empati yang tinggi, kemampuan yang rendah untuk menggolong- golongkan, kemampuan yang tinggi untuk multitasking, kemampuan
yang rendah untuk mengontrol emosi, mempunyai orientasi hubungan relasional, orientasi kerja yang rendah, kemampuan yang rendah
untuk “mengasingkan diri”, kecenderungan untuk berpikir dan merasa terlebih dahulu sebelum bertindak dalam meresponi stress, respon yang
berhati-hati terhadap resiko, dan kecenderungan untuk bekerja sama
dengan para wanita lain.
Jenis kelamin dalam penelitian ini adalah jenis kelamin antara pria dan wanita. Penggolongan ini berdasarkan pendapat umum bahwa pria
dan wanita mempunyai pola perkembangan fisiologis dan psikologis yang berbeda. Perbedaan ini menyebabkan perbedaan perhatian,
kesanggupan, pandangan, dan sikap. Hal ini dapat disebabkan karena pengaruh dan sifat tradisi terhadap jenis kelamin tersebut. Keadaan fisik
dan psikologis inilah yang akhirnya dapat mempengaruhi perbedaan
persepsi antara wanita dan pria.
B. Kerangka Berpikir
1. Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam
jabatan. Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam
jabatan akan terdapat perbedaan. Dimana Manusia sebagai makhluk sosial yang sekaligus juga makhluk individual, maka terdapat
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
perbedaan antara individu yang satu dengan yang lainnya Wolberg, 1967. Adanya perbedaan inilah yang antara lain menyebabkan
mengapa seseorang menyenangi suatu obyek, sedangkan orang lain tidak senang bahkan membenci obyek tersebut. Hal ini sangat
tergantung bagaimana individu menanggapi obyek tersebut dengan persepsinya.
Persepsi merupakan sebuah proses yang hampir bersifat otomatik, dan ia bekerja dengan cara yang hampir serupa pada masing-masing
individu, tetapi sekalipun demikian secara tipikal menghasilkan persepsi-persepsi yang berbeda-beda. Demikia juga terhadap persepsi
guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan akan terdapat perbedaan satu dengan yang lainnya.
2. Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam
jabatan ditinjau dari status kepegawaian. Secara umum menurut M.S. Suwondo, 2003:439 status
kepegawaian tenaga pendidikan pada suatu lembaga pendidikan dapat dibedakan menjadi dua yaitu: Guru tetap dimana Guru tetap dapat dapat
berstatus pegawai negeri sipil PNS atau bukan PNS dan Guru tidak tetap GTT, dimana Guru tidak tetap dapat berstatus guru bantu.
Dimana tertulis juga didalam Undang-Undang Tentang Guru tahun 2005 mengenai status kepegawaian tenaga pendidikan menyebutkan
bahwa ada empat pengelompokan status kepegawaian guru, yaitu guru
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
tetap, guru tetap pegawai negeri sipil, guru tetap non PNS, dan guru tidak tetap.
Dengan adanya beberapa kelompok status kepegawaian guru di atas, maka akan terdapat juga perbedaan persepsi guru terhadap
penilaian portofolio sertifikasi guru dalam jabatan yang ditinjau dari status kepegawaian. Dalam Undang-Undang Tentang Guru pasal 13
tahun 2005 disebutkan bahwa guru tetap mempunyai hak profesional dalam melaksanakan tugas keprofesionalannya. Bagi guru yang
memiliki status pegawai tetap baik negeri ataupun yayasan, diduga mereka berpandangan lebih positif dibanding dengan guru tidak tetap,
honorer ataupun guru bantu. Mereka cenderung lebih tertarik mengikuti program sertifikasi melalui penilaian portofolio karena selain
mempunyai hak profesional yang berarti mereka sudah berpengalaman dalam hal keguruan. Disamping itu mereka juga akan melalui suatu
proses yang tidak begitu rumit dibanding dengan guru yang memiliki status kepegawaian tidak tetap, honorer ataupun guru bantu. Sedangkan
guru yang memiliki status kepegawaian tidak tetap, honorer ataupun guru bantu perlu bekerja keras untuk mengumpulkan syarat-syarat yang
harus dipenuhi dalam sertifikasi, salah satunya berkaitan dengan pengalaman mengajar tadi yang bisa berdampak pada pemenuhan
syarat-syarat yang lain.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
3. Persepsi guru terhadap penilaian portofolio sertifikasi guru dalam
jabatan ditinjau dari status sertifikasi profesi. Persepsi antara guru yang satu dengan yang lain terhadap penilaian
portofolio sertifikasi guru berbeda-beda karena beberapa guru ada yang sudah dan belum memiliki status sertifikasi profesi maka terdapat
perbedaan persepsi. Guru yang telah memiliki status sertifikasi profesi cenderung mempunyai persepsi terhadap penilaian portofolio sertifikasi
guru dalam jabatan positif, sebaliknya guru yang belum memiliki status sertifikasi profesi cenderung mempunyai persepsi terhadap penilaian
portofolio sertifikasi guru dalam jabatan negative dikarenakan mereka belum memiliki pengalaman.
4. Persepsi guru terhadap penilaian portofolio pada sertifikasi guru dalam
jabatan ditinjau dari jenis kelamin. Persepsi antara guru yang satu dengan yang lain terhadap penilaian
portofolio sertifikasi ditinjau dari jenis kelamin berbeda-beda karena berdasarkan pendapat umum bahwa pria dan wanita mempunyai pola
perkembangan fisiologis dan psikologis yang berbeda. Perbedaan ini menyebabkan perbedaan perhatian, kesanggupan, pandangan, dan
sikap. Hal ini dapat disebabkan karena pengaruh dan sifat tradisi terhadap jenis kelamin tersebut. Keadaan fisik dan psikologis inilah
yang dapat mempengaruhi perbedaan persepsi antara wanita dan pria.
PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI
C. Paradigma Penelitian