1. Distribusi data harus normal. 2. setiap kelompok hendaknya berasal dari populasi yang sama
dengan variasi yang sama pula homogen. 3. pengambilan sampel dilakukan secara random acak.
Apabila ke tiga syarat diatas tidak terpenuhi, maka uji F Anova tidak dapat dilakukan, dalam hal ini pengujian hipotesis akan dilakukan
dengan menggunakan uji non parametik Chi-Kuadrat dengan rumus Sugiyono, 2005: 104 adalah sebagai berikut:
2 1
2
∑
=
− =
k i
h h
o
f f
f χ
Keterangan:
2
: Chi-Kuadrat
f
o
: frekuensi yang di
observasi f
h
: frekuensi yang di harapkan
Langkah-langkah uji F Anova dari R.A Fisher Djarwanto Sp, 2001: 160 adalah sebagai berikut:
1 Menyusun dan menjumlahkan skor dari setiap jawaban responden. 2 Menentukan nilai kritis dengan taraf signifikansi level
significance = 0,05
3 Menyusun skor dan mean untuk masing-masing aspek dari setiap responden.
4 Menghitung statistik Uji F Anova dengan rumus Djarwanto Sp, 1996: 160 sebagai berikut:
k N
nj T
X k
N T
n T
F
n i
k j
k j
j ij
k j
j j
− −
− −
=
∑∑ ∑
∑
= =
= =
1 1
1 2
2 1
2 2
1
Keterangan: X
ij
: nilai individu ke I dari sampel j. k
: banyaknya sampel sampel 1, sampel 2,…..,sampel k n
j
: banyaknya individu ukuran sampel j. T
j
: jumlah semua nilai individu dari sampel j. T :
T
1
+T
2
+T
3
N : banyaknya semua sampel
b. Pengambilan kesimpulan 1 Hipotesis 1
Terima Ho, jika F
hitung
F
tabel 0.05;dk n-1; n-1
,
tidak ada perbedaan persepsi antara mahasiswa FKIP yang belum PPL II
dan yang sudah PPL II, serta mahasiswa non FKIP terhadap profesi guru ditinjau dari aspek
kesejahteraan. Tolak Ha, jika F
hitung
F
tabel 0.05;dk n-1; n-1
,
ada perbedaan persepsi antara mahasiswa FKIP yang belum PPL II
dan yang sudah PPL II, serta mahasiswa non FKIP terhadap profesi guru ditinjau dari aspek
kesejahteraan. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
2 Hipotesis 2 Terima Ho, jika F
hitung
F
tabel 0.05;dk n-1; n-1
,
tidak ada perbedaan persepsi antara mahasiswa FKIP yang belum PPL II
dan yang sudah PPL II, serta mahasiswa non FKIP terhadap profesi guru ditinjau dari aspek sosial.
Tolak Ha, jika F
hitung
F
tabel 0.05;dk n-1; n-1
,
ada perbedaan persepsi antara mahasiswa FKIP yang belum PPL II
dan yang sudah PPL II, serta mahasiswa non FKIP terhadap profesi guru ditinjau dari aspek sosial.
3 Hipotesis 3 Terima Ho, jika F
hitung
F
tabel 0.05;dk n-1; n-1
,
tidak ada perbedaan persepsi antara mahasiswa FKIP yang belum PPL II
dan yang sudah PPL II, serta mahasiswa non FKIP terhadap profesi guru ditinjau dari aspek profesional.
Tolak Ha, jika F
hitung
F
tabel 0.05;dk n-1; n-1
,
ada perbedaan persepsi antara mahasiswa FKIP yang belum PPL II
dan yang sudah PPL II, serta mahasiswa non FKIP terhadap profesi guru ditinjau dari aspek profesional.
41
BAB IV GAMBARAN UMUM
A. Sejarah Universitas Sanata Dharma
1. PTPG Sanata Dharma 1955- 1958
Rencana untuk mendirikan suatu Perguruan Tinggi Pendidikan Guru PTPG oleh Prof. Moh. Yamin, S.H. menteri Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan RI pada tahun 1950-an disambut baik oleh para imam Katolik, terutama Ordo Societas Jesus Serikat Yesus yang lazim disingkat
S.J. waktu itu ordo telah membuka kursus-kursus BI, antara lain BI mendidik Yayasan De Brito di Yogyakarta yang dikelola oleh Pater H.
Loef, S.J. dan BI Bahasa Inggris Yayasan Loyola di Semarang yang dikelola oleh Pater W.J Van der Meulen, S.J. dan Pater H. Bastiaanse, S.J.
Berkat dukungan dari Conggregatio de Propaganda Fide
, selanjutnya Pater Kester yang waktu itu menjabat sebagai Superior
Misionaris Serikat Yesus menggabungkan kursus-kursus ini menjadi sebuah perguruan tinggi dan lahirlah PTPG Sanata Dharma pada tanggal 20
Oktober 1955 dan diresmikan oleh pemerintah pada tanggal 17 Desembar 1955.
Pada awalnya PTPG Sanata Dharma mempunyai 4 Jurusan, yaitu Bahasa Inggris, Sejarah, IPA, dan Ilmu Mendidik. Para pembesar misi
Serikat Yesus menunjuk Pater Prof. Nicolaus Driyarkara, S. J. menjadi Dekan PTPG Sanata Dharma dan Pater H. Loeff sebagai Wakil Dekan.
Nama “Sanata Dharma” diciptakan oleh Pater K. Looymans, S.J. yang waktu itu menjabat pejabat Departeman Pendidikan, Pengajaran, dan
Kebudayaan di Kantor Wali Gereja Indonesia. “Sanata Dharma” sebenarnya dibaca “Sanyata Dharma”, yang berarti “kebaktian yang
sebenarnya” atau “pelayanan yang nyata”. Kebaktian dan pelayanan itu ditujukan kepada tanah air dan gereja Pro Patria et Eclessia.
2. FKIP Sanata Dharma 1958-1965
Untuk menyesuaikan diri dengan ketentuan pemerintah, dalam hal ini Kementrian Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan tentang perubahan
PTPG menjadi FKIP, maka PTPG Sanata Dharma pada bulan November 1958 berubah menjadi FKIP Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan Sanata
Dharma dan merupakan bagian dari Universitas Katolik Indonesia cabang Yogyakarta. Pada masa FKIP ini Sanata Dharma berhasil memperoleh
status “disamakan” dengan negeri berdasarkan SK Menteri PTIP No. 1 1961 pada tanggal 6 Mei 1961 jo No. 77 1962 tanggal 11 Juli 1962.
Walaupun bagian dari Universitas Katolik Indonesia, secara de facto FKIP Sanata Dharma berdiri sendiri.
3. IKIP Sanata Dharma 1965-1993
Untuk mengatasi kerancuan antara menjadi bagian dari Universitas Katolik cabang Yogyakarta dengan kemandirian FKIP Sanata Dharma
sebagai sebuah institusi pendidikan, FKIP Sanata Dharma berubah menjadi IKIP Sanata Dharma berdasarkan SK Menteri PTIP No.237B-
SWTU1965. Surat keputusan ini berlaku mulai tanggal 1 September 1965.
Dalam masa IKIP tersebut, banyak hal berkembang di Sanata Dharma. Perkembangannya meliputi berbagai aspek, baik yang
menyangkut pembangunan sarana fisik, administrasi, pengajaran dan penelitian maupun pengabdian pada masyarakat. IKIP Sanata Dharma
dilengkapi dengan lembaga-lembaga pendukung, yaitu Pusat Penelitian Sanata Dharma, Pusat Pengabdian pada Masyarakat, dan Pusat Komputer.
Di samping itu, IKIP Sanata Dharma didukung pula oleh dua biro administrasi, yaitu Biro Administrasi Umum BAU dan Biro Administrasi
Akademik dan Kemahasiswaan BAAK. Selain melaksanakan Program SI sebelumnya Sarjana Muda dan
Sarjana, IKIP Sanata Dharma juga dipercaya pemerintah untuk mengelola Program Diploma I, II dan III untuk jurusan Matematika, Fisika, Bahasa
Indonesia, Bahasa Inggris, IPS dan PMP. Berbagai program Diploma ini ditutup pada tahun 1990 dan selanjutnya dibuka program Diploma II PGSD
Pendidikan Guru Sekolah Dasar.
4. Universitas Sanata Dharma 1993-sekarang
Akhirnya untuk menyesuaikan diri dengan tuntutan dan kebutuhan masyarakat serta kemajuan jaman, tanggal 20 April 1993 sesuai dengan SK