74
2 Refleksi
Penekanan  pada  bagian  ini  terlebih  pada  bagian  refleksi  secara  kritis mengenai  tindakan  historis  personal  dan  sosial,  praksis  pribadi  dan  kehidupan
masyarakat,  serta  tradisi  dan  visi  iman  kristiani  sepanjang  sejarah.  Dengan  adanya refleksi  secara  kritis  ini,  diharapkan  peserta  dapat  menganalisa,  memahami  tempat
dan  peran  mereka,  memahami  keadaan  masyarakat  beserta  permasalahannya,  serta menemukan  kekayaan  refleksi  iman  Kristiani  sebagai  sabda  yang  hidup  Groome,
1997: 2.
3 Kreativitas
Kreativitas merupakan perpaduan antara aktivitas dan refleksi yang yang menggarisbawahi
“sifat transenden” manusia. Penekanan komponen ini adalah dinamika  praksis  di  masa  depan  yang  terus  berkembang  sehingga  melahirkan
praksis baru Groome, 1997: 2.
b.  Christian
Katekese  model  SCP  mengusahakan  agar  kekayaan  iman  Kristiani  dan visinya dapat terjangkau dan semakin relevan dalam kehidupan umat beriman pada
zaman  sekarang.  Kekayaan  iman  Kristiani  mempunyai  dua  unsur  pokok  yaitu pengalaman  visi  dan  tradisi  Kristiani  menyangkut  pengalaman  iman  jemaat  yang
sungguh dihayati dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks ini, tradisi dipahami sebagai medan perjumpaan antara rahmat Allah yang nyata dalam diri Yesus Kristus
dan tanggapan manusia atas rahmat Allah tersebut. Tradisi Kristiani meliputi Kitab Suci, refleksi teologis, sakramen dan sebagainya.
75
Visi  Kristiani  menggarisbawahi  adanya  tanggung  jawab  dan  perutusan orang  Kristiani  sebagai  jalan  untuk  menghidupi  sikap  dan  semangat  kemuridan
Kristus.  Visi  Kristiani  yang  paling  mendasar  adalah  tanggung  jawab  untuk mewujudkan  nilai-nilai  Kerajaan  Allah  dalam  praksis  hidup  konkrit.  Visi  kristiani
menunjuk  pada  proses  sejarah  kehidupan  manusia  yang  berkesinambungan  dan dinamis,  mengundang  penilaian,  penegasan,  membuat  pilihan  dan  keputusan  yang
tepat. Tradisi  dan  visi  Kristiani  tidak  terpisahkan  dalam  sejarah  hidup  jemaat
Kristiani.  Keduanya  mengusahakan  adanya  penyingkapan  nilai-nilai  Kerjaan  Allah di tengah realitas hidup manusia. Oleh karena itu keduanya harus diinterprestasikan
berdasarkan kepentingan, nilai dan budaya umat setempat. Keduanya harus menjadi sarana  untuk  berdialog,  menumbuhkan  rasa  memiliki  dan  kesatuan  sebagai  jemaat
beriman, sekaligus meneguhkan identitas kristiani Groome, 1997: 2-3.
c. Shared
Istilah shared menunjuk pada pengertian komunikasi timbal balik antara peserta  dan  pendampingfasilitator  maupun  antar  peserta  yang  menunjuk  pada
partisipasi aktif peserta, adanya sikap egalitarian dari peserta yaitu terbuka terhadap diri sendiri, orang lain maupun terhadap rahmat Tuhan. Istilah ini juga menekankan
aspek dialog dalam proses  katekese, persaudaraan, keterlibatan, dan solidaritas dari setiap  peserta.  Selanjutnya  dalam  sharing  semua  peserta  diharapkan  dapat  terbuka
mengungkapkan  pengalaman  imannya  dan  siap  pula  mendengarkan  dengan  empati kesaksian iman peserta lain. Selanjutnya sharing juga terkandung hubungan dialektis
antar pengalaman hidup faktual peserta Groome, 1997: 3.