2. 2 Analisis Framing Surat Kabar Kompas 2. 2. 1 Frame Kompas Tanggal 11 Januari 2011
Tabel 4. 7 : Struktur Frame Jawa Pos Tanggal 21 Januari 2011
Struktur Jawa Pos
Frame Para tokoh lintas agama bertemu dan sepakat untuk melanjutkan
aksi kritisnya.
Sintaksis Para tokoh agama kembali bertemu untuk menyerukan tujuan
mereka tentang kritikan terhadap pemerintahan Presiden SBY yang belum memenuhi substansi yang mereka minta setelah
pertemuan dengan Presiden SBY.
Skrip Pemberitaan tidak lengkap, unsur berita hanya 5W saja, karena
berita hanya menekankan pada aspek pemberitaan mengenai pendapat dari tokoh lintas agama.
Tematik Pemberitaan tersebut hanya mengangkat satu tema yaitu para
tokoh lintas agama melanjutkan aksi kritis setelah pertemuan dengan pemerintahan Presiden SBY belum memenuhi substansi
yang dibahas.
Retoris Penekanan dilakukan pada penggunaan elemen grafis berupa
foto dan caption, elemen leksikon berupa kata “sepakat” dan “solider”, serta metafora berupa kata “memerahkan kuping”.
4. 2. 2 Analisis Framing Surat Kabar Kompas 4. 2. 2. 1 Frame Kompas Tanggal 11 Januari 2011
“Pemerintah Diminta untuk Jujur”
Dari struktur sintaksis, pandangan Kompas tersebut sudah terlihat dari
headline yang digunakan oleh Kompas. Headline tersebut memperlihatkan bahwa pemerintah telah melakukan suatu kebohongan dan diminta untuk jujur. Headline
tersebut menyiratkan bahwa adanya suatu tindakan yang melenceng dari sistem pemerintahan yang dilakukan oleh Presiden SBY.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Dalam lead teks berita menjelaskan bahwa para tokoh lintas agama
menilai pemerintah tidak jujur dalam penanganan berbagai masalah bangsa. “Para tokoh agama resah karena pemerintah dinilai tidak jujur
dalam penanganan berbagai masalah bangsa. Pemerintah juga dipandang belum membuktikan komitmen dalam beragam
persoalan mendasar, seperti penegakan hokum, pemberantasan korupsi, tenaga kerja, penghormatan hak asasi manusia, dan
peningkatan kesejahteraan rakyat”
Latar yang dipakai pada berita ini adalah pertemuan para tokoh agama untuk mengkritik pemerintahan Presiden SBY. Para tokoh agama tersebut
menganggap pemerintahan Presiden SBY kurang mampu dalam menangani masalah bangsa.
Kutipan sumber berita Kompas juga menyertakan pendapat Syafii Maarif, salah satu tokoh lintas agama dari Maarif Institute.
“Pertemuan para pemimpin agama itu dilakukan dalam konteks kecintaan terhadap Indonesia. Namun, perubahan harus
konstitusional dan menghindari pertumpahan darah”
Selain itu, Kompas juga mengutip sumber lain dari tokoh lintas agama Franz Magnis Suseno yaitu seorang rohaniwan.
“Indonesia memang tidak tumbuh seperti Cina dan India karena Indonesia Mengandalkan Ekstraksi Kekayaan alam daripada
produksi. Oleh karena itu, ia mengkritik pengkritik pemerintah yang gandrung dengan wacana neoliberalisme yang sering dipakai
untuk alat pemukul. Tidak sesederhana itu”
Kompas juga mengutip pendapat dari Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia Mgr Martinus D Situmorang OFM Cap.
“Walau berbagai pihak sepakat dengan esensi kritik yang hendak disampaikan kepada pemerintah serta partai-partai politik,
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
perumusan pesan harus tetap disampaikan seefektif mungkin sehingga tidak kontraproduktif dan menghabiskan energi”
Pada struktur skrip yang berdasarkan unsur 5W+1H, yaitu What apa
yang terjadi yaitu para tokoh lintas agama kritik pemerintahan Presiden SBY, Who siapa saja yang terlibat yakni Ketua Umum PP Muhammadiyah Din
Syamsuddin, Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia KWI Mgr Martinus D Situmorang OFM Cap, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia PGI
Pendeta Andreas A Yewangoe, Maarif Institute Ahmad Syafii Maarif, Rohaniwan Romo Franz Magnis Suseno, Tokoh Nahdlatul Ulama KH Salahuddin Wahid,
Tokoh Agama Budha Sri Pannyavaro, dan Ketua Parisada Hindu Dharma Indonesia I Nyoman Udayana Sanging, serta pengamat hukum JE Sahetapy.
Where dimana pernyataan kritik tersebut yakni Jakarta, Kantor PP Muhammadiyah. When kapan pernyataan kritik tersebut yaitu Senin, tanggal 10
Januari 2011. Why mengapa kritikan tersebut dikeluarkan oleh para tokoh lintas agama yakni karena pemerintah juga dipandang belum membuktikan komitmen
dalam beragam persoalan mendasar. Unsur How bagaimana kritikan terhadap pemerintahan Presiden SBY tersebut dikeluarkan yaitu digagas oleh Maarif
Institute.
Struktur tematik, secara garis besar tema yang ada dalam pemberitaan
Kompas ini juga mempunyai dua tema yang mendukung tema utama yaitu pertama, alasan kritikan tersebut dinyatakan oleh para tokoh lintas agama cukup
beralasan. Hal ini terlihat dari detail teks berita yang menjelaskan panjang lebar mengenai beragam masalah bangsa yang belum terselesaikan oleh pemerintah.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tema kedua yaitu dibutuhkan suatu tindakan nyata dan pertemuan dengan pemerintahan Presiden SBY.
Struktur retoris dalam teks berita ini terlihat pada elemen leksikon dalam
headline yaitu kata “diminta” yang bermakna bahwa tokoh lintas agama ingin pemerintahan Presiden SBY untuk melakukan suatu tindakan. Dalam lead
terdapat kata “resah” yang mempunyai makna gelisah, maksudnya adalah para tokoh lintas agama tidak nyaman apabila pemerintah tidak sanggup menangani
masalah bangsa, serta kata “gandrung” dari bahasa Jawa yang mempunyai makna suka, maksudnya adalah pemerintah suka melakukan suatu tindakan suatu
wacana. Elemen grafis dari teks berita terdapat foto dan caption atau keterangan foto. Penggunaan elemen metafora terlihat pada kata “pertumpahan darah” yang
bermakna bahwa tindakan perubahan tidak harus dengan pertengkaran antara dua pihak, tapi mencari jalan keluar yang benar, serta kata “alat pemukul” maksudnya
bahwa pemerintah menjadikan suatu wacana sebagai alat untuk mengungkapkan suatu alasan.
Tabel 4. 8 : Struktur Frame Kompas Tanggal 11 Januari 2011
Struktur Kompas Frame
Pemerintahan Presiden SBY telah melakukan suatu kebohongan dan diminta untuk jujur.
Sintaksis Pemberitaan lebih mengacu pada kritikan terhadap sistem
pemerintahan Presiden SBY.
Skrip Uraian teks berita lengkap berdasarkan 5W+1H dan menekankan
pada aspek pemberitaan mengenai kritikan terhadap pemerintahan Presiden.
Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.
Tematik Berita tersebut mempunyai dua tema yaitu pertama, alasan
kritikan tersebut dinyatakan oleh para tokoh lintas agama cukup beralasan. Hal ini terlihat dari detail teks berita yang menjelaskan
panjang lebar mengenai beragam masalah bangsa yang belum terselesaikan oleh pemerintah. Tema kedua yaitu dibutuhkan suatu
tindakan nyata dan pertemuan dengan pemerintahan Presiden SBY.
Retoris Penggunaan leksikon “diminta”, “resah”, dan “gandrung”. Grafis
berupa foto dan caption, metafora “pertumpahan darah”, dan “alat pemukul”.