Standardisasi  alat  ukur  ini,  telah  dilakukan  terhadap  mahasiswa- mahasiswa Fakultas Psikologi UNPAD. Setelah uji coba dan kemudian mendrop
beberapa  pernyataan,  dicari  realiabitas  tes  retes  data  STAI  yang  dikerjakan dengan  rumus  K-R20  dengan  hasil  sebagai  berikut,  untuk  A-Trait;  r1,1=  0.844,
Mean=  6.392,  SD=  5.441  dan  untuk  A-State,  r1.1=  0.845,  mean=  8.986,  SD= 6.181.
G. Teknik Analisis Data
Analisis  data  adalah  proses  mengorganisasikan  dan  mengurutkan  data  ke dalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan
dapat dirumuskan hipotesis kerja yang disarankan oleh data. Analisis data  dalam penelitian ini dilakukan melalui tiga tahap adalah:
1. Reduksi data, yaitu proses menyederhanakan data dengan melakukan seleksi,
pemfokusan,  dan  pengabstaksian  data  mentah  menjadi  informasi  yang bermakn.
2. Paparan data,  yaitu menampilkan data secara lebih sederhana dalam bentuk
paparan naratif dan tabular. 3.
Penyimpulan, yaitu mengambil intisari dari sajian data yang telah terorganisir dalam bentuk pernyataan kalimat.
Dalam  pelaksanaan  penelitian  tindakan  ini,  ada  dua  jenis  data  yang dikumpulkan dan dianalisis oleh peneliti, yaitu:
1. Data  kuantitatif    yang  dapat  dianalisis  secara  deskriptif.  Dalam  hal  ini
peneliti menggunakan analisis statistik secara deskriptif untuk mengetahui sifat  dasar  cemas,  yaitu  apakah  subjek  tidak  memiliki  sifat  dasar  cemas
atau apakah subjek pencemas memiliki sifat dasar cemas dan persentase perasaan  subjek  ketika  mengikuti  brief  counseling.  Untuk  mengetahui
rerata    kecemasan  dasar  dan  kecemasan  sementara  pada  subjek  dapat diperoleh berdasarkan distribusi normal menggunakan rumus:
M= ∑fX N
Keterangan:    M= mean
F = frekuensi siswa dalam suatu kategori X = kecemasan subjek
N = jumlah subjek keseluruhan Berdasarkan  norma,  batas  untuk  A-Trait  dengan  M  =  6,  392.
Hal  ini  berarti  subjek  yang  dapat  skor  kurang  dari  M  adalah  orang yang  mempunyai  A-Trait  rendah.  Sebaliknya,  bila  skor  di  atas  M
berarti  mereka  mempunyai  A-Trait  yang  tinggi.  Untuk  A-State berlaku aturan  yang sama, dimana bila skor kurang dari M berarti A-
State  yang  dimiliki  rendah.  Demikian  juga  bila  skor  A-State  lebih tinggi dari M, berarti A- State yang dimiliki tingi.
M  X = memiliki sifat dasar cemas pencemas M  X = tidak memiliki sifat dasar cemas
2. Data  kualitatif,  yaitu  data  yang  berupa  informasi  berbentuk  kalimat
yang  memberi  gambaran  tentang  kecemasan  anak  tunanetra, pandangan subjek terhadap pendekatan brief counseling, dan perasaan
subjek  selama  mengikuti  intervensi  brief  counseling  yang  dilakukan peneliti.  Untuk  menganalisis  data  kualitatif  yang  berdasarkan  hasil
wawancara,  hasil  pengamatan  observasi,  peneliti  melakukan  proses koding untuk mengorganisasi data dengan tahapan sebagai berikut:
a Membuat matrik dari data yang terkumpul
b Memberi kode pada masing-masing sel
c Membaca  data  secara  menyeluruh  dan  menetukan  yang  sesuai
dengan masing-masing pernyataan ke dalam kotak-kotak sel  yang sesui
d Mengaitkan  antara  sel  sehingga  mengandung  makna  yang
mempunyai kecenderungan adanya suatu hipotesis e
Mendeskripsikan  secara  jelas  atas  dasar  data  dalam  matrik sehingga menjadi suatu kesimpulan.
H. Keabsahan Data