Rumusan Masalah Tujuan Penulisan
10
1948 Ibu Teresa keluar melewati gerbang Biara Loreto yang tenteram yang amat dicintainya untuk memasuki dunia orang-orang miskin Beding, 1989: 105.
Untuk pertama kalinya setelah keluar dari biara Loreto yang sangat dicintainya Ibu Teresa memulai karya pelayanannya dengan mengajar anak-anak
miskin yang berada di kampung kumuh padat penduduk di Moti Jhil. Kemampuannya sebagai guru digunakannya untuk mengajar anak-anak miskin
dengan menggunakan tanah sebagai papan tulis, dan sebatang pohon sebagai atap dan tempat berteduh. Sebagai hadiah atas kehadiran anak-anak yang dia ajari Ibu
Teresa membagikan sabun kepada murid-muridnya Langford, 2010: 12. Pada bulan Februari 1949, keluarga Michael Gomes meminjaminya
sebuah ruangan di Creek Lane. Ibu Teresa pindah ke rumah itu hanya dengan membawa tas kecil dan menata ruangan untuk tidur dan kerja, dengan sepasang
prabot untuk meja dan kursi. Setelah berita tentang Ibu Teresa tersebar orang-orang yang mengenalnya mulai membantu karya perutusannya yang baru itu Langford,
2010: 12. Pada tanggal 7 Oktober 1950, kongregasi Misionaris Cinta Kasih
memperoleh pengakuan dari Gereja Katolik dengan persetujuan Paus Pius XII Krispurwana Cahyadi, 2003b: 177-178. Awal tahun 1960-an, Ibu Teresa mulai
mengutus para susternya ke bagian-bagian lain India. Dekrit Pujian yang dianugerahkan kepada Kongregasi oleh Paus Paulus VI pada bulan Februari 1965
mendorong Ibu Teresa untuk membuka rumah penampungan. Sejak tahun 1970- 1971 Ibu Teresa telah menambahkan rumah di India juga internasional yaitu
London, Australia, Venezuela, Yordan dan Amerika Serikat Wellman, 2002: 204. Langkah tersebut diikuti dengan langkah serupa di Roma, Tanzania dan pada
11
akhirnya di setiap benua. Pada tahun 1980 hingga 1990, Ibu Teresa membuka rumah-rumah penampungan di hampir di seluruh negara-negara komunis, termasuk
Uni Soviet, Albania dan Kuba. Agar dapat menanggapi kebutuhan kaum miskin, baik jasmani maupun rohani, Ibu Teresa melangkah lebih lanjut dengan mendirikan
lima komunitas religius tersendiri bagi pelayanan pada kaum miskin. Bersama para Suster, yang didirikan pada tahun 1950, dia mulai dengan cabang pria, Bruder-
bruder Misionaris Cinta Kasih, berdiri 1966, kemudian para Suster Kontemplatif pada tahun 1976, pada tahun 1979 didirikan Bruder-bruder Kontemplatif, dan yang
terakhir pada tahun 1984 didirikan Imam Misionaris Cinta Kasih untuk melayani luka batin dan kemiskinan rohani dari mereka yang dilayani oleh para suster serta
Bruder Langford, 2010: 15. Mata dunia mulai terbuka terhadap Ibu Teresa dan karyanya. Pada 6
Januari 1970 Paus Pius VI menganugrahinya dengan Penghargaan Perdamaian Paus Yohanes XXIII. Penghargaan ini telah dipersiapkan oleh almarhum Paus Yohanes
XXIII untuk menghormati para pencipta perdamaian Wellman, 2002: 204. Ia juga membentuk Kerabat Kerja Ibu Teresa dan Kerabat Kerja Sick and Suffering, yaitu
orang-orang dari berbagai kalangan agama dan kebangsaan dengan siapa ia berbagi semangat doa, kesederhanaan, kurban silih dan karya sebagai pelayan cinta kasih.
Semangat ini kemudian mengilhami terbentuknya Misionaris Cinta Kasih awam Krispurwana Cahyadi, 2003c: 217.
Atas permintaan banyak imam, pada tahun 1981 Ibu Teresa juga memulai Gerakan Corpus Christi bagi para imam
sebagai “jalan kecil kekudusan” bagi mereka yang rindu untuk berbagi karisma dan semangat dengannya
Krispurwana Cahyadi, 2003b: 185.