Pembahasan ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

menunjukkan bahwa mahasiswa prodi PE dan mahasiswa FE memiliki persepsi yang berbeda terhadap profesi guru ditinjau dari aspek sosial. Hal ini dapat disebabkan karena adanya pergeseran pandangan terhadap seorang guru, apalagi di kota-kota besar. Bila dulu guru dianggap sebagai sosok yang sangat dihormati, disegani, dan lain-lain. Namun pada saat ini sosok guru mulai bergeser, misalnya ada mahasiswa yang memiliki masalah siswa tersebut dapat pergi ke guru, namun saat ini siswa lebih banyak pergi ke psikiater yang dianggap lebih mampu membantu dibandingkan seorang guru. Di samping itu pandangan masyarakat terhadap status sosial guru mulai tergantikan dengan adanya pandangan bahwa orang yang bekerja di perusahaan-perusahaan memiliki status sosial yang lebih tinggi bergengsi dibandingkan menjadi seorang guru. Dengan adanya pandangan tersebut, membuat masyarakat mahasiswa lebih memilih pendidikan yang berorientasi langsung dapat bekerja di perusahaan. Dari hasil perhitungan koefisien kontingensi diketahui CCmaks = 0,364 maka pengaruhnya rendah kurang erat, karena dilihat dari segi sosial mahasiswa FKIP maupun Non FKIP menganggap bekerja sebagai guru maupun profesi yang lain sudah memiliki status sosial yang sama, tidak seperti dulu dimana profesi guru dipandang memiliki satatus sosial yang tinggi. PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI 3. Perbedaan persepsi antara mahasiswa FKIP yang belum PPL II dan yang sudah PPL II, serta mahasiswa non FKIP terhadap Profesi guru ditinjau dari aspek profesional Berdasarkan penelitian dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan persepsi yang signifikan antara mahasiswa FKIP yang belum PPL II dan yang sudah PPL II, serta mahasiswa non FKIP terhadap profesi guru ditinjau dari aspek sosial. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil perhitungan 2 hitung χ 44,4188 2 tabel χ 15,507 yang berarti Ho ditolak. Ini menunjukkan bahwa mahasiswa prodi PE dan mahasiswa FE memiliki persepsi yang berbeda terhadap profesi guru ditinjau dari aspek profesional. Hal ini disebabkan karena adanya perbedaan orientasi antara mahasiswa FKIP dan non FKIP. Untuk mahasiswa FKIP orientasinya adalah dididik untuk menjadi seorang guru, walaupun pada kenyataannya belum tentu menjadi guru. Sedangkan mahasiswa non FKIP FE orientasinya untuk langsung bekerja di perusahaan. Faktor lain yang mempengaruhi persepsi mahasiswa adalah tanggung jawab yang harus dipikul oleh seorang guru sangat besar., Seorang guru harus bisa berinteraksi dengan siswa yang memiliki berbagai karakter, harus menguasai materi, dan lain sebagainya, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Tentunya hal ini berpengaruh pada persepsi mahasiswa yang menganggap bahwa tugas untuk menjadi seorang guru sangat berat. Faktor lain yang mempengaruhi persepsi mahasiswa adalah tanggung jawab yang harus dipikul oleh seorang guru sangat besar. Seorang guru harus bisa berinteraksi dengan siswa yang memiliki berbagai karakter, harus menguasai materi, dan lain sebagainya, sehingga proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik. Tentunya hal ini berpengaruh pada persepsi mahasiswa yang menganggap bahwa tugas untuk menjadi seorang guru sangat berat. Profesionalitas guru tentunya tidak mudah dicapai karena minat calon mahasiswa yang ingin menjadi guru tidak besar. Dengan rendahnya minat, maka akan mempengaruhi mereka dalam menjalankan tugas mereka dalam menekuni dunia pendidikan Kebanyakan dari calon mahasiswa tidak tertarik menjadi guru karena kesejahteraan guru di masyarakat tidak tinggi, penghargaan masyarakat dan pemerintah cukup rendah. Bila di masa depan profesi guru semakin tidak diminati maka negara ini akan semakin merosot dalam hal pendidikan generasi muda. Itulah sebabnya pemerintah perlu membangun citra guru dengan cara menaikkan kesejahteraan tenaga guru. Disamping itu praktik pengalaman lapangan I Micro Teaching dan praktik pengalaman lapangan II merupakan unsur penting dalam persiapan tenaga keguruan, seperti yang banyak terjadi selama ini dimana calon guru dapat mempunyai nilai A dalam banyak teori mengajar dan psikologis, tetapi pada saat praktik mengajar di sekolah menjadi bingung dan grogi di depan kelas sehingga proses pembelajaran menjadi kacau. Disini peranan sekolah guru pamong dan dosen pembimbing sangat diperlukan, tetapi kenyataanya pendampingan oleh guru pamong dan dosen pembimbing masih kurang. Dari hasil perhitungan koefisien kontingensi diketahui CCmaks = 0,436 maka pengaruhnya cukup cukup erat, karena mahasiswa FKIP memandang profesi guru sesuai dengan tujuan utama dari pendidikan yang ditempuhdiperoleh. Sedangkan mahasiswa Non FKIP memandang profesi guru sebagai profesi yang bukan merupakan tujuan utama dari pendidikan yang mereka terima. 85

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan analisis data yang telah penulis laksanakan, penulis dapat menarik kesimpulan sebagai berikut: a. Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa FKIP yang belum PPL II dan yang sudah PPL II, serta mahasiswa non FKIP terhadap profesi guru ditinjau dari aspek kesejahteraan. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil analisis 2 hitung χ 18,366 2 tabel χ 15,507 sehingga H o ditolak atau ada perbedaan persepsi antara mahasiswa FKIP yang belum PPL II dan yang sudah PPL II serta mahasiswa non FKIP terhadap profesi guru ditinjau dari aspek kesejahteraan. Dari hasil perhitungan koefisien kontingensi, diketahui C = 0,239. Oleh karena rasio CCmaks = 0,293 maka berarti pengaruhnya rendah kurang erat. b. Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa FKIP yang belum PPL II dan yang sudah PPL II, serta mahasiswa non FKIP terhadap profesi guru ditinjau dari aspek sosial. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil analisis 2 hitung χ 29,2119 2 tabel χ 15,507 sehingga H o ditolak atau ada perbedaan persepsi antara mahasiswa FKIP yang belum PPL II dan yang sudah PPL II serta mahasiswa non FKIP terhadap profesi guru ditinjau dari aspek PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI sosial. Dari hasil perhitungan koefisien kontingensi, diketahui C = 0,297. Oleh karena rasio CCmaks = 0,364 maka berarti pengaruhnya rendah kurang erat. c. Terdapat perbedaan persepsi antara mahasiswa FKIP yang belum PPL II dan yang sudah PPL II, serta mahasiswa non FKIP terhadap profesi guru ditinjau dari aspek profesional. Hal ini dapat dibuktikan dari hasil analisis 2 hitung χ 44,4188 2 tabel χ 15,507 sehingga H o ditolak atau ada perbedaan persepsi antara mahasiswa FKIP yang belum PPL II dan yang sudah PPL II serta mahasiswa non FKIP terhadap profesi guru ditinjau dari aspek profesional. Dari hasil perhitungan koefisien kontingensi, diketahui C = 0,356. Oleh karena rasio CCmaks = 0,436 maka berarti pengaruhnya cukup erat.

B. Keterbatasan Penelitian

Penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti tidak pernah lepas dari keterbatasan. Adapun keterbatasan tersebut antara lain: 1. Jawaban yang diberikan oleh responden mungkin seluruhnya adalah jawaban yang sebenarnya tetapi tidak menutup kemungkinan responden memberikan jawaban yang tidak sungguh-sungguh. 2. Tidak diketahuinya seberapa besar perbedaan persepsi antara mahasiswa FKIP yang belum PPL II dan yang sudah PPL II serta mahasiswa non PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI FKIP terhadap profesi guru ditinjau dari aspek kesejahteraan, aspek sosial dan aspek profesional, sehingga dapat diteliti lebih lanjut oleh peneliti lain. 3. Hasil pengujian mungkin akan berbeda jika dilakukan dengan teknik lain.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan yang diambil dan mengingat keterbatasan dalam penelitian ini, maka penulis mencoba untuk memberikan saran yang bisa dijadikan sebagai bahan masukan bagi USD maupun peneliti lain yang tertarik dengan persepsi mahasiswa. 1. Bagi FKIP Dalam pembelajaran hendaknya tidak hanya terjadi transfer pengetahuan saja tetapi juga adanya nilai-nilai edukatif di dalamnya, misalnya dengan mengadakan diskusiseminar yang berkaitan dengan dunia pendidikan, sehingga dapat memberikan wawasan yang lebih bagi para dosenguru maupun mahasiswa FKIP yang dididik sabagai calon guru. 2. Bagi Mahasiswa FKIP Untuk mahasiswa, proses perkuliahan hendaknya juga mempelajari bagaimana menjadi guru yang mendidik sehingga bukan hanya nilai-nilai akademis saja yang dikejar tetapi juga dapat menarik manfaat dari kegiatan yang diselenggarakan di luar kegiatan perkuliahan, misalnya dari

Dokumen yang terkait

PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PELAKSANAAN PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PELAKSANAAN MICRO TEACHING DALAM MEMBERIKAN KOMPETENSI GURU SEBAGAI BEKAL UNTUK PPL PADA MAHASISWA PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FKIP UMS.

0 0 14

MOTIVASI STUDI MAHASISWA DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PELUANG KERJA MOTIVASI STUDI MAHASISWA DITINJAU DARI PERSEPSI MAHASISWA TERHADAP PELUANG KERJA PADA MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI FKIP UMS ANGKATAN 2008.

0 0 15

PENDAHULUAN Minat Maha Persepsi Mah Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Surakarta Mahasiswa Untuk Menjadi Guru Ditinjau Dari Mahasiswa Tentang Profesi Guru Dan Prestasi Belajar Mahasiswa FKIP

0 0 12

Persepsi mahasiswa pendidikan akuntansi terhadap profesi guru ditinjau dari minat mahasiswa masuk keguruan, prestasi mata kuliah PPL II dan latar belakang orang tua : studi kasus mahasiswa FKIP Program Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma

0 0 142

Pengaruh prestasi PPL dan aspek sosial terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus mahasiswa FKIP Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

0 2 166

Pengaruh persepsi mahasiswa FKIP tentang kesejahteraan guru terhadap minat mahasiswa FKIP menjadi guru : studi kasus pada Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

0 0 146

Pengaruh Persepsi Mahasiswa Tentang Kesejahteraan Guru dan Prestasi BelajarTerhadap Minat Menjadi Guru Ekonomi Pada Mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi FKIP UNS

0 1 13

Ekonomi Drn ltflrhrsbwr ffi;il;; sddi Manrfeme-n den Akuntansi

0 1 128

PENGARUH PRESTASI PPL DAN ASPEK SOSIAL TERHADAP MINAT MAHASISWA FKIP MENJADI GURU

0 0 164

PERSEPSI MAHASISWA PENDIDIKAN AKUNTANSI TERHADAP PROFESI GURU DITINJAU DARI MINAT MAHASISWA MASUK KEGURUAN, PRESTASI MATA KULIAH PPL II DAN LATAR BELAKANG ORANG TUA

0 0 140