2. 2. 2 Frame Kompas Tanggal 18 Januari 2011 “Pertemuan Presiden dan Tokoh Lintas Agama”

Tematik Berita tersebut mempunyai dua tema yaitu pertama, alasan kritikan tersebut dinyatakan oleh para tokoh lintas agama cukup beralasan. Hal ini terlihat dari detail teks berita yang menjelaskan panjang lebar mengenai beragam masalah bangsa yang belum terselesaikan oleh pemerintah. Tema kedua yaitu dibutuhkan suatu tindakan nyata dan pertemuan dengan pemerintahan Presiden SBY. Retoris Penggunaan leksikon “diminta”, “resah”, dan “gandrung”. Grafis berupa foto dan caption, metafora “pertumpahan darah”, dan “alat pemukul”.

4. 2. 2. 2 Frame Kompas Tanggal 18 Januari 2011 “Pertemuan Presiden dan Tokoh Lintas Agama”

Unit yang dapat diamati dari struktur sintaksis dalam berita ini adalah dari headline, lead, latar dan kutipan sumber berita. Pada headline diatas mempunyai makna bahwa terjadi pertemuan antara pemerintahan Presiden SBY dengan para tokoh lintas agama. Pada lead teks berita dijelaskan bahwa Presiden SBY mengajak para tokoh lintas agama untuk berdialog dan komunikasi untuk mengurangi kesalahan persepsi. “Presiden Susilo Bambang Yudhoyono mengatakan, dialog dan komunikasi antara dirinya dan tokoh agama sangat penting karena bermanfaat mengurangi kesalahan persepsi. Presiden pun mengajak untuk saling mendengar, berbagi, serta memberi” Latar yang digunakan oleh Kompas adalah tanggapan Presiden SBY mengenai kritikan yang diberikan oleh tokoh lintas agama. Khalayak dan pembaca dibawa kepada arah terjadinya pertemuan antara Presiden SBY dengan para tokoh lintas agama. Terlihat dari penjelasan-penjelasan kedua belah pihak tentang pendapat dan tanggapan masing-masing dari kritikan tersebut. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Dalam pemberitaan ini, Kompas berimbang dan dalam pengutipan pendapat dari kedua belah pihak yang sedang berpendapat mengenai kritikan tersebut mempunyai posisi yang sama. Hal ini dilakukan oleh Kompas untuk menjaga keobjektifan berita yang tidak memihak dan netral. Untuk memperkuat pernyataan tersebut, maka dapat kita lihat kutipan sumber berita dari Presiden SBY sebagai berikut : “Saya bersyukur dan berterima kasih atas kehadiran para tokoh. Semoga budaya saling mendengar di antara kita semakin tumbuh dengan baik. Sebab, adakalanya kita bicara dan adakalanya kita mendengar. Orang bijak mengatakan bahwa mendengar itu menyempurnakan kepribadian” “Mari laksanakan pertemuan ini dalam suasana yang konstruktif. Saling menerima dan member. Komitmen kita sama. Kita ingin bangsa kita maju dan sejahtera” Presiden SBY mengadakan pertemuan dengan para tokoh lintas agama berdasarkan pesan layanan singkat SMS dari Din Syamsuddin. Untuk memperkuat pernyataan tersebut, maka dapat kita lihat kutipan sumber berita dari Presiden SBY. “Prakarsa pertemuan dimulai dari pesan layanan singkat SMS Pak Din Syamsuddin. Beliau menginginkan dialog dan pertemuan dari hati ke hati” “Sesungguhnya, saya juga ingin untuk berkomunikasi langsung. Jadi, ketika saya sedang memikirkan waktu yang tepat dan sangat baik untuk bisa berkomunikasi saya dan jajaran pemerintah dengan pemuka agama, maka tepat apa yang ingin disampaikan Pak Din waktu itu. Tampaknya, ini jalan Allah SWT sehingga kita bisa bertemu, bertatap muka, dan berdialog” Disamping kutipan dari Presiden SBY, Kompas juga mengutip sumber berita dari pihak tokoh lintas agama yaitu KH Salahuddin Wahid yang serta juga turut mengutarakan pernyataannya. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. “Kita harus mendesak pemerintah segera mengakhiri pengingkaran itu. Jika pemerintah menolak atau mengabaikan desakan itu, berarti pemerintah melakukan kebohongan publik, dalam pengertian ada kesenjangan antara ucapan dan tindakan atau antara pernyataan dan kenyataan” Kompas juga mengutip sumber dari Wakil Ketua DPR Pramono Anung tentang pertemuan tersebut. “… yang terpenting bukan pertemuan antara pemerintah dengan tokoh agama, melainkan bagaimana pemerintah berusaha segera mewujudkan janji-janjinya kepada rakyat.” Ekonomi Rizal Ramli juga mendukung kritikan tokoh lintas agama terhadap pemerintahan Presiden SBY dalam waktu dan tempat yang berbeda. “… enam tahun berlalu dipenuhi pencitraan dan bungkus palsu tanpa prestasi menonjol” Struktur Skrip, berdasarkan unsur 5W+1H, yaitu What apa yang terjadi yaitu pertemuan Presiden SBY dengan para tokoh lintas agama, Who siapa saja yang hadir yakni Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono, Wakil Presiden Boediono dan sejumlah menteri terkait, Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono, Kepala Kepolisian Negara RI Jenderal Pol Timur Pradopo, Ketua PP Muhammadiyah Din Syamsuddin, Ketua Umum PB Nahdlatul Ulama PB NU Said Aqil Siradj, Ketua Konferensi Wali Gereja Indonesia KWI Mgr Martinus D Situmorang, Ketua Umum Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia PGI Pendeta Andreas A Yewangoe, Ketua Perwakilan Umat Budha Indonesia Walubi Siti Hartati Murdaya, Ketua Parisada Hindu Dharma I Made Gde Erata, Ketua Majelis Tinggi Agama Khonghucu Wawan Wiratama, Ketua Majelis Ulama Indonesia KH Sahal Mahfud, Plt Ketua Umum Pimpinan pusat Persatuan Islam Aceng Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. Zakaria. Bikkhu Sri Mahathera Pannyavaro, Tokoh Katolik Franz Magnis Suseno, KH Salahuddin Wahid, I Nyoman Udayana Sanging. Where dimana pertemuan tersebut yakni Jakarta, Istana Negara. When kapan pertemuan tersebut berlangsung yaitu tanggal 17 Januari 2011. Why mengapa pertemuan tersebut berlangsung yakni karena para tokoh lintas agama ingin berdialog dan komunikasi langsung dengan Presiden SBY. How bagaimana pertemuan tersebut berlangsung yaitu Presiden SBY menerima pesan layanan singkat SMS dari Din Syamsuddin pada hari kamis, tanggal 13 Januari 2011. Struktur tematik, secara garis besar tema yang ada dalam pemberitaan Kompas mempunyai beberapa tema yang mendukung tema utama yaitu pertama, pertemuan Presiden dengan para tokoh lintas agama. Tema kedua yaitu, pertemuan tersebut tertutup untuk pers. Tema ketiga yaitu, pembacaan pernyataan oleh Salahuddin Wahid yang terdiri dari tujuh poin berisikan hal-hal yang belum dituntaskan pemerintahan Presiden SBY. Struktur retoris berita dapat diamati dari leksikon yang dipakai oleh Kompas, seperti kata “menggelisahkan” yang mempunyai makna resah, merasa khawatir, maksudnya adalah pemerintahan Presiden SBY dan para tokoh lintas agama bersama-sama untuk mengatasi berbagai persoalan yang membuat resah rakyat. Kata “mendesak” yang mempunyai makna meminta dengan paksa, maksudnya adalah pemerintahan Presiden SBY diminta secara paksa untuk segera mengakhiri kebohongan publik. Kata “menonjol” yang mempunyai makna jendul, maksudnya adalah pemerintahan SBY hanya memenuhi pencitraan dan kepalsuan tanpa adanya prestasi yang terlihat oleh publik. Kata “prakarsa” yang mempunyai Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber. makna inisiatif, usaha yang mula-mula, maksudnya adalah pertemuan tersebut berlangsung karena inisiatif dari Din Syamsuddin mengirimkan SMS ke Presiden SBY. Pada elemen grafis, Kompas menyertakan foto pertemuan Presiden dan tokoh lintas agama, serta caption atau keterangan foto yang mendukung. Pada elemen pengandaian terdapat kata “pertemuan sesama anak bangsa” maksudnya adalah pertemuan tersebut di ibaratkan sebagai pertemuan yang bersama-sama bertanggung jawab atas masa depan bangsa, bukan kedudukan sebagai pemerintah Presiden RI SBY dengan para tokoh lintas agama. Tabel 4. 9 : Struktur Frame Kompas Tanggal 18 Januari 2011 Struktur Kompas Frame Pertemuan Presiden dan tokoh lintas agama. Sintaksis Presiden SBY mengajak para tokoh lintas agama untuk berdialog dan komunikasi untuk mengurangi kesalahan persepsi. Skrip Uraian teks berita lengkap berdasarkan 5W+1H. Hal ini dilakukan oleh Kompas untuk menjaga keobjektifan berita yang tidak memihak dan netral. Tematik Pemberitaan mempunyai beberapa tema yaitu pertama, pertemuan Presiden dengan para tokoh lintas agama. Tema kedua yaitu, pertemuan tersebut tertutup untuk pers. Tema ketiga yaitu, pembacaan pernyataan oleh Salahuddin Wahid yang terdiri dari tujuh poin berisikan hal-hal yang belum dituntaskan pemerintahan Presiden SBY. Retoris Penekanan dilakukan pada penggunaan elemen grafis berupa foto dan caption yang mendukung, elemen leksikon berupa kata “menggelisahkan”, “mendesak”, “menonjol” dan “prakarsa”, serta elemen pengandaian berupa kata “pertemuan sesama anak bangsa”. Hak Cipta © milik UPN Veteran Jatim : Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan dan menyebutkan sumber.

4. 2. 2. 3 Frame Kompas Tanggal 19 Januari 2011 “Masih Ada Perbedaan”

Dokumen yang terkait

FREKUENSI KEMUNCULAN TOKOH KARAKTER ANTAGONIS DAN PROTAGONIS PADA SINETRON (Analisis Isi Pada Sinetron Munajah Cinta di RCTI dan Sinetron Cinta Fitri di SCTV)

27 310 2

MANAJEMEN PEMROGRAMAN PADA STASIUN RADIO SWASTA (Studi Deskriptif Program Acara Garus di Radio VIS FM Banyuwangi)

29 282 2

PENILAIAN MASYARAKAT TENTANG FILM LASKAR PELANGI Studi Pada Penonton Film Laskar Pelangi Di Studio 21 Malang Town Squere

17 165 2

APRESIASI IBU RUMAH TANGGA TERHADAP TAYANGAN CERIWIS DI TRANS TV (Studi Pada Ibu Rumah Tangga RW 6 Kelurahan Lemah Putro Sidoarjo)

8 209 2

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

MOTIF MAHASISWA BANYUMASAN MENYAKSIKAN TAYANGAN POJOK KAMPUNG DI JAWA POS TELEVISI (JTV)Studi Pada Anggota Paguyuban Mahasiswa Banyumasan di Malang

20 244 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24

PEMAKNAAN BERITA PERKEMBANGAN KOMODITI BERJANGKA PADA PROGRAM ACARA KABAR PASAR DI TV ONE (Analisis Resepsi Pada Karyawan PT Victory International Futures Malang)

18 209 45

STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK PARTAI POLITIK PADA PEMILIHAN KEPALA DAERAH TAHUN 2012 DI KOTA BATU (Studi Kasus Tim Pemenangan Pemilu Eddy Rumpoko-Punjul Santoso)

119 459 25