Pandangan Ibu Teresa terhadap Penderitaan

34 kandungan. Bagi Ibu Teresa Allah juga hadir bersama mereka oleh karena itu meskipun dia belum lahir tidak ada orang yang berhak mengahiri kehidupannya termasuk ibunya sendiri. Oleh karena itu perbuatan aborsi adalah perbuatan yang paling fatal yang tidak boleh dilakukan oleh siapapun termasuk ibu yang mengandungnya. Karena seorang ibu bertugas untuk menjaga dan memelihara kehidupan anak yang dikandungnya dan seorang Ibu harus memahami bahwa anak adalah milik Allah bukan miliknya jadi dengan begitu dia bisa menyadari bahwa dia tidak memiliki hak untuk mengakhiri hidup anak itu. Selain itu aborsi juga merusak suara hati seorang ibu. Karena dengan melakukan pengguguran seorang ibu mengajarkan pembunuhan ini jauh dari kodrat seorang perempuan yang merupakan sosok yang pemberi kehidupan Krispurwana Cahyadi, 2003c: 140-141.

G. Teladan Hidup Ibu Teresa

Komitmen pada Kristus adalah inti dari segala karya yang dilakukan Ibu Teresa, secara sederhana Ibu Teresa menunjukkan enam jalan sederhana yang dilaluinya yang dapat kita jadikan teladan dalam melayani kaum miskin yaitu Ibu Teresa teladan keheningan, Ibu Teresa teladan dalam doa, Ibu Teresa teladan dalam iman, Ibu Teresa teladan dalam cinta, Ibu Teresa teladan dalam melayani, Ibu Teresa teladan dalam perdamaian.

1. Ibu Teresa Teladan dalam Keheningan

Setiap hari Ibu Teresa selalu menyempatkan diri untuk meluangkan waktu hening, sesibuk apapun dia dalam menjalankan karyanya Ibu Teresa selalu menyempatkan diri untuk meninggalkan kebisingan dan hiruk pikuk pergi ke tempat 35 yang sepi untuk menciptakan keheningan. Menurut Ibu Teresa di dalam keheningan ia dapat membuka hati yang bersih dan mendengarkan Allah. Ibu Teresa sebagaimana yang dikutip oleh Beding 1989: 274 mengatakan bahwa: Kita harus berusaha bertemu dengan Allah. Tetapi Ia tidak bisa di jumpai dalam kebisingan dan hiruk pikuk. Allah itu sahabat keheningan. Lihat bagaimana bunga-bungaan, rumput dan pohon-pohon, semuanya tumbuh dalam keheningan. Allah kita bukan seorang yang mati melainkan yang hidup, yang penuh cinta. Semakin banyak kita terima dalam keheningan doa, maka semakin banyak juga yang dapat kita berikan dalam kehidupan kita yang aktif. Semua kita membutuhkan keheningan supaya dapat menyentuh jiwa-jiwa. Yang penting adalah bukanlah apa yang kita katakan tetapi apa yang disabdakan Allah kepada kita dan melalui kita. Tidak akan ada artinya kata-kata yang kita ucapkan jika tidak menyinarkan cahaya Kristus. Bagi Ibu Teresa keheningan mengantarkannya untuk lebih dekat dengan Allah dan merasakan damainya hati. Melalui keheningan Ibu Teresa merasakan Allah menyentuh jiwanya dan melalui keheningan dia bisa mendengarkan apa yang disabdakan Allah kepadanya. Baginya yang terpenting bukanlah kata-kata yang kita ucapkan tetapi bagaimana kedekatan kita dengan Allah akan mempengaruhi segala yang kita lakukan dalam pelayanan kita. Dalam perjumpaan kita dengan Allah melalui keheningan kita tidak perlu meminta karena Dia baik dan maha kasih.

2. Ibu Teresa Teladan dalam Doa

Ibu Teresa merupakan pribadi pendoa. Sebagai hamba Ibu Teresa mempercayakan diri sepenuhnya kepada Allah, Ibu Teresa begitu meyakini bahwa Allah akan selalu mendampinginya. Bagi Ibu Teresa doa merupakan hal terpenting dalam karyanya karena baginya doa mampu memberikan kekuatan, menopang, dan memberi suka cita dalam karyanya. Ibu Teresa selalu memberikan teladan doa dengan hati dimana kita mampu menempatkan diri kita dalam keheningan di 36 hadapan Allah. Doa merupakan perkara hati di mana dengan berdoa dengan hati memudahkan kita bertemu dengan Allah. Oleh karena itu Ibu Teresa selalu memberikan teladan yang baik supaya kita mencintai doa. Ibu Teresa sebagaimana yang dikutip oleh Beding 1989: 273 mengatakan “Hendaklah kita mencintai doa, hendaknya kita sering merasakan kebutuhan untuk berdoa sepanjang hari dan berusaha berdoa. Doa melapangkan hati hingga ia mampu menampung Allah yang menyerahkan diri-Ny a” Ibu Teresa merasakan, dengan berdoa dan melalui doa kita dapat bersatu dalam cinta dengan Kristus. Melalui doa juga kita akan lebih bisa terbuka kepada Allah. Berdoa kepada-Nya berarti bersama Dia duapuluh empat jam sehari. Doa juga mampu memberikan kedamaian bagi kita dan doa mampu memberikan kita kekuatan dalam menapaki jalan hidup ini. Begitulah pentingnya doa bagi Ibu Teresa.

3. Ibu Teresa Teladan dalam Iman

Dalam karyanya Ibu Teresa tidak mengajarkan tentang iman, tetapi dari cara berbuat dan melakukan suatu hal, Ibu Teresa sungguh menghayati imannya. Hal itu terlihat dari perbuatannya terhadap orang miskin Ibu Teresa sebagaimana yang dikutip oleh Beding 1989: 262 pernah juga mengatakan bahwa “di mana ada Misteri di sana ada Iman”. Bagi Ibu Teresa iman adalah menanggapi kasih Allah, menanggapi kasih Allah bukan berarti langsung mengasihi Allah, tetapi menanggapi kasih Allah berarti berbuat melakukan sesuatu untuk mereka. “iman sejati adalah iman yang terarah kepada manusia, bukan pada teks, iman yang menunjukkan Allah yang menyapa dan menyelamatkan umat manusia” Krispurwana Cahyadi, 2010: 211. Dengan begitu iman bukan hanya pada kata-kata tetapi bagaimana seseorang