Carbomer Humektan TINJAUAN PUSTAKA

yang relatif baik dengan jaringan biologis. Polimer yang digunakan dalam hydrogel terhidrolisis lambat dan secara bertahap melepaskan obat bebas. Banyak polimer untuk tujuan ini telah disintesis Zatz and Kushla, 1996. Hydrogel mengandung bahan-bahan yang terdispersi sebagai koloid atau larut dalam air Allen and Loyd, 2002. Setelah kering, hydrogel akan meninggalkan suatu lapisan tipis transparan elastis dengan daya lekat tinggi, tidak menyumbat pori kulit, tidak mempengaruhi respirasi kulit, dan dapat mudah dicuci dengan air Voigt, 1994. Beberapa mekanisme mungkin bertanggungjawab pada pembentukan gel dan sepertinya kombinasi dari beberapa proses terjadi. Pada kondisi asam, sebagian gugus karboksil pada rantai polimer akan terputus untuk membentuk gulungan yang lentur. Penambahan basa memutuskan lebih banyak gugus dan gaya tolak-menolak elektrostatis antara tempat-tempat yang diserang memperbesar molekul, membuatnya menjadi gel yang rigid dan mengembang. Akan tetapi penambahan basa yang berlebihan membuat gel menjadi cair karena kation-kation melindungi gugus-gugus karboksil dan juga mengurangi gaya tolak- menolak elektrostatis Barry, 1983.

D. Carbomer

Carbomer Carbopol pertama kali dideskripsikan dalam literatur professional pada tahun 1955 dan sampai sekarang digunakan dalam berbagai sediaan farmasetika, misalnya dalam tablet lepas terkontrol, suspensi, dan gel topikal. USP 25 menetapkan nama umum untuk carbopol adalah carbomer Allen and Loyd, 2002. Carbopol membentuk gel pada konsentrasi 0,5. Carbopol merupakan material koloid hidrofilik yang mengental lebih baik daripada natural gum . Carbopol didispersikan ke dalam air membentuk larutan asam yang keruh yang kemudian dinetralkan dengan basa kuat seperti sodium hidroksida, trietanolamin, atau dengan basa inorganik lemah seperti amonium hidroksida, sehingga akan meningkatkan konsistensi dan mengurangi kekeruhan Barry,1983. Ketika ditambahkan air, maka memungkinkan tumbuhnya jamur dan mikroorganime yang lainnya. Ketika diformulasikan dengan sistem berair, 0,1 metilparaben atau propilparaben dapat ditambahkan sebagai agen pengawet dan tidak mempengaruhi efisiensi dari resin carbomer Allen and Loyd, 2002. Carbomer yang digunakan dalam penelitian ini adalah carbomer 940 NF, memiliki kekentalan 40.000-60.000 cP, memiliki efisiensi membentuk gel dengan viskositas tinggi dan memiliki kejernihan sangat baik Allen and Loyd, 2002. Dalam bentuk netral, carbopol larut dalam air, alkohol, dan gliserin serta akan membentuk gel yang jernih dan stabil. Pada larutan asam pH 3,5-4,0 dispersi carbopol menujukkan viskositas yang rendah hingga sedang dan pada pH 5-10 akan menunjukkan viskositas yang optimal. Pada pH di atas 10, struktur gel rusak dan viskositas menurun Anonim, 2001. H 2 C H C COOH n Ga m ba r 3 . Ru m u s m ole k u l ca r bopol An on im , 2 0 0 1

E. Humektan

Humektan adalah bahan dalam produk kosmetik yang dimaksudkan untuk mencegah hilangnya lembab dari produk dan meningkatkan jumlah air kelembaban pada lapisan kulit terluar saat produk digunakan Loden, 2001. Humektan dalam formula dimaksudkan meningkatkan kenyamanan penggunaan produk pada kulit dan melembutkan kulit Nairn, 1997. Humektan merupakan senyawa higroskopis yang umumnya larut dalam air. Humektan tidak menutup kulit dan mudah hilang jika tercuci. Gliserol, propilenglikol, dan sorbitol biasa digunakan sebagai humektan dalam sediaan untuk mencegah penguapan dan pembentukan lapisan kering pada permukaan produk. Humektan membantu menjaga kelembaban kulit dengan cara menjaga kandungan air pada lapisan stratum corneum serta mengikat air dari lingkungan ke kulit Rawlings, Harding, Watkinson, Chandar, and Scott, 2002. Gliserin atau gliserol digunakan sebagai emollient dan humektan dalam daftar FDA-81 produk topikal farmasetis dan digunakan dalam konsentrasi 0,2- 65,7 Smolinske, 1992. Gliserol dapat campur dengan air dan alkohol 96, tidak larut dalam pelarut eter, kloroform dan miyak Anonim, 1973. HO OH OH Ga m ba r 4 . St r u k t u r m ole k u l glise r ol Sorbitol merupakan serbuk, granul, atau serpihan berwarna putih, bersifat higroskopik, berasa manis, biasanya meleleh pada suhu sekitar 96ºC. Satu gram sorbitol larut dalam 0,45 ml air, sedikit larut dalam alkohol, metanol, atau asam asetat Anonim, 2000. Sorbitol sangat tidak larut dalam pelarut organik. Sorbitol bersifat inert dan dapat bercampur dengan bahan tambahan lainnya Loden, 2001. Larutan sorbitol berupa cairan seperti sirup yang tidak berwarna, jernih, berasa manis, tidak memiliki bau yang khas, dan bersifat netral. Larutan sorbitol tidak untuk diinjeksikan Anonim, 2000. Ga m ba r 5 . St r u k t u r sor bit ol An on im , 1 9 7 9 Sorbitol sifatnya tidak iritatif pada kulit, dan tidak toksik jika digunakan peroral sampai dosis 9 gramhari. Pada umumnya sorbitol digunakan sebagai pemanis Loden, 2001. Saat ini sorbitol sering digunakan dalam kosmetik modern sebagai humektan dan bahan pembengkak thickener karena sifatnya yang higroskopis Anonim, 2005. Sorbitol, di bawah kondisi 25ºC dengan kelembaban relatif 50, memiliki higroskopisitas sebesar 1 mg H 2 O 100 mg dan kapasitas menahan air sebesar 21 mg H 2 O 100 mg Rawlings et al., 2002. Sorbitol merupakan bahan yang sangat efektif digunakan sebagai humektan pada konsentrasi 5 atau kurang Jellinek, 1970. Ta be l I . H igr osk opisit a s da n k e m a m pu a n h u m e k t a n m e n gik a t a ir 2 5

C, 5 0 RH