Arti Katekese Umat Spiritualitas pelayanan ibu Teresa dari Kalkuta sebagai teladan bagi katekis dalam mewujudkan semangat pelayanan bagi kaum miskin.

75 Visi Kristiani menggarisbawahi adanya tanggung jawab dan perutusan orang Kristiani sebagai jalan untuk menghidupi sikap dan semangat kemuridan Kristus. Visi Kristiani yang paling mendasar adalah tanggung jawab untuk mewujudkan nilai-nilai Kerajaan Allah dalam praksis hidup konkrit. Visi kristiani menunjuk pada proses sejarah kehidupan manusia yang berkesinambungan dan dinamis, mengundang penilaian, penegasan, membuat pilihan dan keputusan yang tepat. Tradisi dan visi Kristiani tidak terpisahkan dalam sejarah hidup jemaat Kristiani. Keduanya mengusahakan adanya penyingkapan nilai-nilai Kerjaan Allah di tengah realitas hidup manusia. Oleh karena itu keduanya harus diinterprestasikan berdasarkan kepentingan, nilai dan budaya umat setempat. Keduanya harus menjadi sarana untuk berdialog, menumbuhkan rasa memiliki dan kesatuan sebagai jemaat beriman, sekaligus meneguhkan identitas kristiani Groome, 1997: 2-3.

c. Shared

Istilah shared menunjuk pada pengertian komunikasi timbal balik antara peserta dan pendampingfasilitator maupun antar peserta yang menunjuk pada partisipasi aktif peserta, adanya sikap egalitarian dari peserta yaitu terbuka terhadap diri sendiri, orang lain maupun terhadap rahmat Tuhan. Istilah ini juga menekankan aspek dialog dalam proses katekese, persaudaraan, keterlibatan, dan solidaritas dari setiap peserta. Selanjutnya dalam sharing semua peserta diharapkan dapat terbuka mengungkapkan pengalaman imannya dan siap pula mendengarkan dengan empati kesaksian iman peserta lain. Selanjutnya sharing juga terkandung hubungan dialektis antar pengalaman hidup faktual peserta Groome, 1997: 3. 76

2. Langkah-langkah Shared Christian Praxis

Shared Christian Praxsis merupakan salah satu model katekese yang prosesnya menekankan penggalian pengalaman nyata dalam hidup peserta sendiri yang diuraikan dalam 5 lima langkah pokok SCP, yang didahului dengan langkah 0 Awal: pemusatan aktivitas, langkah I Pertama: pengungkapan pengalaman hidup faktual, langkah II Kedua: refleksi kritis atas sharing pengalaman hidup faktual, langkah III Ketiga: mengusahakan supaya tradisi dan visi kristiani lebih terjangkau, langkah IV Keempat: Interpretasi tafsir dialektis antara tradisi dan visi kristiani dengan tradisi dan visi peserta, langkah V Lima: keterlibatan baru demi terwujudnya Kerajaan Allah di dunia ini Sumarno, 2007: 18-22.

a. Langkah 0 : Pemusatan Aktivitas

Langkah nol dalam SCP bertujuan untuk mendorong peserta untuk menemukan topik pertemuan yang bertolak dari kehidupan konkret peserta. Topik- topik yang ditemukan oleh peserta akan menjadi tema dasar pertemuan. Dengan demikian tema tema besar yang ditemukan sungguh-sungguh mencerminkan pokok- pokok hidup, keprihatinan, permasalahan, dan kebutuhan mereka. Biasanya sarana yang digunakan berupa simbol, cerita, bahasa foto, film atau sarana lain yang dapat memicu peserta untuk menemukan salah satu aspek yang bisa menjadi topik dasar pertemuan tersebut dan diharapkan tema dasar sungguh-sungguh dapat mendorong peserta untuk dapat terlibat aktif dalam pertemuan. Disini pembimbing memiliki peran untuk menciptakan suasana yang kondusif, memilih sarana dan merumuskan prioritas tema yang tepat yang akan di dalami dalam pendalaman yang akan dilaksanakan Sumarno, 2007: 18-19.