar. Informasi pasar sangat dibutuhkan oleh pedagang
pengumpul untuk mengetahui kondisi permintaan dan penawaran jeruk karena terkait dengan penentuan harga jual maupun harga beli jeruk.
6.3.2. Fungsi pemasaran di Tingkat Pedagang Besar
Pedagang besar melakukan fungsi pertukaran dengan kegiatan pembelian dari pedagang pengumpul dan penjualan kepada pedagang pengecer non lokal.
Transaksi pembelian jeruk dari pedagang pengumpul dilakukan di Pelabuhan Nabire, dan transaksi penjualan kepada pedagang pengecer non lokal dilakukan di
tempat pembongkaran container. Fungsi fisik yang dilakukan pedagang besar luar kota berupa
pengangkutan dan penyimpanan. Kegiatan pengangkutan dilakukan melalui transportasi laut menggunakan kapal penumpang. Pedagang besar luar kota
tersebut menjemput jeruk yang akan dibawa dengan menumpangi kapal yang akan membawa jeruk tersebut ke pelabuhan kota tujuan pemasaran. Selama perjalanan
70 menuju kota tujuan dilakukan juga fungsi penyimpanan yang dilakukan dalam
container. Fungsi fasilitas yang dilakukan pedagang besar luar kota berupa
penanggungan risiko, pembiayaan, sortasi dan informasi pasar. Penanggungan risiko dilakukan oleh pedagang besar terkait dengan kerusakan buah jeruk selama
proses pendistribusian yang memakan waktu dua hari sehingga menyebabkan penyusutan dan penurunan kualitas jeruk tersebut. Pedagang besar luar kota
melakukan fungsi pembiayaan dengan menyediakan modal awal kepada pedagang pengumpul. Modal tersebut diberikan untuk melakukan pembelian serta
pengangkutan jeruk hingga jeruk – jeruk tersebut siap untuk dikirim. Setelah melakukan pemesanan kepada pedagang pengumpul, pedagang besar luar kota
akan mentransfer modal awal yang dibutuhkan melalui bank. Kegiatan sortasi dilakukan setelah container telah sampai pada daerah tujuan pemasaran dan
dilakukan pembongkaran. Jeruk-jeruk yang sudah busuk dan tidak layak lagi untuk dijual dipisahkan dan dibuang. Informasi pasar sangat dibutuhkan oleh
pedagang besar luar kota terkait perkembangan permintaan dan penawaran jeruk di pasaran, karena berhubungan juga dengan harga jual dan harga beli yang akan
diterapkan.
6.3.3. Fungsi Pemasaran di Tingkat Pedagang Pengecer Non Lokal
Fungsi pertukaran yang dilakukan oleh pedagang pengecer non lokal adalah pembelian dan penjualan kepada konsumen akhir. Pedagang pengecer luar
kota melakukan pembelian dengan mendatangi tempat pedagang besar. Fungsi fisik yang dilakukan oleh pedagang pengecer non lokal adalah
pengangkutan, pengemasan dan penyimpanan. Kegiatan pengangkutan dilakukan untuk membawa jeruk ke tempat berjualan. Pengangkutan dilakukan
menggunakan mobil angkutan karena umumnya pedagang pengecer luar kota membeli dalam jumlah rata-rata empat peti atau 200 kilogram. Kegiatan
pengemasan dilakukan pada saat pembeli melakukan pembelian. Buah jeruk yang telah dibeli dikemas dalam kantong plastik agar konsumen mendapatkan
kemudahan dalam membawanya. Karena volume penjualan cukup banyak, biasanya jeruk tidak habis terjual dalam sehari, sehingga pedagang pengecer non
71 lokal melakukan penyimpanan agar jeruk tersebut dapat dijual kembali pada hari
berikutnya. Fungsi fasilitas yang dilakukan oleh pedagang pengecer non lokal adalah
sortasi, penanggungan risiko dan informasi pasar. Kegiatan sortasi yang dilakukan hanya dengan memisahkan buah jeruk yang sudah tidak layak jual dengan jeruk
yang masih layak untuk dijual. Kegiatan penanggungan risiko terkait dengan kerusakan buah jeruk selama pendistribusian ataupun selama penjualan. Selain itu,
penanggungan risiko juga terkait dengan risiko penyimpanan yang menyebabkan penyusutan dan penurunan kualitas jeruk. Informasi pasar juga sangat dibutuhkan
untuk mengetahui perkembangan permintaan dan penawaran jeruk di pasaran, karena berkaitan dengan harga jual dan harga beli yang berlaku.
6.3.4. Fungsi Pemasaran di Tingkat Pedagang Pengecer Pasar
Baik pedagang pengecer lokal maupun non lokal, tidak melakukan semua fungsi pemasaran yang ada. Fungsi pertukaran yang dilakukan oleh pedagang
pengecer pasar adalah pembelian dan penjualan. Kegiatan penjualan dilakukan di pasar-pasar lokal setempat.
Fungsi fisik yang dilakukan oleh pedagang pengecer pasar adalah fungsi pengangkutan, pengemasan dan penyimpanan. Fungsi pengangkutan dilakukan
dengan mengangkut jeruk yang dijual dari rumah pedagang hingga ke pasar. Pengangkutan dilakukan dengan menggunakan motor ataupun angkutan umum.
Pedagang pengecer pasar mengemas jeruk yang dibeli oleh pembeli dengan menggunakan kantong plastik maupun kardus kemasan. Kegiatan penyimpanan
dilakukan apabila jeruk tidak habis terjual pada hari tersebut. Jeruk disimpan dan akan dijual kembali pada hari berikutnya.
Fungsi fasilitas yang dilakukan pedagang pengecer pasar adalah sortasi, penanggungan risiko dan informasi pasar. Kegiatan sortasi yang dilakukan hanya
dengan memisahkan buah jeruk yang sudah tidak layak jual dengan jeruk yang masih layak untuk dijual. Kegiatan penanggungan risiko terkait dengan kerusakan
buah jeruk selama pendistribusian ataupun selama penjualan. Selain itu, penanggungan risiko juga terkait dengan risiko penyimpanan yang menyebabkan
penyusutan dan penurunan kualitas jeruk. Informasi pasar sangat dibutuhkan untuk mengetahui perkembangan permintaan dan penawaran jeruk di pasaran,
72 karena berkaitan dengan harga jual dan harga beli yang berlaku. Pedagang
pengecer pasar memperoleh informasi mengenai pasar melalui petani ataupun pedagang lainnya.
6.3.5. Fungsi Pemasaran di Tingkat Pedagang Pengecer Keliling Fungsi pertukaran dilakukan oleh pedagang pengecer keliling adalah
pembelian dan penjualan. Fungsi pembelian berupa kegiatan pembelian jeruk dari petani, sedangkan fungsi penjualan berupa kegiatan penjualan jeruk kepada
konsumen. Pedagang pengecer keliling juga melakukan ketiga fungsi fisik, yaitu
fungsi pengangkutan, pengemasan dan penyimpanan. Pengangkutan dilakukan dengan menggunakan sepeda motor. Jeruk tersebut dimasukkan ke dalam
keranjang yang dibuat sedemikian rupa agar dapat menampung jeruk pada saat berkeliling. Pengemasan dilakukan dengan menggunakan kantong plastik atau
kardus apabila jeruk tersebut akan dibawa ke daerah lain sebagai oleh-oleh. Sama seperti pedagang pengecer lainnya, apabila buah jeruk tidak habis terjual dalam
sehari, maka pedagang pengecer keliling juga melakukan penyimpanan agar jeruk tersebut dapat dijual kembali pada hari berikutnya.
Fungsi fasilitas yang dijalankan oleh pedagang pengecer keliling sama seperti yang dijalankan oleh pedagang pengecer pasar dan pengecer pinggir jalan.
Fungsi tersebut berupa sortasi, penanggungan risiko dan informasi pasar.
6.3.6. Fungsi Pemasaran di Tingkat Pedagang Pengecer Pinggir Jalan
Fungsi pertukaran dilakukan oleh pedagang pengecer pinggir jalan adalah pembelian dan penjualan. Fungsi pembelian berupa kegiatan pembelian jeruk dari
petani ataupun pengecer pasar, sedangkan fungsi penjualan berupa kegiatan penjualan jeruk kepada konsumen.
Fungsi fisik yang dijalankan oleh pedagang pengecer pinggir jalan berupa pengangkutan, pengemasan dan penyimpanan. Pedagang pengecer pinggir jalan
melakukan pengangkutan dari rumah masing-masing menuju tempat mereka berjualan, umumnya dengan menggunakan sepeda motor. Pengemasan yang
dilakukan oleh pedagang pengecer dilakukan dengan mengemas jeruk yang dibeli oleh konsumen menggunakan kardus atau plastik kemasan. Pengemasan
73 menggunakan kardus dilakukan apabila konsumen meminta, dan biasanya karena
jeruk tersebut akan dibawa ke luar daerah sebagai oleh-oleh. Kegiatan penyimpanan hanya dilakukan oleh pedagang pengecer apabila buah jeruk tidak
habis terjual dalam sehari dan akan dijual kembali pada hari berikutnya. Sama seperti pedagang pengecer lainnya, fungsi penyimpanan dilakukan apabila jeruk
tidak terjual habis, agar dapat dijual kembali pada hari berikutnya. Fungsi fasilitas yang dijalankan berupa sortasi, penangungan risiko dan
informasi pasar. Pedagang pengecer pinggir jalan melakukan kegiatan sortasi dengan mengelompokkan jeruk berdasarkan ukurannya atau berdasarkan tingkat
kematangannya. Berdasarkan ukurannya, jeruk dikelompokkan menjadi tiga kelompok yaitu kecil, sedang dan besar. Berdasarkan tingkat kematangannya,
pengelompokkan dilakukan berdasarkan warna buah jeruk, yaitu kelompok jeruk yang berwarna kuning kehijau-hijauan dan hijau kekuning-kuningan. Namun,
tidak ada perbedaan harga bagi pengelompokkan tersebut. Kegiatan pengelompokkan tersebut dilakukan agar memudahkan pembeli saat melakukan
pembelian. Hal ini didasarkan karena adanya perbedaan selera konsumen dalam hal warna dan ukuran serta pedagang ingin mempermudah konsumen pada saat
proses pembelian. Apabila konsumen lebih menyukai jeruk dengan ukuran kecil, maka penjual segera menyodorkan kelompok jeruk dengan ukuran kecil kepada
konsumen, sehingga proses pembelian dapat dengan cepat dan mudah dilakukan. Kegiatan penanggungan risiko terkait dengan kerusakan buah jeruk selama
pendistribusian ataupun selama penjualan. Selain itu, penanggungan risiko juga terkait dengan risiko penyimpanan yang menyebabkan penyusutan dan penurunan
kualitas jeruk. Informasi pasar juga sangat dibutuhkan oleh pedagang pengecer untuk mengetahui perkembangan permintaan dan penawaran jeruk di pasaran,
karena berkaitan dengan harga jual dan harga beli yang berlaku.
74
Gambar 13.
Pedagang Pengecer Lokal Melakukan Fungsi Sortasi
6.4. Struktur dan Perilaku Pasar 6.4.1. Struktur Pasar