Skala Stres Kerja Metode Pengumpulan Data

akan diteliti dan memiliki beban pekerjaan yang lebih berat dibandingkan karyawan lain. b. Karyawan yang memiliki masa kerja minimal 1 tahun, dengan asumsi bahwa karyawan tersebut telah mengetahui kondisi pekerjaan yang dilakukannya. Selain itu, karyawan juga telah mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya dan memahami bidang pekerjaannya.

B. Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan skala Likert. Metode ini menggunakan distribusi respon sebagai dasar penentuan nilai skalanya Azwar, 2012. Skala stres kerja yang disusun bertujuan untuk mengukur tinggi rendahnya tingkat stres kerja pada karyawan di perusahaan tambang. Skala kondisi lingkungan fisik pekerjaan yang disusun bertujuan untuk mengukur persepsi terhadap kondisi lingkungan fisik pekerjaan. Berikut adalah penjelasan mengenai kedua skala:

1. Skala Stres Kerja

Skala stres kerja disusun oleh peneliti berdasarkan teori Luthans 2005 dan Beehr dan Newman dalam Waluyo, 2013 dengan aspek: 1 Fisiologis, meliputi: a masalah sistem kekebalan tubuh, dimana kemampuan untuk melawan penyakit dan infeksi berkurang; b masalah sistem kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi dan penyakit jantung; c masalah sistem muskoloskeletal, seperti sakit kepala dan nyeri punggung; dan d masalah sistem pencernaan, seperti diare dan sembelit, gangguan gastrointestinal misalnya gangguan lambung, gangguan pernapasan, gangguan pada kulit, ketegangan otot, gangguan tidur, 2 Psikologis, meliputi: permusuhan, keluhan, kinerja yang buruk, ketidakmampuan untuk berkonsentrasi dan membuat keputusan, ketidakpuasan kerja, kecemasan, mudah tersinggung, kebosanan, dan menurunnya rasa percaya diri. 3 Perilaku, meliputi: makan secara berlebihan dan makan yang kurang, meningkatkan merokok dan minum alkohol, penggunaan obat-obatan, menunda pekerjaan, menghindari pekerjaan, absen dari pekerjaan, menurunnya prestasi performance dan produktivitas, meningkatnya kecenderungan berperilaku berisiko tinggi meningkatnya agresivitas, serta menurunnya kualitas hubungan interpersonal dengan keluarga dan teman. Skala stres kerja ini terdiri dari dua pernyataan yaitu pernyataan favorable dan unfavorable. Pernyataan favorable adalah pernyataan yang mendukung objek sikap. Sedangkan, pernyataan unfavorable adalah pernyataan yang tidak mendukung objek sikap. Dalam menjawab pernyataan tersebut, terdapat 4 kategori pilihan jawaban yaitu Sangat Tidak Sesuai STS, Tidak Sesuai TS, Sesuai S, dan Sangat Sesuai SS. Pilihan jawaban Netral N tidak digunakan untuk menghindari kecenderungan subjek bertindak “aman” dengan memberikan respon netral dibanding memberikan respon yang ekstrim. Hal tersebut dapat menyebabkan skala mengalami error karena dengan kecenderungan subjek dalam memberikan respon netral dan menghindar untuk memberikan respon ekstrim, atribut yang hendak diukur menjadi tidak tampak Prakosa, 1997. Skala stres kerja ini berjumlah 64 item yang terbagi menjadi 32 item favorable dan 32 item unfavorable. Pada pernyataan favorable, jawaban Sangat Sesuai SS akan mendapat skor 4, jawaban Sesuai S akan mendapat skor 3, jawaban Tidak Sesuai TS akan mendapat skor 2, dan jawaban Sangat Tidak Sesuai STS akan mendapat skor 1. Kemudian, pada pernyataan unfavorable , jawaban Sangat Tidak Sesuai STS akan mendapat skor 4, jawaban Tidak Sesuai TS akan mendapat skor 3, jawaban Sesuai S akan mendapat skor 2, dan jawaban Sangat Sesuai SS akan mendapat skor 1. Tabel 1 Blue Print Skala Stres Kerja sebelum uji coba Aspek Nomor Item Jumlah Bobot Favorable Unfavorable Fisiologis 14, 12, 27, 29, 35, 39, 42, 49, 50, 56, 62 8, 13, 21, 22, 30, 33, 34, 44, 51, 55, 59 22 34,37 Psikologis 1, 3, 15, 31, 32, 38, 46, 48, 61, 64 5, 10, 17, 26, 28, 41, 43, 47, 53, 54 20 31,25 Perilaku 2, 4, 11, 9, 16, 20, 24, 25, 45, 57, 58 6, 7, 18, 19, 23, 36, 37, 40, 52, 60, 63 22 34,37 Total 32 32 64 100

2. Skala Kondisi Lingkungan Fisik Pekerjaan

Dokumen yang terkait

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kondisi Lingkungan Kerja Dengan Motivasi Kerja Pada Karyawan CV. Sinar Abadi.

0 2 17

HUBUNGAN ANTARA PERSEPSI TERHADAP KONDISI LINGKUNGAN KERJA DENGAN MOTIVASI KERJA PADA KARYAWAN Hubungan Antara Persepsi Terhadap Kondisi Lingkungan Kerja Dengan Motivasi Kerja Pada Karyawan CV. Sinar Abadi.

0 3 16

HUBUNGAN ANTARA BUDAYA ORGANISASI DENGAN STRES KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Budaya Organisasi Dengan Stres Kerja Karyawan.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Prestasi Kerja Pada Karyawan.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRESTASI KERJA PADA KARYAWAN Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Prestasi Kerja Pada Karyawan.

0 1 14

HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL DENGAN STRES KERJA PADA KARYAWAN Hubungan Antara Dukungan Sosial Dengan Stres Kerja Pada Karyawan.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN KESEJAHTERAAN SUBJEKTIF PADA KARYAWAN PERUSAHAAN LEASING DI LEMBAGA KEUANGAN.

0 0 16

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan.

0 1 16

HUBUNGAN ANTARA STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA KARYAWAN Hubungan Antara Stres Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan.

2 13 18

HUBUNGAN STRES KERJA DENGAN PRODUKTIVITAS KERJA FISIK KARYAWAN

0 4 6