dikarenakan aspke-aspek yang telah disebutkan lebih sesuai dengan kondisi lingkungan fisik di pertambangan.
4. Dampak dari Kondisi Lingkungan Fisik Pekerjaan
Lingkungan kerja yang aman dan sehat akan membawa dampak yang positif bagi orang-orang yang berada di dalamnya. Lingkungan kerja yang
aman dan sehat akan meningkatkan produktivitas karena menurunnya jumlah hari kerja yang hilang, meningkatkan efisiensi dan kualitas pekerja yang lebih
berkomitmen, menurunkan biaya-biaya kesehatan dan asuransi, tingkat kompensasi pekerja dan pembayaran yang lebih rendah karena menurunnya
pengajuan klaim, fleksibilitas, dan adaptabilitas yang lebih besar sebagai akibat dari meningkatnya partisipasi dan rasa kepemilikian, serta rasio seleksi
tenaga kerja yang lebih baik karena naiknya citra perusahaan Schuler dan Jackson, 1999. Selain itu, Nitisemito 1982 juga menyatakan bahwa
lingkungan kerja yang baik akan berpengaruh terhadap efektifitas dan efisiensi dalam pelaksanaan tugas, serta dapat menjadi pendorong semangat
dan kegairahan dalam bekerja. Di sisi lain, lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak sehat dapat
menyebabkan jumlah hari kerja yang hilang karena cidera dan produktivitas karyawan juga dapat menurun. Lingkungan kerja yang tidak aman dan tidak
sehat juga dapat menimbulkan kerugian-kerugian lain seperti kematian dan kecelakaan. Schuller dan Jackson 1999 mengatakan lebih dari 100.000
pekerja yang setiap tahun menderita penyakit-penyakit yang berkaitan dengan pekerjaan. Jumlah biaya yang besar, yang berkaitan dengan kondisi-kondisi
psikologis, sebagai contoh, kecanduan alkohol, yang seringkali merupakan upaya untuk melepaskan diri dari tekanan-tekanan pekerjaan, menimbulkan
kerugian besar bagi perusahaan dan masyarakat. Selain itu, perusahaan mengeluarkan biaya yang lebih besar untuk asuransi, rumah sakit, dan
keperluan-keperluan medis lainnya. Pada akhirnya, lingkungan fisik pekerjaan yang merupakan sumber bahaya di tempat kerja, dapat mempengaruhi
kesehatan dan keselamatan kerja karyawan dimana karyawan dapat mengalami kecelakaan kerja dan penyakit-penyakit yang diakibatkan oleh
pekerjaan. Hal tersebut juga akan membawa hasil seperti tingginya tingkat absensi dan keluar-masuknya pekerja, ketidakpuasan kerja, klaim medis,
rendahnya produktivitas, rendahnya efisiensi, tingginya biaya kompensasi pekerja, rendahnya keterlibatan, dan rendahnya kualitas.
Kemudian, Nitisemito 1982 mengatakan bahwa lingkungan kerja yang kurang baik juga
akan berpengaruh pada penurunan produktivitas kerja karena pekerja merasa lelah. Schultz dan Schultz 2010 mengatakan bahwa kondisi lingkungan fisik
pekerjaan merupakan sumber umum dari stres kerja. Keadaan lingkungan kerja dimana terdapat suhu yang ekstrim, pencahayaan yang buruk, kerja
shift , dan polusi dalam ruangan, dapat berkontribusi terhadap stres.
B. Karyawan di Perusahaan Tambang