menemukan pengetahuan baru berkenaan dengan fenomena-fenomena yang bersifat fundamental, serta praktik-praktik pendidikan. Penelitian
dan pengembangan merupakan metode penghubung atau pemutus kesenjangan antara penelitian dasar dengan penelitian terapan. Sering
dihadapi adanya kesenjangan antara hasil-hasil penelitian dasar yang bersifat teoretis dengan penelitian terapan yang bersifat praktis.
Kesenjangan ini dapat dihilangkan atau disambungkan dengan penelitian dan pengembangan.
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Hasil Penelitian yang dilakukan oleh Mahaningtyas 2010 dengan judul “Pengaruh multimedia interaktif Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada
Pembelajaran IPS K elas V SDN Penanggungan Malang” menunjukkan bahwa
Multimedia Interaktif menggunakan program Macromedia Flash berpengaruh terhadap hasil belajar siswa pada pembelajaran IPS kelas V SDN
Penanggungan Malang. Penelitian ini termasuk penelitian eksperimen semu Quasi Eksperimental
dengan mengambil subjek penelitian dua kelas yaitu kelas V-A sebagai kelas eksperimen dan kelas V-B sebagai kelas kontrol.
Instrumen penelitian berupa tes pre-test dan post-test. Teknik analisis yang digunakan adalah uji-t tidak berpasangan yang diselesaikan dengan bantuan
komputer program SPSS 17.0 for Windows. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara nilai rata-rata kelas
eksperimen dan kelas kontrol. Dari analisis data diketahui bahwa rata-rata
hasil belajar siswa pada kelas eksperimen sebesar 12,71 sedangkan pada kelas kontrol sebesar 7,42 dengan nilai gain score t hitung t tabel df=68 hasil
ttabel adalah ∞ = 1,645 sehingga 3,365 1,645. Dengan demikian nilai probabilitas 0,001 0,05, maka Ho ditolak, sehingga dapat disimpulkan
bahwa penerapan pembelajaran multimedia interaktif Macromedia Flash berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa kelas V SDN Penanggungan
Malang.
Penelitian yang dilakukan oleh Yani 2010 dengan judul “Pengembangan Multimedia Pembelajaran Interaktif Mata Pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial IPS pada Sekolah Menengah Pertama di Kabupaten Lebak-Bante
n” menunjukkan bahwa dalam pembelajaran IPS dengan multimedia interaktif para siswa mempunyai sikap yang positif dan proses
pembelajaran pada umumnya berlangsung secara aktif. Selain itu, dengan menggunakan media pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar.
Hasil penelitian Jelawir Dabutar 2008 yang berjudul “Pengaruh Media Pembelajaran terhadap Hasil Belajar Pengelasan pada Siswa yang
Berprestasi Tinggi dan Rendah di SMK Swasta 1 Trisakti Laguboti- Kabupaten Toba Samosir” menunjukkan bahwa nilai rata-rata kompetensi
siswa dengan media belajar konvensional adalah 7,40 sedangkan dengan menggunakan media belajar PowerPoint memiliki rata-rata sebesar 8,50. Hal
ini dapat diketahui dari nilai F hitung yang sebesar 15,56 yang lebih besar dari pada F tabel pada dk = 60 : 1 dengan tingkat kesalahan 5 yang sebesar
4,00 dan 1 sebesar 7,08 yang berarti bahwa ada perbedaan atau pengaruh
yang sangat signifikan penggunaan media program PowerPoint dengan media konvensional
untuk siswa
berprestasi rendah
pada pembelajaran
subkompetensi pelaksanaan prosedur pengelasan di SMK Swasta-1 Trisakti
Laguboti Toba Samosir.
Bambang Dwi Setiyono 2008 meneliti tentang pengembangan pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif untuk pembelajaran
yang berkualitas. Hasil Penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran dengan menggunakan multimedia interaktif di dalam kelas dapat memotivasi belajar
peserta didik. Rohimul 2008 meneliti penggunaan metode multimedia interaktif
untuk pembelajaran PAKEMATIK dapat membantu melibatkan peserta didik untuk aktif selama mengikuti proses belajar mengajar mata pelajaran
IPS. Hal ini dapat dilihat dari peserta didik sudah mampu untuk menyelesaikan soal latihan sendiri tanpa adanya bantuan dari pendidik.
Pendidik hanya bertindak sebagai fasilitator atau dengan kata lain pendidik hanya memberikan soal-soal dan alat peraga yang mendukung proses
pembelajaran. Hasil penelitian yang dilakukan oleh Khumaidi, 2010
menunjukkan bahwa setelah diterapkan pengembangan multimedia interaktif untuk pembelajaran menggunakan pendekatan PAKEMATIK
pada pembelajaran IPS pokok bahasan mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya
dapat meningkatkan kemampuan peserta didik dalam memecahkan masalah.
Penelitian-penelitian yang telah dikemukakan di atas dapat dijadikan sebagai referensi untuk penelitian yang dilakukan penulis karena sama-sama
mengemukakan tentang pengembangan dan penggunaan multimedia pembelajaran yang menunjang proses pembelajaran yang dapat meningkatkan
keaktifan dan prestasi peserta didik. Dalam penelitian ini peneliti ingin mengembangkan multimedia
interaktif dengan pendekatan PAKEMATIK pada mata pelajaran IPS mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi
serta pengalaman menggunakannya di kelas IV SD Kanisius Wirobrajan I.
BAB III METODE PENGEMBANGAN
A. Model Pengembangan
Jenis penelitian ini adalah penelitian dan pengembangan atau research and development
RD. Dalam penelitian ini dikembangkan produk berupa multimedia interaktif yang layak digunakan untuk pembelajaran mata
pelajaran IPS bagi siswa kelas IV sekolah dasar. Metode penelitian pengembangan pada penelitian pengembangan
difokuskan pada 2 tahap yaitu tahap preliminary dan tahap formative evaluation
Tessmer, 1993 yang meliputi self evaluation, prototyping expert reviews
dan one-to-one, dan small group, serta field test.
B. Prosedur Pengembangan
Prosedur pengembangan ini dapat dilaksanakan dengan prosedur yang dikemukakan Borg Gall 1983. Dalam model pengembangan, Borg and
Gall memuat panduan sistematika langkah-langkah yang dilakukan oleh peneliti agar produk yang dirancangnya mempunyai standar kelayakan.
Dengan demikian, yang diperlukan dalam pengembangan ini adalah rujukan tentang prosedur produk yang akan dikembangkan. Uraian model
pengembangan Borg dan Gall, dijelaskan sebagai berikut.
29