2. Data kualitatif, yaitu data yang berupa informasi berbentuk kalimat
yang memberi gambaran tentang kecemasan anak tunanetra, pandangan subjek terhadap pendekatan brief counseling, dan perasaan
subjek selama mengikuti intervensi brief counseling yang dilakukan peneliti. Untuk menganalisis data kualitatif yang berdasarkan hasil
wawancara, hasil pengamatan observasi, peneliti melakukan proses koding untuk mengorganisasi data dengan tahapan sebagai berikut:
a Membuat matrik dari data yang terkumpul
b Memberi kode pada masing-masing sel
c Membaca data secara menyeluruh dan menetukan yang sesuai
dengan masing-masing pernyataan ke dalam kotak-kotak sel yang sesui
d Mengaitkan antara sel sehingga mengandung makna yang
mempunyai kecenderungan adanya suatu hipotesis e
Mendeskripsikan secara jelas atas dasar data dalam matrik sehingga menjadi suatu kesimpulan.
H. Keabsahan Data
Keabsahan data harus dipastikan benar-benar tepat dalam suatu penelitian kualitatif. Salah satu pemeriksaan keabsahan data adalah dengan cara triangulasi.
Tujuan triangulasi adalah mengecek kebenaran data tertentu dengan
membandingkannya dengan data yang diperoleh dari sumber lain, pada berbagai fase penelitian lapangan, waktu yang berlainan serta dengan menggunakan
metode yang berlainan. Ardianto, 2010:197. Triangulasi adalah suatu cara mendapatkan data yang benar-benar absah dengan menggunakan pendekatan
metode ganda. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data dengan cara
memanfaatkan suatu yang lain diluar data itu sendiri, untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu. Triangulasi menurut Susan Stainback
dalam Sugiyono 2007:330 merupakan “the aim is not to determinate the truth
about same social phenomenom, rather than the purpose of triangulation is to increase one’s understanding of what ever is being ivestigated”. Dengan
demikian triangulasi bukan bertujuan mecari kebenaran, tetapi meningkatkan pemahaman peneliti terhadap data dan fakta yang dimilikinya
Penelitian ini mengguanakan triangulasi sebagai pendekatan untuk menganalisa data diperoleh. Triangualasi yang digunakan dalam penelitian ini
adalah, triangulasi Pengamat. Triangulasi pengamat berarti adanya pengamat di luar peneliti yang turut memeriksa hasil pengumpulan data. Dalam penelitian ini,
peneliti memilih guru SLB A, pendamping di panti yang bertindak sebagai pengamat yang memberikan masukan terhadap hasil pengumpulan data, yaitu
kecemasan tunanetra.
62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Keseluruhan proses penelitian akan dijelaskan dan dideskripsikan pada bagian bab ini. Data yang disajikan adalah data hasil Tes STAI, hasil
pengamatan dan wawancara yang dilakukan terhadap anak tunanetra di Panti Asuhan Karya Murni Medan, dengan menggunakan penerapan pendekatan Brief
Counseling untuk mengatasi intensitas kecemasan pada diri anak tunanetra. Hasil dari pengolahan data akan disajikan beberapa aspek yang berkaitan dengan
penerapan pendekatan Brief Counseling yaitu identitas subjek seperti nama dan alamat tempat tinggal. Uraian bab ini diawali dengan mendeskripsikan
keseluruhan proses penelitian, hasil penelitian, dan pembahasan.
A. Deskripsi Proses
1. Pra Tindakan
Sebelum melakukan tindakan konseling kelompok dengan pendekatan Brief Counseling, peneliti terlebih dahulu melakukan beberapa persiapan,
seperti halnya mengumpulkan data awal melalui wawancara dengan pemimpin panti. Wawancara dengan pemimpin panti dilakukan pada tanggal
18 Desember 2014. Peneliti meminta izin untuk menyebarkan kuesioner untuk dapat menentukan subyek penelitian. Pemimpin panti memberikan
rekomendasi menyebarkan kuesioner kepada anak tunanetra yang tingkat pendidikan SMP dan SMA. Setelah mengadakan wawancara dengan
pemimpin panti, peneliti juga melakukan observasi, serta memberikan