Tipe Komunikasi Fungsi Komunikasi Gangguan dan Rintangan Komunikasi

berasal dari unsur lain seperti pesan dan media, meski pesan belum sampai pada penerima. 7. Lingkungan Lingkungan atau situasi adalah faktor-faktor tertentu yang dapat memengaruhi jalannya komunikasi.

2.2.4.3. Tipe Komunikasi

Menurut Cangara 2009 : 30 tipe komunikasi dibagi menjadi empat yaitu : 1. Komunikasi dengan diri sendiri Merupakan proses komunikasi yang terjadi di dalam diri individu, atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri. 2. Komunikasi antarpribadi Proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka. 3. Komunikasi Publik Merupakan suatu proses komunikasi dimana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar. 4. Komunikasi Massa Merupakan proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepada khalayak yang sifatnya msssal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televisi, surat kabar, dan film.

2.2.4.4. Fungsi Komunikasi

Harold D. Lasswell Cangara 2009 : 59 mengemukakan bahwa fungsi komunikasi antara lain : 1. Manusia dapat mengontrol lingkungannya 2. Beradaptasi dengan lingkungan tempat mereka berada 3. Melakukan transformasi warisan social kepada generasi berikutnya. Selain itu, fungsi komunikasi juga bisa ditelusuri dari tipe komunikasi itu sendiri yaitu : 1. Komunikasi dengan Diri sendiri berfungsi untuk mengembangkan kreatifitas imajinasi, memahami dan mengendalikan diri serta meningkatkan kematangan berfikir sebelum mengambil keputusan. 2. Komunikasi antar pribadi berfungsi untuk meningkatkan hubungan insan human relations, menghindari dan mengatasi konflik-konflik pribadi, mengurangi ketidakpastian sesuatu serta berbagi pengetahuan dan pengalaman dengan orang lain. 3. Komunikasi Publik berfungsi untuk menumbuhkan semangat kebersamaan, memengaruhi orang lain, memberi informasi, mendidik, dan meghibur. 4. Komunikasi Massa berfungsi untuk menyebarluaskan informasi, meratakan pendidikan, merangsang pertumbuhan ekonomi, dan menciptakan kegembiraan dalam hidup seseorang.

2.2.4.5. Gangguan dan Rintangan Komunikasi

Meski gangguan dan rintangan komunikasi dapat dibedakan, tetapi sebenarnya rintangan komunikasi bisa juga terjadi disebabkan karena adanya gangguan. Gangguan atau rintangan komunikasi pada dasarnya dapat dibedakan atas tujuh macam Cangara, 2009 : 153, yakni : 1. Gangguan Teknis Terjadi jika salah satu alat yang digunakan dalam berkomunikasi mengalami gangguan, sehingga informasi yang ditransmisi melalui saluran mngalami kerusakan. 2. Gangguan Semantik dan Psikologis. Gangguan Semantik ialah gangguan komunikasi yang disebabkan karena kesalahan pada bahasa yang digunakan Blake, 1979. Gangguan semantik sering terjadi karena : a. Kata-kata yang digunakan terlalu banyak memakai jargon bahasa asing sehingga sulit imengertioleh khalayan tertentu. b. Bahasa yang digunakan pembicara berbeda dengan bahasa yang digunakan oleh penerima. c. Struktur bahasa yang digunakan tidak sebagaimana mestinya, sehingga membingungkan penerima. d. Latar belakang budaya yang menyebabkan salah persepsi terhadap simbol-simbol bahasa yang digunakan. Rintangan Psikologis terjadi karena adanya gangguan yang disebabkan oleh persoalan-persoalan dalam diri individu. 3. Rintangan Fisik Rintangan fisik merupakan rintangan yang disebabkan karena kondisi geografis. Dalam komunikasi antar manusia, rintangan fisik juga bisa diartikan karena adanya gangguan organik, yakni tidak berfungsinya salah satu pancaindra paa penerima. 4. Rintangan Status Rintangan status ialah rintangan yang disebabkan karena jarak sosial di antara peserta komunikasi. 5. Rintangan Kerangka Berpikir Rintangan kerangka berpikir ialah rintangan yang disebabkan adanya perbedaan persepsi antara komunikator dengan khalayak terhadap pesan yang digunakan dalam berkomunikasi. Hal ini disebabkan karena latar belakang pengalaman dan pendidikan yang berbeda. 6. Rintangan Budaya Rintangan budaya ialah rintangan yang terjadi yang disebabkan adanya perbedaan norma, kebebasan, dan nilai- nilai yang dianut oleh pihak-pihak yang terlibat dalam komunikasi.

2.2.5. Berpikir Kritis

Dokumen yang terkait

PENGARUH MEDIA PENDIDIKAN, MINAT BELAJAR DAN MOTIVASI TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 3 107

PENGARUH MINAT BELAJAR, LINGKUNGAN BELAJAR DAN BERPIKIR KRITIS TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN ”VETERAN” JAWA TIMUR.

0 0 97

PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI KEUANGAN NO 45 (Studi Kasus pada Progdi Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

0 1 88

Pengaruh Beberapa Faktor terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur.

0 4 98

KEMAMPUAN BERKOMUNIKASI, KEMAMPUAN INTELEKTUAL, DAN KEPRIBADIAN TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN ”Veteran” Jawa Timur).

0 0 101

PENGARUH PENGENDALIAN DIRI, MOTIVASI DAN MINAT BELAJAR TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

6 11 111

PEMAHAMAN MAHASISWA AKUNTANSI TERHADAP LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH (Studi kasus pada Progdi Akuntansi UPN “Veteran” Jawa Timur).

1 1 86

PENGARUH BEBERAPA FAKTOR BELAJAR TERHADAP TINGKAT PEMAHAMAN AKUNTANSI PADA MAHASISWA AKUNTANSI DI UPN “VETERAN” JAWA TIMUR.

0 3 135

PENGARUH KEMAMPUAN KOMUNIKASI, BERPIKIR KRITIS, DAN KEPRIBADIAN TERHADAP PEMAHAMAN AKUNTANSI MAHASISWA (Studi Kasus Pada Mahasiswa Akuntansi UPN ”Veteran” Jawa Timur) SKRIPSI

0 0 25

Pengaruh Beberapa Faktor terhadap Tingkat Pemahaman Akuntansi Pada Mahasiswa Akuntansi di UPN “Veteran” Jawa Timur

0 0 25