2. Mengevaluasi kekuatan bukti untuk mendukung argument- argumen yang berbeda.
3. Menyimpulkan berdasarkan bukti-bukti yang telah ditentukan. 4. Membangun penalaran yang dapat mengarahkan pendengar ke
simpulan yang telah ditetapkan berdasarkan bukti-bukti yang mendukungnya.
5. Memilih contoh yang terbaik untuk lebih dapat menjelaskan makna dari argument yang disampaikan
6. Menyediakan bukti-bukti untuk mengilustrasikan argument tersebut Sembel, 2008
2.2.6. Kepribadian
2.2.6.1. Pengertian Kepribadian
Beberapa orang bersifat pasif dan pendiam, sementara yang lainnya ceria dan agresif. Ketika kita menggambarkan orang dari segi
karakteristiknya, seperti pendiam, setia, ambisius, atau suka bergaul, kita mengkategorikan mereka dari segi sifat-sifat kepribadian.
Menurut Robbins 2001, kepribadian seseorang merupakan suatu konsep dinamis yang menggambarkan pertumbuhan dan
pengembangan dari system psikologis keseluruhan dari seseorang. Menurut Behling dan Eikel tidak ada cirri kepribadian yang sifatnya
umum untuk suatu Negara atau suku bangsa.
Kepribadian menurut Gibson, dkk 1996 : 156 adalah serangkaian ciri yang relatif mantap, kecenderngan yang sebagian
besar dibentuk oleh faktor keturunan dan faktor sosial, kebudayaan, dan lingkungan. Dalam mendefinisikan kepribadian ada beberapa
prinsip pada umumnya yang diterima ahli psikologi, yaitu : 1. Kepribadian adalah suatu keseluruhan yang terorganisasi. Apabila
tidak demikian maka individu itu tidak akan mempunyai arti. 2. Kepribadian kelihatannya diorganisasi dalam pola-pola. Pola ini
sedikit banyak dapat diamati dan diukur. 3. Walaupun kepribadian itu mempunyai dasar biologis, tetai
perkembangan khususnya adalah hasil dari lingkungan sosial dan kebudayaan.
4. Kepribadian memiliki segi-segi yang dangkal, seperti sentiment atau perasaan mengenai wewenang atau etika kerja.
5. Kepribadian mencakup ciri-ciri umum dank has. Setiap orang berbeda dari setiap orang lain dalam beberap hal, sedangkan
dalam beberapa hal serupa. Berdasarkan beberapa definisi diatas dapat diambil kesimpulan
bahwa kepribadian merupakan sesuatu yang ada dalam diri seseorang yang dapat membedakan antara yang satu dengan yang lain.
2.2.6.2. Faktor-faktor Kepribadian
Kepribadian seseorang dewasa sekarang umumnya dianggap terbentuk baik dari faktor lingkungan, dalam kondisi situasional
Robbins, 2001 : 50-52 1. Keturunan
Tiga arus riset yang berbeda memberikan beberapa kredibilitas kepada argumen bahwa hereditas atau keturunan
memainkan satu bagian penting dalam menentukan kepribadian seseorang. Arus pertama melihat pada tiang
fondasi genetik dan perilaku dan tempramen manusia di kalangan anak-anak kecil. Arus kedua mengemukakan studi
tentang dua anak kembar yang dipisahkan pada saat lahir. Arus ketiga memeriksa konsistensi dalam kepuasan jabatan
sepanjang waktu dan sepanjang situasi. 2. Lingkungan
Diantara faktor-faktor yang memberikan tekanan pada informasi kepribadian adalah budaya. Lingkungan
memainkan satu peran penting dalam membentuk kepribadian kita.
3. Situasi Situasi mempengaruhi efek dari keturunan dan lingkungan
terhadap kepribadian. Kepribadian seorang individu, walaupun umumnya stabil dan konsisten, justru berubah
dalam situasi-situasi berbeda. Permintaan yang bervariasi dari situasi yang berbeda menimbulkan aspek yang berbeda
dari kepribadian seseorang.
2.2.6.3. Teori Kepribadian