57
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan menggunakan teknik korelasional. Penelitian korelasional adalah penelitian yang mencari hubungan
antara satu variabel dengan variabel yang lain Martono, 2010. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyelidiki hubungan antara kondisi lingkungan fisik
pekerjaan dengan stres kerja pada karyawan di pertambangan.
B. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel yang akan diidentifikasi dalam penelitian ini adalah: 1. Variabel Tergantung : Stres Kerja
2. Variabel Bebas : Kondisi Lingkungan Fisik Pekerjaan
C. Definisi Operasional 1. Stres Kerja
Stres kerja merupakan kondisi yang muncul akibat interaksi antara karyawan dengan pekerjaan, yang dimoderatori oleh perbedaan individu, yang
kemudian menyebabkan reaksi individu berupa reaksi fisiologis, psikologis, dan perilaku pada karyawan.
Stres kerja diukur menggunakan skala stres kerja yang disusun sendiri oleh peneliti. Skala ini terdiri dari beberapa aspek berdasarkan teori Luthans
2005 serta Beehr dan Newman dalam Waluyo, 2013. Aspek tersebut meliputi: 1 Fisiologis, yaitu perubahan-perubahan pada individu secara fisik
akibat menghadapi kondisi lingkungan fisik pekerjaan yang memunculkan berbagai macam masalah atau penyakit pada tubuh, 2 Psikologis, yaitu
reaksi emosi pada individu yang muncul dalam kondisi yang dihadapi subjek di lingkungan fisik pekerjaan, dan 3 Perilaku, yaitu perubahan pola perilaku
pada individu dari keadaan sebelumnya pada saat menghadapi kondisi lingkungan fisik pekerjaan.
Skor total pada skala stres kerja menunjukkan tingkat stres kerja pada karyawan. Semakin tinggi skor total yang diperoleh, maka semakin tinggi
tingkat stres kerja pada karyawan. Sebaliknya, semakin rendah skor total yang diperoleh, maka semakin rendah tingkat stres kerja pada karyawan.
1. Kondisi Lingkungan Fisik Pekerjaan
Kondisi lingkungan fisik pekerjaan adalah semua keadaan berbentuk fisik yang terdapat di sekitar tempat kerja yang dapat mempengaruhi kinerja,
kondisi fisik, dan psikologis karyawan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
Kondisi lingkungan fisik pekerjaan diukur menggunakan skala kondisi lingkungan fisik pekerjaan yang disusun oleh peneliti. Skala ini terdiri dari
beberapa aspek berdasarkan teori Wignjosoebroto 2008 dan Suma’mur 2014. Aspek tersebut meliputi: 1 Temperatur, yaitu kondisi suhu di tempat
kerja, 2 Siklus Udara, yaitu kondisi pertukaran udara di tempat kerja, 3 Pencahayaan, yaitu kondisi cahaya yang mempengaruhi individu dalam
melihat objek, 4 Kebisingan, yaitu suara atau bunyi yang tidak dikehendaki yang bersumber dari proses produksi atau alat-alat kerja, 5 Getaran mekanis,
yaitu getaran-getaran yang ditimbulkan oleh mesin atau peralatan kerja,6 Bau-bauan, yaitu bau yang berasal dari mineral tambang, dan 7 Radiasi,
yaitu pancaran energigelombang yang berasal dari mesin atau peralatan kerja. Skor total pada skala kondisi lingkungan fisik pekerjaan menunjukkan
persepsi karyawan terhadap kondisi lingkungan fisik pekerjaan. Semakin tinggi skor total kondisi lingkungan fisik pekerjaan, maka semakin positif
persepsi karyawan terhadap kondisi lingkungan fisik pekerjaan. Sebaliknya, semakin rendah skor total kondisi lingkungan fisik pekerjaan, maka semakin
negatif persepsi karyawan terhadap kondisi lingkungan fisik pekerjaan.
A. Subjek Penelitian
1. Populasi Populasi merupakan keseluruhan objek atau subjek yang berada pada
suatu wilayah dan memenuhi syarat-syarat tertentu yang berkaitan dengan masalah penelitian, atau keseluruhan unit atau individu dalam ruang lingkup
yang diteliti Martono, 2010. Dalam penelitian ini, populasi yang akan digunakan adalah karyawan PT. Vale Indonesia yang berlokasi di Sorowako,
Sulawesi Selatan. 2. Sampel
Sampel merupakan bagian dari populasi yang memiliki ciri-ciri atau keadaan tertentu yang akan diteliti, atau dapat didefinisikan sebagai anggota
populasi yang dipilih dengan menggunakan prosedur tertentu sehingga diharapkan dapat mewakili populasi Martono, 2010. Dalam penelitian ini,
peneliti menggunakan teknik purposive sampling, yaitu teknik penentuan subjek penelitian dengan pertimbangan atau kriteria tertentu, dimana peneliti
memilih subjek yang benar-benar mengetahui atau memiliki kompetensi dengan topik penelitian Martono, 2010. Kriteria subjek yang akan
digunakan sebagai subjek penelitian adalah sebagai berikut: a. Karyawan yang bekerja di luar ruangan atau lapangan, dengan asumsi
bahwa karyawan dengan karakteristik tersebut dapat berhubungan langsung dengan aspek-aspek kondisi lingkungan fisik pekerjaan yang
akan diteliti dan memiliki beban pekerjaan yang lebih berat dibandingkan karyawan lain.
b. Karyawan yang memiliki masa kerja minimal 1 tahun, dengan asumsi bahwa karyawan tersebut telah mengetahui kondisi pekerjaan yang
dilakukannya. Selain itu, karyawan juga telah mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan kerjanya dan memahami bidang pekerjaannya.
B. Metode Pengumpulan Data