Struktur Pasar yang Dihadapi Pedagang Pengecer Lokal Sistem penentuan harga Sistem pembayaran

76

e. Struktur Pasar yang Dihadapi Pedagang Pengecer Lokal

Struktur pasar yang dihadapi oleh pedagang pengecer lokal termasuk mendekati pasar bersaing murni. Hal ini dilihat dari jumlah pedagang pengecer yang membeli jeruk kepada petani yang cukup banyak. Selain itu, buah jeruk yang diperdagangkan bersifat homogen dan tidak dibedakan berdasarkan kualitas. Hambatan masuk dan keluar pasar bagi pedagang pengecer rendah, karena untuk memulai usaha berdagang jeruk di daerah ini tidak terlalu memerlukan modal yang cukup besar, terutama untuk pengangkutan.

6.4.2. Perilaku Pasar

Perilaku pasar merupakan pola tingkah laku lembaga pemasaran dalam menghadapi kondisi pasar yang ada. Perilaku pasar dapat diketahui dengan menganalisis sistem penentuan harga, sistem pembayaran dan kerjasama yang dilakukan antar lembaga pemasaran.

a. Sistem penentuan harga

Sistem penentuan harga diantara petani jeruk di Kampung Wadio dengan pedagang pengumpul adalah berdasarkan harga berlaku di pasar, tetapi didahului dengan koordinasi antara petani dengan lembaga pemasaran dan antara lembaga pemasaran yang ada. Harga pasar tergantung kepada jumlah permintaan dan penawaran. Jumlah atau volume pembelian jeruk biasanya didasarkan pada besarnya permintaan konsumen. Pada umumnya harga jeruk akan lebih murah pada saat panen raya dibandingkan pada saat panen kecil, dan akan sangat mahal pada saat produksi jeruk sedikit. Begitu juga sistem penentuan harga antara petani jeruk dengan pedagang pengecer, pedagang pengumpul dengan pedagang besar luar kota dan pedagang besar luar kota dengan pedagang pengecer luar kota, harga ditentukan mengikuti harga yang berlaku di pasar berdasarkan informasi yang diperoleh oleh lembaga di tingkat sebelumnya.

b. Sistem pembayaran

Sistem pembayaran yang dilakukan oleh lembaga pemasaran yang terlibat dalam pemasaran jeruk pada saluran 2, 3, 4, 5 dan 6 adalah secara tunai dan pembayaran setelah jeruk terjual tidak tunai. Berdasarkan pengamatan 77 dilapangan, satu orang pedagang pengumpul melakukan pembayaran setelah jeruk dipasarkan ke luar daerah yaitu 5 hari setelah pemanenan, sedangkan pedagang pengumpul lainnya melakukan pembayaran kepada petani secara tunai. Demikian juga sistem pembayaran yang berlaku diantara petani jeruk di Kampung Wadio dengan pedagang pengecer lokal, pembayaran dilakukan secara tunai. Sedangkan sistem pembayaran antara pedagang pengumpul dengan pedagang besar setengahnya dilakukan dua hari sebelum proses pembelian dibayar dimuka, melalui fasilitas transfer bank. Kemudian sisa pembayaran akan dibayarkan setelah jeruk tersebut terjual di luar daerah. Sistem pembayaran yang berlaku antara pedagang besar dengan pedagang pengecer non lokal dilakukan secara tunai pada saat proses pembelian.

c. Kerjasama antar lembaga-lembaga pemasaran