b. Peneliti memberikan perlakuan atau treatment yang berupa tindakan yang
terencana untuk memecahkan permasalahan dan sekaligus meningkatkan kualitas yang dapat dirasakan implikasinya oleh subjek yang diteliti.
c. Langkah-langkah penelitian yang direncanakan selalu dalam bentuk
siklus, tingkatan yang memungkinkan terjadinya kerja kelompok maupun kerja mandiri secara intensif.
d. Adanya langkah berpikir reflektif atau reflective thinking dari peneliti
baik sesudah maupun sebelum tindakan. Reflective thinking ini penting untuk melakukan retrospeksi kaji ulang terhadap tindakan yang telah
diberikan dan implikasinya yang muncul pada subjek yang diteliti sebagai akibat adanya penelitian tindakan.
3. Tujuan Penelitian Tindakan
Secara umum penelitian tindakan mempunyai tujuan seperti berikut: a.
Merupakan salah satu cara strategis guna memperbaiki layanan maupun hasil kerja dalam suatu lembaga.
b. Mengembangkan rencana tindakan guna meningkatkan apa yang telah
dilakukan sekarang. c.
Mewujudkan proses penelitian yang mempunyai manfaat ganda baik bagi peneliti yang dalam hal ini mereka memperoleh informasi yang berkaitan
dengan permasalahan, maupun pihak subjek yang diteliti dalam mendapatkan manfaat langsung dari adanya tindakan nyata.
d. Tercapainya konteks pembelajaran dari pihak yeng terlibat, yaitu peneliti
dan para subjek yang diteliti Mc Niff, 1992. e.
Timbulnya kesadaran pada subjek yang diteliti sebagai akibat adanya tindakan nyata untuk meningkatkan kualitas.
f. Diperoleh pengalaman nyata yang berkaitan erat dengan dengan usaha
peningkatan kualitas secara professional maupun akademik.
4. Empat Langkah Penting dalam penelitian Tindakan
Penelitian tindakan mengenal adanya empat langkah penting yaitu: a.
Perencanaan merupakan serangkaian tindakan terencana untuk meningkatkan apa yang terjadi. Perencanaan dalam penelitian tindakan
sebaiknya lebih menekankan pada sifat-sifat strategic yang mampu menjawab tantangan yang muncul dalam perubahan social dan mengenal
rintangan yang sebenarnya. b.
Tindakan merupakan langkah kedua yang perlu diperhatikan adalah langkah tindakan yang terkontrol secara seksama. Tindakan yang baik
adalah tindakan yang mengandung tiga unsur penting, yaitu the improvement of practice, the improvement of understanding individually
and collaboratively, and improvement of the situation in which the action takes place.
c. Observasi dalam penelitian tindakan mempunyai fungsi mendokumentasi
implikasi tindakan yang diberikan kepada subjek. Observasi yang baik
adalah observasi yang fleksibel dan terbuka untuk dapat mencatat gejala yang muncul baik yang diharapkan maupun yang tidak diharapkan.
d. Reflektif merupakan sarana untuk melakukan pengkajian kembali
tindakan yang telah dilakukan terhadap subjek penelitian dan telah dicatat dalam observasi. Langkah reflektif ini berguna untuk melakukan
peninjauan, membuat gambaran kerja yang hidup dalam situasi proses penelitian, hambatan yang muncul dalam tindakan dan kemungkinan lain
yang muncul selama proses penelitian. Model penelitian tindakan yang digunakan peneliti adalah model
Kemmis. Model ini dikembangkan oleh Stephen Kemmis dan Robin Mc Taggart tahun 1988. Mereka menggunakan empat komponen penelitian
tindakan perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi dalam suatu system spiral yang saling terkait. Antara langkah satu dengan langkah
berikutnya yang secara singkat akan dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 3. Siklus Model Kemmis
B. Setting Lokasi dan Waktu Penelitian.