Struktur Biaya Pemasaran 1. Kerangka Pemikiran Teoritis 1.1. Pengertian Pemasaran

27 dihadapi dan tujuan yang akan dicapai, lembaga pemasaran akan bertindak sendiri atau bersama-sama untuk memutuskan tingkat harga produk, jenis produk dan jumlah produk.

3.1.4.3. Keragaan Pasar

Dahl dan Hammond 1977 dalam Asmarantaka 2009 mendefinisikan keragaan pasar yaitu hasil akhir yang dicapai yang diperoleh dari proses penyesuaian pasar oleh lembaga pemasaran. Adanya struktur pasar dan perilaku pasar menimbulkan munculnya keragaan pasar dalam harga, biaya dan volume produksi dalam suatu sistem pemasaran. Keragaan pasar dapat diidentifikasi melalui tingkat harga di pasar dan penyebaran harga yang terjadi di tingkat produsen hingga konsumen serta dapat diamati melalui tingkat persaingan, marjin pemasaran serta penyebaran marjin pada setiap tingkat pasar.

3.1.5. Struktur Biaya Pemasaran

Menurut Sudarsono 1995 pengertian biaya dalam ekonomi adalah jumlah total beban yang harus ditanggung untuk menyiapkan barang sehingga siap untuk digunakan oleh konsumen. Dalam ekonomi, biaya diharuskan berupa beban, tidak hanya berupa pengeluaran yang bersifat eksplisit akan tetapi juga beban-beban yang bersifat implisit, contohnya adalah beban penyusutan yang juga termasuk biaya. Secara umum, biaya merupakan pengorbanan yang dikeluarkan oleh produsen dalam mengelola usahanya untuk mendapatkan hasil yang maksimal, biaya juga berupa pengorbanan yang diukur dalam satuan alat tukar berupa uang untuk mencapai suatu tujuan tertentu Rahim dan Hastuti 2008. Secara tradisional, Sudarsono 1995 menyatakan biaya dapat dikategorikan menjadi biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap merupakan biaya yang jumlahnya tidak tergantung kepada besar kecilnya kuantitas produksi. Biaya ini tetap dikeluarkan bahkan apabila proses produksi tidak dilakukan untuk sementara. Contoh dari biaya tetap adalah gaji tenaga administratif, penyusutan dan sebagainya. Biaya tetap tidak dapat berubah dalam jangka waktu pendek akan tetapi dalam jangka waktu panjang hal ini dapat terjadi. Sedangkan biaya variabel merupakan biaya yang jumlahnya berubah-ubah sesuai dengan perubahan kuantitas produksi yang dihasilkan. Apabila kuantitas produksi meningkat, biaya variabel pun akan 28 mengalami peningkatan. Contoh biaya variabel adalah biaya tenaga kerja langsung, biaya perawatan, dan lain-lain. Biaya pemasaran merupakan “biaya yang dikeluarkan untuk keperluan pemasaran . Biaya pemasaran meliputi biaya angkut, biaya pengeringan, pungutan retribusi, dan lain-lain” Soekartawi 2002. Rahim dan Hastuti 2008 mendefinisikan biaya pemasaran komoditas pertanian sebagai biaya yang dikeluarkan untuk melakukan kegiatan usaha pemasaran komoditas pertanian. Besarnya biaya pemasaran yang dikeluarkan oleh petani produsen ataupun pedagang dapat berbeda-beda satu sama lain, hal ini bergantung kepada jenis atau macam komoditi yang dipasarkan, lokasi pemasaran, dan jenis lembaga serta efektivitas pemasaran yang dilakukan. Kadangkala komoditi pertanian yang bernilai tinggi memiliki biaya pemasaran yang tinggi pula. Namun peraturan pemasaran yang berlaku pada suatu daerah juga menentukan jenis lembaga pemasaran dan efektivitas pemasarannya. Apabila pemasaran dilakukan dengan semakin efektif maka semakin kecil pula biaya yang dikeluarkan. Komponen biaya-biaya yang biasanya dikeluarkan oleh lembaga pemasaran dalam memasarkan produk berupa komoditas pertanian adalah sebagai berikut. Pada tingkat pemasaran petani biaya-biaya yang dikeluarkan adalah upah tenaga kerja, biaya pengemasan, biaya listrik, air, dan sewa tempat, telepon, serta speksi timbangan. Pedagang pengumpul mengeluarkan biaya-biaya pemasaran berupa biaya transportasi, retribusi, biaya bongkar, biaya sewa tempat dan listrik, biaya keamanan, biaya tenaga kerja, speksi timbangan dan telepon. Sedangkan biaya yang dikeluarkan oleh pedagang pengecer adalah biaya transportasi, sewa tempat dan listrik, pajak, speksi timbangan, biaya pengemasan, serta biaya penyimpanan.

3.1.6. Margin Pemasaran