kelamin, dan hal-hal lain yang bersifat subjektif. Faktor struktural adalah faktor di luar individu, misalnya lingkungan, budaya, dan norma
sosial sangat berpengaruh terhadap seseorang dalam mempresepsikan sesuatu. Dari uraian di atas dapat ditarik sebuah kesimpulan, bahwa
persepsi dipengaruhi oleh beberapa faktor internal dan eksternal, yaitu faktor pemersepsi perceiver, obyek yang dipersepsi dan konteks
situasi persepsi dilakukan http:www.masbow.com 200908apa-itu- persepsi.html.
2. Sertifikasi Guru dalam Jabatan
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Undang-undang Republik
Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan menyatakan guru adalah pendidik profesional. Untuk itu, guru dipersyaratkan memiliki kualifikasi
akademik minimal Sarjana atau Diploma IV S-1D-IV yang relevan dan menguasai kompetensi sebagai agen pembelajaran.
Sertifikasi guru ada dua jalur, yakni sertifikasi guru prajbatan dan sertifikasi guru dalam jabatan. Guru prajabatan adalah lulusan S1 atau
D4 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan LPTK atau non-LPTK yang berminat dan ingin menjadi guru, di mana mereka belum mengajar
pada satuan pendidik, baik yang diselenggarakan pemerintah,
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
pemerintah daerah, maupun masyarakat. Guru dalam jabatan adalah guru PNS dan non-PNS yang sudah mengajar pada satuan pendidik,
baik yang diselenggarakan pemerintah, pemerintah daerah, maupun masyarakat, dan sudah mempunyai perjanjian kerja atau kesepakatan
bersama. Sertifikasi guru adalah proses pemberian sertifikat pendidik kepada
guru. Sertifikat pendidik diberikan kepada guru yang telah memenuhi standar profesional guru. Guru profesional merupakan syarat mutlak
untuk menciptakan sistem dan praktik pendidikan yang berkualitas yang bertujuan guna menentukan kelayakan guru dalam melaksanakan tugas
sebagai agen pembelajaran, meningkatkan profesionalisme guru, serta mengangkat harkat dan martabat guru. Proses sertifikasi dilaksanakan
oleh perguruan tinggi yang memiliki program pengadaan tenaga kependidikan yang terakreditasi dan ditetapkan oleh pemerintah.
Sertifikasi guru sebagai upaya peningkatan mutu guru dengan peningkatan kesejahteraan guru sehingga diharapkan dapat
meningkatkan mutu pembelajaran dan mutu pendidikan di Indonesia secara berkelanjutan.
Sertifikasi guru bertujuan untuk: 1 menentukan kelayakan guru
dalam melaksanakan tugas sebagai agen pembelajaran dan mewujudkan
tujuan pendidikan nasional, 2 meningkatkan proses dan mutu hasil pendidikan, 3 meningkatkan martabat guru, dan 4 meningkatkan
profesionalitas guru. Adapun manfaat sertifikasi guru dapat dirinci
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
sebagai berikut: 1 Melindungi profesi guru dari praktik-praktik yang
tidak kompeten, yang dapat merusak citra profesi guru, 2 Melindungi masyarakat dari praktik-praktik pendidikan yang tidak berkualitas dan
tidak professional, dan 3 Meningkatkan kesejahteraan guru.Sertifikasi guru ada dua jalur, yakni sertifikasi guru prajbatan dan sertifikasi guru
dalam jabatan. Menurut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Permendiknas
Nomor 18 Tahun 2007 tentang Sertifikasi Bagi Guru dalam jabatan uji kompetensi tersebut dilakukan dalam bentuk penilaian portofolio, yang
merupakan pengakuan atas pengalaman profesional guru dalam bentuk penilaian terhadap kumpulan dokumen yang mencerminkan kompetensi
guru.
3. Penilaian Portofolio Sertifikasi Guru dalam Jabatan