lebih mendetail dan mendalam. Pada fase ini konselor membawa kelompok masuk ke fase analisis kasus, dengan tujuan supaya para
konseli lebih memahami latarbelakang masalahnya sendiri-sendiri dan masalah teman, dan sekaligus mulai sedikit mengerti tentang
asal-usul permasalahan yang dibahas bersama. d.
Penyelesaian masalah. Berdasarkan apa yang telah digali dalam fase analisis kasus,
konselor dan para konseli membahas bagaimana persoalan dapat diatasi. Kelompok konseli selama fase ini harus ikut berpikir,
memandang, dan mempertimbangkan, narnun peranan konselor di institusi pendidikan dalam mencari bersama penyelesaian
permasalahan pada umumnya lebih besar. e.
Penutup. Bilamana kelompok sudah siap untuk melaksanakan apa yang
telah diputuskan bersama, proses konseling dapat diakhiri dan kelompok dibubarkan pada pertemuan terakhir. Bilamana Proses
konseling belum selesai, pertemuan yang sedang berlangsung ditutup untuk dilanjutkan pada lain hari.
D. BRIEF COUNSELING
1. Definisi Brief Counseling.
Brief dalam bahasa indonesia berarti singkat atau ringkas. Brief Counseling berarti konseling singkat atau konseling ringkas yang berpusat
pada solusi. Dalam konseling singkat berfokus pada solusi, konseli mendapatkan makna yang sangat pribadi dari setiap kejadian dalam
hidupnya, sebagaimana dijelaskan dalam narasi yang juga bersifat personal. Dalam pemahaman ini, penting bagi konselor untuk memberikan
empati lebih besar lagi, siap sedia bekerjasama, menjaga sikap ingin tahu, tetapi tetap penuh hormat dengan perhatian.
2. Keutamaan Brief Counseling
Erford 2010 mengatakan Brief Counseling memiliki lima keutamaan, yaitu:
a. Brief Counseling berbasis pada kekuatan konseli.
Dalam sesi konseling kelompok, masing-masing konseli memang mengemukakan masalah masing-masing. Tetapi konselor tidak terlalu
berkepentingan untuk mendalami setiap masalah konseli. Setiap konseli akan mendengar masalah dari teman-teman kelompoknya,
tetapi pada fase yang lebih lanjut, konselor akan lebih fokus pada solusi dan kekuatan masing-masing konseli. Sehingga kemungkinan
relasi yang diakibatkan oleh rasa malu, minder, dan tidak enak dengan teman kelompok dapat terhindarkan.
b. Brief Counseling berpusat pada klien.
Seluruh mekanisme konseling akan berpusat pada klien. Konselor adalah fasilitator yang akan membantu konseli menggali kekuatan-
kekuatan mereka, membantu merumuskan tujuan yang ingin dicapai, dan merumuskan bentuk-bentuk tingkah laku pasca konseling. Peran
konselor bukan sebagai “yang maha pintar” tetapi seorang penggali kekuatan yang baik.
c. Brief Counseling membangun komitmen perubahan kecil.
Seorang yang terbiasa menunda pekerjaan, akan dapat menyelesaikan seluruh pekerjaan ketika ia berhasil dalam pelajaran menuntaskan
sebuah pekerjaan kecil. Spirit Brief Counseling adalah, sebuah perubahan kecil akan diikuti oleh perubahan yang lebih besar. Jadi
target konseling dengan teknik ini bukan meyelesaikan seluruh permasalahan dalam satu kali tebas, tetapi membagun komitmen untuk
berubah dari sesuatu yang sangat kecil, yakni sebuah perilaku yang diharapkan membuat mereka bahagia.
d. Brief Counseling itu bersifat portable
Mudah dibawa kemana. Tidak membutuhkan equipment yang rumit. Mudah diaplikasikan dalam berbagai konteks kehidupan, seperti
konseling pastoral, konseling individual, konseling keluarga dan yang lainnya.
e. Brief Counseling mudah diadaptasi.
Teknik ini berkembang dalam budaya amerika, tetapi sesungguhnya teknik ini sangat mudah disesuaikan dengan berbagai kultur.
3. Lima Teknik Utama Dalam Brief Counseling.