Penetapan kadar beta karoten dan nilai SPF dalam sediaan gel

gel. Formula yang dibuat sesuai perhitungan menghasilkan sediaan gel yang berpenampilan buruk yaitu warna gel yang terlalu orange pekat seperti saos tomat, mungkin karena jumlah filtratnya terlalu banyak sehingga konsentrasi filtrat dalam sediaan gel menjadi terlalu pekat. Penampilan fisis yang demikian jelas tidak bisa diterima oleh masyarakat, oleh karenanya diperlukan sebuah cara untuk dapat menghasilkan gel yang memiliki penampilan yang lebih bisa diterima masyarakat secara luas. Langkah yang diambil adalah mengurangi konsentrasi filtrat perasan wortel dalam pembuatan formula yang baru, setelah dicoba membuat gel dengan filtrat perasan wortel sejumlah 3,5 gram dalam 100 gram formula memberikan hasil sediaan gel dengan penampilan yang menarik acceptable.

2. Penetapan kadar beta karoten dan nilai SPF dalam sediaan gel

Panjang gelombang serapan maksimum yang diperoleh adalah 452,2 nm. Dapat dilihat pada gambar di bawah ini: Ga m ba r 1 0 . H a sil sca n n in g pa n j a n g ge lom ba n g se r a pa n m a k sim u m la r u t a n be t a k a r ot e n 4 5 2 ,2 n m Ta be l X . Ku r v a ba k u be t a k a r ot e n de n ga n Pe r k in - Elm e r Spe k t r ofot om e r UV - V is La m bda 2 0 KURVA BAKU I KURVA BAKU II KURVA BAKU III Kadar ppm Absorbansi Kadar ppm Absorbansi Kadar ppm Absorbansi 2,060 0,341 2,114 0,276 2,182 0,361 4,120 0,669 4,228 0,543 4,364 0,676 6,180 0,980 6,342 0,922 6,546 1,046 8,240 1,320 8,456 1,182 8,728 1,232 10,300 1,656 10,57 1,462 10,91 1,658 A = 0,00890 B = 0,15927 r = 0,99988 y = 0,15927 x + 0,00890 A = – 0,02630 B = 0,14240 r = 0,99812 y = 0,14240 x – 0,02630 A = 0,04960 B = 0,14436 r = 0,99510 y = 0,14436 x + 0,04960 Dari hasil perhitungan kadar dan absorbansi ketiga seri larutan baku diatas menggunakan metode regresi linear, didapatkan 3 persamaan dengan nilai r regresi yang berbeda. Ketiga persamaan tersebut memiliki nilai r yang lebih besar dari pada nilai r tabel r tabel = 0,878 dengan taraf kepercayaan sebesar 95 , sehingga didapatkan kesimpulan bahwa ketiga persamaan tersebut linear. Berdasarkan nilai r dari ketiga seri larutan baku tersebut, didapati bahwa pada seri larutan baku I memiliki nilai r yang paling mendekati 1, yaitu sebesar 0,99988. Semakin tinggi nilai regresi menunjukkan semakin baik hubungan sebab akibat antara variabel bebas dan variabel tergantung, dalam penetapan kadar ini hubungan yang dimaksud adalah bahwa perubahan nilai kadar benar-benar mempengaruhi nilai absorbansi yang didapat. Sehingga untuk perhitungan kadar digunakan persamaan y = 0,15927x – 0,00890. Sebagai catatan perlu diketahui bahwa setiap kali membuat sediaan gel perlu dilakukan penetapan kadar beta karoten terlebih dahulu, tujuannya adalah untuk menentukan jumlah filtrat perasan wortel yang akan digunakan dalam pembuatan sediaan gel. Hal ini dilakukan karena sangat besar kemungkinan adanya perbedaan kadar beta karoten dalam wortel yang berbeda. Hasil dari pengukuran nilai absorbansi sampel adalah sebagai berikut : Ta be l X I . Ju m la h be t a k a r ot e n da la m 1 gr a m filt r a t pe r a sa n w or t e l de n ga n Pe r k in - Elm e r Spe k t r ofot om e r UV - V is La m bda 2 0 filtrat absorbansi Σ beta karoten dalam 1 g filtrat x ± SD mg CV 1 1,067 0,08304 2 1,056 0,08218 3 1,059 0,08241 0,08254 ± 0,00045 0,5392 Dari perhitungan diperoleh jumlah beta karoten dalam 200 gram sediaan adalah 0,29 mg, memberikan nilai SPF sebesar 1,12. Tabel XII. Hasil pengukuran SPF dalam 200 gram gel Serapan A SPF Replikasi Replikasi Σ beta karoten 1 2 3 1 2 3 SPF rata- rata 0,28889 mg 0,080 0,029 0,032 1,2023 1,0691 1,0765 1,1159 Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa ternyata hasil nilai SPF in vitro dari sediaan sangatlah kecil, yaitu hasil rata-rata dari 3 replikasi hanya sebesar 1,12 saja. Jika suatu sediaan memiliki nilai SPF lebih dari 2 maka masih dapat digolongkan menjadi sediaan sunscreen, sehingga dapat dikatakan sediaan ini tidak memenuhi syarat untuk dapat disebut sebagai sediaan sunscreen. Walau demikian sediaan ini masih berpotensi sebagai sediaan UV protection karena masih dapat memberikan perlindungan terhadap radiasi UV perlindungan terhadap radiasi UV tersebut ditunjukkan dengan sediaan tersebut memiliki nilai SPF dengan mekanisme mencegah terjadinya resiko photoaging karena sifatnya sebagai antioksidan. Jadi mekanisme perlindungan beta karoten dalam wortel bukan dengan mengabsorpsi atau merefleksikan sinar UV tetapi dengan menangkap radikal bebas yang dilepaskan sel akibat paparan radiasi UV. Dengan dasar demikian maka sediaan yang dibuat adalah sediaan UV protection.

C. Pembuatan Sediaan Gel