Singkatan Dokumen Resmi Gereja Singkatan Lain

4 Zaman sekarang ini pribadi seperti Ibu Teresa tidak mudah untuk ditemukan karena pada kenyataannya banyak orang lebih mementingkan kehidupannya sendiri. Hal yang sama juga berlaku bagi katekis di mana penulis mendengar dan melihat bahwa banyak katekis yang begitu khawatir akan kehidupannya sehingga banyak katekis yang menutup mata untuk melayani kaum miskin. Banyak katekis yang merasa mereka tidak mampu melayani kaum miskin. Selain itu banyak katekis yang begitu mengutamakan pelayanan-pelayanan yang bersifat liturgis sehingga mengesampingkan pelayanan mereka bagi kaum miskin, bagi mereka melayani kaum miskin bukan kewajiban yang harus mereka lakukan. Penulis merasa tertarik dengan semangat pelayanan Ibu Teresa karena di dalam melaksanakan pelayanannya dia selalu percaya dan berserah pada Tuhan. Ibu Teresa tidak pernah merasakan bahwa Tuhan tidak menyayanginya atau Tuhan meninggalkannya meskipun dia sedang mengalami banyak masalah dalam hidupnya. Sumua masalah yang dialaminya dia jadikan sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Tuhan. Semakin banyak masalah yang dialaminya semakin dia dekat dengan Tuhan. Baginya masalah itu adalah anugrah yang harus disyukuri karena semakin banyak masalah Allah semakin cinta dengan kita. Semangat pelayanan Ibu Teresa ini dapat dijadikan sebagai inspirasi dan teladan bagi siapa saja yang ingin melayani Tuhan melalui kaum miskin, tak terkecuali bagi katekis. Katekis sebagai murid Kristus sudah seharusnya menyadari hukum yang pertama dan utama yaitu kasih kepada Allah dan sesama terutama sesama yang menderita. Katekis diajak untuk semakin menanggapi panggilan Allah dengan berkarya melayani Allah melalui sesama yang miskin dan menderita. Oleh karena itu penulis menyumbangkan gagasan pemikiran mengenai 5 “SPIRITUALITAS PELAYANAN IBU TERESA DARI KALKUTA SEBAGAI TELADAN BAGI KATEKIS DALAM MEWUJUDKAN SEMANGAT PELAYANAN BAGI KAUM MISKIN”. Harapan penulis, spiritualitas dan karya Ibu Teresa dapat dijadikan teladan bagi katekis dalam melaksanakan tugas pelayanannya bagi kaum miskin serta katekis semakin menyadari bahwa mencintai dan melayani kaum miskin merupakan tugas yang penting dan tidak boleh dilupakan atau diabaikan.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan spiritualitas pelayanan Ibu Teresa? 2. Apa yang dimaksud dengan pelayanan Katekis? 3. Bagaimana spiritualitas Ibu Teresa dijadikan sebagai inspirasi dan teladan bagi katekis dalam mewujudkan semangat pelayanan bagi kaum miskin?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut: 1. Untuk memahami spiritualitas pelayanan Ibu Teresa bagi kaum miskin. 2. Untuk mengetahui tugas pelayanan katekis bagi kaum miskin. 3. Untuk mengetahui karya-karya dan jalan hidup Ibu Teresa katekis semakin termotivasi untuk melayani kaum miskin. 4. Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Ilmu Pendidikan Kekhususan Pendidikan Agama Katolik, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta 6

D. Manfaat Penulisan

1. Meningkatkan pemahaman spiritualitas Ibu Teresa bagi katekis dalam melayani kaum miskin. 2. Memberikan sumbangan pemikiran bagi katekis untuk meningkatkan semangat pelayanan dalam perkembangan zaman dewasa ini dan sebagai acuan untuk menjadikan katekis lebih peka dengan situasi tersebut. 3. Katekis menghayati spiritualitas pelayanannya bagi kaum miskin dengan meneladani pelayanan Ibu Teresa.

E. Metode Penulisan

Skripsi ini disusun dengan memakai metode deskriptif analisis yang menggambarkan dan menganalisa permasalahan yang ada untuk menemukan jalan pemecahan yang memadai atas sebuah studi pustaka dari berbagai buku refrensi karangan ilmiah yang berkaitan dengan tema yang diangkat oleh penulis.

F. Sistematika Penulisan

Penulis memilih judul skripsi ”SPIRITUALITAS PELAYANAN IBU TERESA DARI KALKUTA SEBAGAI TELADAN BAGI KATEKIS DALAM MEWUJUDKAN SE MANGAT PELAYANAN BAGI KAUM MISKIN” yang akan diuraikan dalam lima bab sebagai berikut: Bab I merupakan pendahuluan yang berisikan latar belakang penulisan skripsi, rumusan masalah, tujuan penulisan, manfaat penulisan, metode penulisan dan sistematika penulisan. Bab II menguraikan tentang spiritualitas dan karya-karya pelayanan Ibu